Jun x Readers (Aku)
Rindu. Sepi. Sunyi. Sendiri. Itu yang aku rasakan diulang tahunku yang ke-20 saat ini.
Wen Junhui.
Dia masih pergi. Entah untuk keberapa kalinya dan berapa lama. Tak pernah pasti. Tapi aku selalu setia menunggunya.Yang membuatku kecewa, ia tak pernah ada kabar. Terakhir kami berkomunikasi seminggu setelah keberangkatannya. Dan hari ini tepat 3 bulan keberangkatannya. Sebuah pesan singkat saja tak ada. Bahkan pesanku tak pernah dibaca satupun. Teleponku juga tak pernah diangkat.
Mungkin dia sibuk.Aku mulai meragukannya. Meragukan perasaannya saat ini. Masihkah dia mencintaiku? Seperti setahun yang lalu saat dia menyatakan cintanya padaku tepat dihari ulang tahunku yang ke 19.
Apakah dia mulai bosan padaku?
Mulai berpaling dan melupakanku?Ku tepis semua pikiran burukku tentangnya. Aku masih ingin percaya pada cintanya. Ya. Aku percaya padanya. Wen Junhui.
Aku melihat ponselku. Berharap ada pesan dari Jun. Hari ini saja. Kumohon.
Ponselku terus berbunyi, tanda pesan masuk. Tapi satupun tak ada kontak JUN yang menyelip disegelintir pesan-pesan itu. Seperti,
"Selamat ulang tahun Y/N, semoga hari-harimu akan lebih baik"
"Y/N...... Happy birthday ma bestieee ❤. God bless you"
"Yaaa Y/N kau tambah tua saja... Selamat ulang tahun Y/N. Kutunggu makan-makannya"
Dan masih banyak lagi ucapan-ucapan yang diberikan padaku seperti itu. Mereka teman-temanku. Setidaknya ada mereka yang masih ingat hari ini ulang tahunku. Ayah dan ibu juga baru saja menelponku. Kami tak bisa merayakan bersama karena mereka sedang di luar kota.
Dan, aku masih berharap Jun ada kabar. Setidaknya untuk hari ini saja, sekedar mengucapkan selamat ulang tahun padaku.
.
.
.21.00 KST
Tak ada tanda-tanda Jun akan mengirim pesan padaku. Cih, chat ku saja tak pernah dibaca.
Aku menyibukkan diri dengan menonton drama favoritku, W.Baru dua jam aku menonton drama tapi aku sudah bosan. Entahlah. Moodku sedang tidak baik.
Jam menunjukkan pukul 11 malam.
Aku memutuskan untuk pergi ke swalayan membeli beberapa minuman dan cemilan.Tentang Jun?
Aku menyerah.
Mungkin dia lupa.
Aku menulusuri jalan yang masih ramai. Tetap saja terasa sangat sepi bagiku. Angin bertiup lembut meniup helaian rambutku. Kupakai topi hoddie-ku yang dibelikan oleh Jun beberapa bulan lalu. Ini adalah hoddie favoritku. Kenapa? Jelas, karena ini dari Jun. Haha... :)
Aku menuju sebuah swalayan yang tinggal beberapa ratus meter lagi di depanku. Sesekali ku cek ponselku yang sengaja ku aktifkan mode silent-nya. Ku cek ponselku berharap ada pesan dari Jun. Ah, tak ada juga rupanya.
Aku meneruskan langkahku. Dengan sesekali menendang udara yang tak terlihat. Hariku benar-benar tidak menyenangkan. Padahal ini adalah hari spesial. Harusnya aku bahagia!
Ku tegakkan kepalaku. Menghirup udara malam yang dingin lalu membuangnya perlahan. Meyakinkan diriku sendiri akan perasaanku pada Jun. Aku harus mempercayainya. Ini demi hubungan kami.
Mungkin saja dia sangat sibuk di sana sehingga tak sempat mengecek ponselnya."Y/N, baba menyuruhku kembali ke China untuk sementara waktu. Aku sangat sibuk mengurus beberapa hal. Kau jangan takut, karena ini juga untuk masa depan kita kelak. Kau harus menungguku, Y/N."
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE [WEN JUNHUI]
FanfictionKumpulan imagine Wen Junhui Dangerous ! Awas baper !