Way Back Home

1.7K 137 2
                                    

Lelaki itu melangkahkan kakinya keluar dari gedung besar dan tinggi itu. Langkahnya memberat seakan ingin berbaring di tengah ramainya jalanan kota Seoul malam hari.

Tangannya sedikit merogoh isi tas yang ia gendong, mengambil earphone dan memasangkannya, mencari playlist yang cocok untuknya kali ini.

Kini wajahnya mendongak ke atas, seolah mencari sesuatu yang menarik di atas sana dan sedikit memejamkan matanya, merasakan desiran angin musim semi yang menyentuh wajahnya lembut.

Dia kembali fokus pada jalanan yang sangat ramai, sembari membenarkan topi hitamnya ia kembali berjalan dengan iringan lagu yang ia sukai.

Tak lama kakinya berhenti pada salah satu mini market, kakinya mulai memasuki mini market itu dengan membeli beberapa minuman juga cemilan yang sangat ia sukai.

Lelaki itu kembali berjalan menuju halte bus yang tak jauh dari sana, terduduk dengan tenang menunggu bis menuju rumahnya, masih dengan lagu yang terus teralun indah.

Tangannya terangkat melepas kacamata yang sedari tadi ia pakai, lalu mengusap wajahnya yang tampak sangat lelah. Selalu terbesit di dalam pikirannya seperti,

"apa aku sanggup?"

"Ah aku lelah."

"Aku pasti kuat."

Selalu seperti itu..

Hingga seseorang menepuk bahunya, membuat lelaki berambut hitam itu sedikit terkaget.

"Kenapa kau baru pulang?" Tanya lelaki berambut hitam ini sembari memakai kacamatanya kembali.

"Ah hyung aku cari kerja." Jawabnya dengan tenang duduk di sampingnya.

"Bukannya kau jadi model? Belajar sana masuk unniversitas." Ucapnya sembari melepaskan salah satu earphonenya.

"Wonwoo hyung aku sedang berusaha belajar, tapi aku juga butuh uang." Jawabnya masih pada pendiriannya.

"Terserah kau saja." Lirihnya tanpa menatap adik satu-satunya itu.

"Hyung.."

"Eoh.."

"Apa kau lelah?" Tanya Bohyuk dengan sedikit melihat hyungnya yang kini seperti di ambang kehidupan.

"Ani." Jawab Wonwoo tanpa menatap adiknya.

Bohyuk hanya menatap hyungnya dengan sendu, dia tahu bagaimana beratnya menjadi Idol, apalagi yang ikut berpartisipasi menyiapkan comeback grupnya.

"Hey hyung kau tau?" Tanyanya kembali dengan melihat indahnya kota Seoul di malam hari.

"Apa?"

"Kau masih punya adikmu yang tak kalah ganteng denganmu, jika kau lelah ataupun ada hal yang tak bisa kau ungkapkan dengan member yang lain kau bisa ceritakan padaku." Jawabnya dengan tersenyum memandang jalanan yang ramai.

Wonwoo kini melihat adiknya yang tengah memperhatikan jalan. Entah kenapa bibirnya terukir senyuman tipis..

"Yak bocah belajar sana, menggelikan." Ucap Wonwoo ikut memperhatikan jalanan yang tampak ramai dengan sedikit kekehan yang terdengar darinya.

Bohyuk ikut terkekeh dan merangkul Wonwoo, "Yak kita kan brother goals." Ucapnya membuat Wonwoo tertawa dengan lepas.

"Menggelikan." Ucap Wonwoo masih tertawa dengan keras membuat Bohyuk ikut tertawa lepas.

"Hey hyung ayo kita taruhan." Ucap Bohyuk membuat Wonwoo menghentikan tawanya dan mengerutkan keningnya seolah bertanya.

"Sampai rumah, siapa yang paling cepat menghabiskan makan malam itu yang menang, dan yang kalah harus menuruti apa yang menang." Jelasnya.

"Memangnya kau akan menang?" Tanya Wonwoo seolah meremehkan adiknya.

"Tentu saja." Jawab Bohyuk dengan sangat percaya diri.

"Ya ya terserah, bis nya sudah datang." Ucap Wonwoo sembari memasuki bis dan diikuti oleh Bohyuk.

Sepanjang perjalanan keduanya hanya diam dan terfokus pada handphone masing-masing, bukan karena apa-apa, mereka hanya tak suka menampakkan kedekatan mereka di hadapan banyak orang.

Tak butuh waktu lama mereka turun dari bis, dan sedikit berjalan menanjak menuju rumah. Bohyuk yang masih mendengarkan lagu dengan earphonennya, begitupula dengan Wonwoo. Mereka kembali terdiam hingga sampai di rumah yang tak begitu besar namun juga tak begitu sempit, sangat cocok dengan keluarga Jeon yang terkesan lembut.

Mereka menjatuhkan tubuhnya di atas sofa, dengan barang yang mereka bawa masing-masing berserakan karena di taruh sembarangan, melupakan taruhan yang tadi mereka telah sepakati..

Hingga wanita yang tampak tak begitu tua kini menggelengkan kepalanya dan berdecak melihat kelakuan kedua anaknya. Ia membereskan barang yang berserakan dimana-mana, dan tersenyum simpul saat melihat beberapa kaleng bir dan cemilan kesukaan Wonwoo.

"Dia pasti lelah." Pikirnya..

"Kalian bangunlah, makan malam dulu, eomma sudah memasak tadi."

"Aniya." Jawab mereka berbarengan dengan mata yang masih tertutup.

Nyonya Jeon hanya tersenyum dan membawa beberapa selimut untuk menyelimuti kedua anak kesayangannya, dan mengunci pintu sebelum ia berlalu meninggalkan kedua anaknya yang sudah sangat terlelap.

Mereka berdua melepaskan keresahan dan penat dengan caranya sendiri. Saling mengejek, dan tak pernah mengungkapkan rasa perhatian sebagai saudara dengan jelas.
Bagaimanapun keluarga tetap paling terasa nyaman berbagi keluh kesah.











FIN.


Pendek banget perasaan ya ><
Aku ngerasa seventeen lagi cape-capenya banget ya, kasian gitu tiap hari latihan terus kambek, terus tour, latihan lagi 😭😭
Makasih sudah membaca imagine ini 😙😙 kuy di baca lagi imagine Seventeen yang lain di Mydiamondlifestory ❤❤
gak nentu updatenya maafkan, aku bikinnya permember biar gak pusing nempatin imaginenya jadi bener2 slow update 😭😭😭
udah mau kelas 12 juga makin sibuk entar *padahalbelumUAS ><

IMAGINE / WONWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang