GOT7 & Lovelyz Oneshoot Collection

Whiteout (Mark & Mijoo)

Title: Whiteout
Author: Kikyindriyani
Cast: Mark Tuan (GOT7) | Lee Mijoo (Lovelyz)
Genre: Sad (Maybe), Hurt (Maybe), Angst
Ratting: T
Length: Ficlet
Kind of: Songfic

Summary: Layaknya pecahan kaca yang membuat pandangan seseorang menjadi kabur dan tidak jelas. Ia tahu semua ketidakpastian ini akan berakhir dengan air mata dan rasa sakit.

Song Theme: Boyfriend - Whiteout

~~~~

Give me that hand, let me hold it
That's allowed, right? Please

Suasana sunyi menghiasi malam yang cukup indah dengan bulan purnama yang bersinar terang dengan taburan bintang yang menambah indah langit malam ini. Namun keindahan malam, tidak sesuai dengan suasana hati kedua orang yang kini duduk diam didalam sebuah mobil sport berwarna merah.

Seorang lelaki menatap kosong pemandangan sungai di hadapannya yang kini duduk di bangku kemudi dan seorang lagi adalah gadis dengan rambut hitam bergelombang yang terus menundukkan kepalanya sambil memegangi handy bag miliknya.

"Mark..." ucap gadis bernama Lee Mijoo yang kini mendongkak dan menatap lelaki yang duduk disampingnya. Lelaki bernama Mark itu hanya diam tak menjawab.

"Aku... ada satu hal yang ingin ku katakan padamu. Aku..."

"Berikan tanganmu." Ucap Mark, memotong perkataan gadis itu. Mijoo menghembuskan nafas berat dan memberikan tangannya pada Mark yang kini langsung menggenggam tangannya.

"Tidak apa-apa bukan, jika aku menggenggam tanganmu seperti ini? Ku mohon... izinkan aku menggenggamnya sebentar saja."

Just look at your clothes, you have a stain
It will be the last time I can say that kind of thing to you

M

ijoo membiarkan Mark menggenggam tangannya. Pikirannya terus memikirkan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan semua yang ada di hatinya. Tanpa sadar semua itu membuatnya melamun sejenak. Hingga ia tidak sadar bahwa lelaki itu telah beberapa kali memanggil namanya.

"Mijoo..." ucapnya menepuk bahu Mijoo yang membuatnya tersadar dari lamunannya.

"Y...ya?" Jawab gadis itu sedikit tersendat.

"Aku tahu apa yang sedang kau pikirkan sekarang." Mijoo menatapnya sedikit terkejut.

"Ne?" Tanyanya tidak mengerti dengan apa yang Mark katakan. Mark tersenyum getir dan menoleh menatap gadis itu.

"Ada sedikit debu di bajumu." Mark membersihkan debu yang menempel di baju gadis itu, membuat Mijoo semakin kebingungan dengan sikap Mark yang menurutnnya cukup aneh.

"Ini akan menjadi yang terakhir kalinya, aku mengatakan ini padamu."

Why am I too late every single time
When you kept giving me signs?

Mijoo melebarkan matanya tak percaya ketika Mark mengatakan kalimat yang seolah-olah ia akan mengakhiri hubungan mereka. Lelaki itu kembali menunjukkan senyum getirnya dan kembali menatap Mijoo yang masih terkejut.

"Aku tahu apa yang ingin kau katakan padaku." Mijoo kembali menatapnya.

"Benarkah?" Mark menghela nafas dan menghembuskannya perlahan.

"Aku tahu, tapi aku tak ingin mendengarnya darimu sekarang." Mijoo kembali menundukkan kepalanya.

"Mengapa aku terlambat menyadari semua ini? Aku benar-benar bukan seorang yang peka." Mijoo kembali mendongkak dan menatap lelaki itu.