Cahaya masuk seakan ingin bercanda denganku,desir angin dingin yang lembut menyentuh kulitku. Ah berhentilah menggangguku,aku sangat lelah dengan kejadian kemarin,bisakah aku tidur lebih lama?.
Namun aku merasakan sentuhan dingin pada pipiku, seakan membelaiku dengan lembut dan sangat memabukan, aku semakin mengeratkan pelukanku pada boneka kesayanganku juga menenggelamkan tubuhku dalam selimut.
"Hey bangunlah." Ucap seseorang dengan suara berat yang ia keluarkan.
"Astaga berhentilah menggangguku." Lirihku tanpa melihat siapa orang itu.
Dia semakin mempererat pelukannya dan melingkarkan lengannya di pinggangku, menghirup tubuhku dan menggelengkan kepalanya pada punggungku.
"Yaak kau membuatku geli, berhentilah." Ucapku pada lelaki yang kini berada di sampingku.
"Kau tak bisa lari dariku." Ucapnya.
"Yaya aku mengerti cepat lepaskan, pelukanmu itu membuatku sesak." Jawabku sembari membalikan tubuhku agar menghadapnya.
"Selamat pagi." Ucapnya dengan senyum manis yang ia berikan padaku.
"ASTAGA APA YANG KAU LAKUKAN!!!" Aku tersentak saat melihatnya tanpa pakaian dan hanya memakai celana pendek.
"Kau lupa semalam kita bersenang-senang." Ucapnya sembari mendekati tubuhku.
"Tu..tunggu mak..sud kau berhubungan i..tu?" Tanyaku pada lelaki berbadan tinggi yang kini terus saja menempel padaku.
"Kau benar-benar melupakan semuanya." Ucapnya yang kini semakin membuatku harus memundurkan diriku hingga punggungku sedikit terbentur pada dinding.
"Kau ma..mau apa?" Tanyaku lagi, kini aku hanya bisa menelan ludahku kasar saat melihatnya semakin mendekatiku.
"Mengingatkanmu dengan kejadian semalam." Jawabnya enteng.
"Tapi kau kenapa ada disini? Bahkan aku tak pernah bertemu denganmu sebelumnya, darimana kau berasal?" Tanyaku lagi dan lagi.
"Aku keluar dari sana." Jawabnya sembari menunjuk pada poster beukuran besar bergambar dirinya yang ku tempel bersama poster-poster yang lainnya.
Aku semakin tak percaya. Ini mustahil!! Bagaimana bisa dia keluar dari poster? Itu benar-benar mustahil! Tapi kenyataannya kini dia benar-benar berhadapan denganku!
Kini tangannya menyentuh tengkukku dan sekarang bibir kami saling bersentuhan, dia menciumku dengan lembut dan perlahan.
Tangannya yang leluasa dan berujung pada ujung bajuku, dia dengan terus melumat bibirku dengan tangan yang berusaha membuka pakaianku.
Bagaimanapun aku tak percaya dengan semuanya! Aku terus memundurkan diriku yang kini sudah berada di tengah kasur berukuran size king hingga tubuhku berada di ujung bibir ranjang dan...
'Brugh'
tanpa sadar aku sudah berada dibawah, Aku terdiam beberapa detik merasakan kesakitan pada pinggangku dan merangkak menuju tempat tidurku memastikan apa lelaki itu masih berada disana atau...
"Tidak ada..." Lirihku saat mataku tak mendapati lelaki tampan itu.
"Ck apa-apaan ini." Lirihku lagi saat sadar akan kejadian gila itu.
"Ah aku harus keramas.." Lirihku lagi dan mengingat mimpi gila itu.
Tanganku meraih handuk dan beberapa baju, kakiku berjalan menuju poster berukuran besar bergambar seorang Jeon Wonwoo seventeen yang tengah tersenyum sembari memandang sebuah surat dan sebuah kalung.
"Sialan kau jeon, terima kasih kau sudah membuatku gila dan menyadariku kalau aku butuh seorang pacar." Ucapku dengan terus memandangi wajah tampannya.
"Semoga kita bisa bertemu dan melakukan itu dengan nyata." Lanjutku mencium poster itu sebelum ku tinggalkan poster itu dan beranjak membersihkan diriku...
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE / WONWOO
FanfictionKumpulan imagine-imagine wonwoo ^^ Jangan lupa vote dan komen