II

28 4 0
                                    

Bel tanda istirahat berbunyi membuat murid-murid merapikan bukunya dan Bu Ema meninggalkan kelas.

"Jajan yuk Na. Laper gue pengen makan. Bu Ema ngajar bikin gua ngantuk. Hoammm," ucap Nisya yang diakhiri dengan menguap.

"Hahaha apa hubungannya ngantuk sama laper? Yaudah ayo deh gue juga pengen makan,"
Ghina dan Nisya beranjak meninggalkan kelas dan mencari-cari santapan apa yang ingin mereka makan.

Setelah mereka menemukan makanan apa yang mereka mau,Ghina dan Nisya mencari tempat yang kosong dan teduh untuk mereka makan.

"Sya, liat deh. Ada Defli ama Rendy tuh lagi makan soto. Kita gabung mereka aja yuk?"kata Ghina sambil mencolek pundak Nisya dan menunjuk ke arah Defli dan Rendy yang sedang makan.

"Hmm yaudah deh,daripada nggak ada tempat lain," jawab Nisya pasrah.

~~~

"Hay Defli,hay Rendy. Gue sama Nisya boleh duduk disini gak? Masa kalian tega sih ngeliat cewek cantik kayak kita gini makan sambil berdiri. Eh eh ralat deh,gua aja yang cantik," kata Ghina memasang muka melas hingga membuatnya tampak sangat imut.

"Eh apaan sih lo,idih jijik gue tau nggak? Hahaha, mending lu makan bareng Edi noh kesian dia makan sendirian di pojok kantin," kata Nisya sambil menunjuk ke arah laki-laki berbadan gemuk yang sedang makan.

"Eh sumpah rese lo ya? Oh my God,itu didepan dia ada 5 piring kotor. Berarti dia udah nyampe piring yang ke-6? Hahaha badan udah kayak gajah hamil gitu," Ghina tertawa terbahak-bahak sehingga ketiga temannya yang ada di hadapannya pun ikut tertawa.

"Udah udah jangan kayak gitu ih kasian tau dia. Nanti kupingnya panas kalian omongin. Sini ayo makan bareng kita. Nanti makanannya dingin tuh," kata Rendy dengan suara lembutnya.

"Oh iya iya sampe lupa, ayo duduk Sya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Atau SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang