Sebagai seorang mahasiswi 'kere' biasanya mie instan adalah makanan pokok bagimu apalagi jika sedang krisis akhir bulan. Sialnya, hari ini masih tanggal 20, tetapi uang bulananmu sudah sangat menipis karena tiga hari yang lalu kau menghabiskannya untuk belanja kosmetik.
Untuk mengantisipasi kelaparan yang aksn datang, kau berencana membeli mie instan lebih banyak dari biasanya. Kau pun bergegas ke mini market terdekat. Kau pergi dengan wajah lesu tanpa polesan make up dan setelan kaos abu tua plus celana training andalanmu. Rambutmu hanya kau kuncir asal-asalan. Hanya dengan membawa uang pas-pas-an.
Namun kesialan sungguh menimpamu hari ini. Mini market yang paling dekat dengan kos-mu sudah tutup. Wajar saja, ini sudah jam 11.55 malam. Dengan kesal kau pergi ke mini market lainnya yang buka 24 jam.
-sampai di mini market-
Kau berada di antara rak bahan-bahan dapur dan sejenisnya. Namun matamu hanya tertuju pada mie instan. Tanpa melihat harga yang tertera di rak, kau langsung mengambil 15 bungkus mie instan dan memasukkannya ke dalam keranjang belanja yang kau bawa. 'Harganya paling sama saja. Walaupun beda, paling beda se-sen saja' pikirmu yang baru pertama kali ke mini market ini.
Sebelum mengakhiri belanja mie instan-mu, kau mengambil satu botol besar air mineral. Mengingat air galon di kos-mu sudah habis dan kau belum memesannya lagi.
Dengan langkah pasti kau berjalan menuju kasir.
"WOAH" itulah kata pertama yang kau keluarkan selama berada di mini market itu. Kau tertegun menatap lurus ke arah petugas kasir yang terhalang oleh dua orang yang berada di depanmu.
"TAMPAN!" dan itulah kata kedua yang kau ucap setelah kurang lebih 30 detik kau menatapi sang kasir.
Dua orang berlalu dan sekarang giliranmu untuk membayar semua belanjaanmu. Keranjang yang penuh dengan mie instan itu kau letakkan di meja kasir. Sang kasir tampan itu menyambutmu dengan senyumnya yang sangat menawan. Bahkan kau pun melayang dibuatnya.
'Cowok setampan ini kenapa jadi petugas kasir? Dia lebih cocok jadi seorang artis.' batinmu. Kau hanya senyum-senyum sendiri selama si kasir tampan itu menghitung belanjaan sambil mencuri-curi pandang ke arahmu.
"Totalnya 55.650,-" Ucap si kasir tampan yang menyadarkan lamunanmu.
"Oh? Ah iya, sebentar." jawabmu sedikit kaget. Kau mengambil uang di saku celanamu dan SIAL ! Uangmu kurang tujuh ribu.
Kau sangat gugup dan masih meraba-raba saku celanamu, siapa tahu ada uang nyelip.
Si kasir tampan mengerutkan dahinya saat melihat perubahan raut wajahmu yang menjadi susah ditebak ditambah kau belum juga menyerahkan uang belanjaanmu.
Nasibmu naas. Di hadapan kasir tampan itu kau malah bikin malu dirimu sendiri karena uang yang kau bawa tak cukup untuk membayar belanjaanmu.
"Maaf nona, apa ada yang salah? Ada yang bisa saya bantu?" tanya si kasir tampan yang ternyata bernama Wen Junhui, terlihat dari nametag di bajunya.
Pertanyaan dari si kasir itu membuatmu semakin gugup dan malu.
'Arrghh! Matilah aku. Malu sekali jika harus bilang bahwa uangku tak cukup.' gerutumu dalam batin.
"Emm, begini. Ternyata uang saya kurang tujuh ribu. Apa bisa saya kembalikan saja beberapa bungkus mie-nya?" ucapmu dengan jujur. Kau benar-benar malu saat ini.
Bukannya menjawab si kasir tampan bernama Jun itu malah tersenyum lebar penuh arti. 'Apa dia sedang mengejekku?' pikirmu lagi.
"Tidak perlu mengembalikan mie-nya. Bayar saja seadanya dan sisanya...." Jun menggantung kalimatnya sambil mendekatkan wajahnya ke telingamu dan kalimat selanjutnya yang membuat wajahmu semerah tomat dan jantungmu berdetak semakin cepat.
"sisanya bayar dengan nomor handphone-mu saja nona." sambungnya tersenyum tampan menggoda.End
Holaaaaa..... Ini imagine pertamaku. Iseng aja sih buat hahahaha XD
Maaf kalau feel nya kurang dapat.
WAHAI READERS, HARGAILAH TULISANKU :)
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE [WEN JUNHUI]
FanfictionKumpulan imagine Wen Junhui Dangerous ! Awas baper !