Note: Di sini gak pake bahasa bahasa 'lo' 'gue' ya chingu. Dan di sini juga semua member NCT Dream hanyalah orang biasa. Eh jangan marahin saya. Ini cuma cerita kok. Gak ada niat untuk menjelek-jelekkan NCT Dream. Tulisan yang bercetak miring berarti mimpi/flashback ya.
.
.
.
.
."Hyung!"
"Andwae! Jangan ikut denganku Jeno-ya!"
"Tapi aku mau ikut denganmu!"
"Andwae! Hajima Jeno-ya! Hyung harus pergi sendirian."
"Mark hyuuung!!"
Sosok yang dipanggil Mark itu perlahan menghilang menjadi debu. Sedangkan seorang lagi berusaha menggapai tubuh kakaknya yang perlahan menghilang.
"HYUUUNG!!"
.
.
.
.
."Hah!"
Seorang namja berambut hitam legam tersentak bangun dari mimpinya. Nafasnya terengah-engah dan pelipisnya mengeluarkan keringat dingin.
"Hyung..." gumamnya ketika ia melihat pigura berisi foto dirinya dan hyung kesayangannya.
Ia melirik jam. Jam menunjukkan pukul 06.00 pagi. Ia duduk sebentar dan masuk ke kamar mandi. Ia membasuh wajahnya dengan air segar yang mengalir.
"Hyung... bogoshippo..." gumamnya pelan.
Lee Jae no atau biasa dipanggil Jeno adalah seorang namja yang kini tinggal sendirian di rumahnya. Orang tuanya sudah meninggal dalam kecelakaan pesawat meninggalkan dirinya juga kakak laki-lakinya yang bernama Lee Min Hyung atau biasa dipanggil Mark.
Namun, ternyata sang kakak juga pergi menyusul orang tuanya. Mark meninggal setelah ia mengalami kecelakaan bus.
Jeno berjalan menyusuri trotoar jalanan menuju ke sekolahnya yang memang bisa ditempuh dengan berjalan kaki.
.
.
.
.
."Yo! Jeno hyung!"
Jeno yang saat itu tengah membaca buku pun terkejut saat sebuah tangan melingkar di lehernya.
"Wae Jaemin-ah?" tanya Jeno.
"Hari ini bebas?"
"Begitulah."
"Mau ke rumahku? Kita latihan basket untuk pertandingan nanti." tawar Jaemin.
"Boleh. Kapan aku menolak ajakanmu?" kata Jeno nyengir.
"Jangan lupakan aku."
Mereka menoleh ke belakang dan mendapati Haechan ada di belakang mereka berdiri dengan tangan yang terlipat di depan dada.
"Tentu kami tidak melupakanmu hyung..." ujar Jaemin.
Mereka bertiga memang bersahabat dekat dan Jeno yang paling tertua di antara mereka. Walaupun tahun lahir mereka sama, tapi bulan lahir mereka masing-masing berbeda 2 bulan. Jadi urutannya: Jeno, Haechan, Jaemin.
"Lebih baik kalian segera duduk di bangku masing-masing. Leeteuk songsaenim akan datang sebentar lagi."
Haechan dan Jaemin pun menurut dan pergi ke bangku mereka masing-masing.
.
.
.
.
.Jeno, Haechan, dan Jaemin terbaring lelah di atas tanah lapangan basket di rumah Jaemin. Mereka baru saja menyelesaikan latihan basket mereka sejak 1 jam yang lalu.
"Besok pulang sekolah kita ke cafénya Yesung hyung yuk?" ajak Jeno pada kedua sahabat dekatnya.
"Yuk! Sudah lama tidak pergi ke cafénya Yesung hyung." kata Jaemin menyetujui.
"Wuaaah! Aku jadi tidak sabar bertemu dengan Yesung hyung lagi." ujar Haechan.
~Skip time~
Saat ini mereka sedang duduk menunggu pesanan di salah satu meja. Ditemani oleh Yesung, pemilik café Mouse Rabbit yang sekarang dikunjungi oleh mereka bertiga.
"Ini pesanannya." ujar salah seorang pelayan sambil menaruh pesanan Jeno, Haechan, dan Jaemin di depan mereka masing-masing dan menaruh segelas teh hangat di depan Yesung.
"Jadi, bagaimana sekolah kalian?" tanya Yesung.
"Baik hyung. Kemarin kami juga ulangan matematika dan Jeno mendapatkan nilai seratus." jawab Jaemin sambil melirik Jeno yang kini tersenyum malu-malu.
"Seratus? Woah hebat!"
Mereka terkejut saat tiba-tiba muncul seseorang di belakang mereka. Tapi yang paling terkejut adalah Jeno.
"Hey Mark. Ayo duduk di sini." sapa Yesung. Mereka memang duduk di sebuah meja yang lumayan besar.
Namja tinggi berumur 19 tahun bernama Mark itu tersenyum dan mengambil salah satu kursi dan duduk di samping Yesung.
"Annyeong. Mark Lee imnida. Maaf atas kedatanganku yang tiba-tiba tadi." ujar Mark sambil nyengir dan mengulurkan tangan kanannya.
Haechan dan Jaemin menyambut tangan Mark. Jeno yang terakhir melalukannya karena ia masih shock.
'Dia... dia mirip Mark hyung... bahkan namanya pun sama...'
"Ada apa Jeno-ah?" tanya Yesung cemas melihat Jeno menjadi lebih banyak diam.
"Ani hyung... hanya saja..." Jeno menjeda kata-katanya. "Mark hyung sangat mirip dengan hyungku. Bahkan namanya sama persis."
Yesung baru ingat kalau Jeno mempunyai seorang kakak laki-laki yang bernama Mark. Seketika, wajahnya berubah gugup.
"Eoh? Mu... mungkin hanya kebetulan saja. Haha... iya 'kan?" kata Yesung sedikit gugup.
Jeno mengangguk pelan.
Dahi Mark mengernyit. 'Rasanya wajah anak ini familiar... tapi aku pernah melihatnya dimana ya?' batinnya.
.
.
.
.
."Kau memikirkan Mark hyung ya?" tanya Haechan.
"Mark hyung yang mana dulu?" tanya Jeno balik.
"Tentu saja Mark hyung yang temannya Yesung hyung." jawab Haechan.
"Hhh... ne..."
Jaemin mengusap-usap punggung Jeno. "Sudahlah. Lupakan dia!"
"Mungkin saja dia reinkarnasi Mark hyung?" terka Haechan.
"Kalau itu reinkarnasi 'kan tidak harus semirip itu." balas Jeno mempoutkan bibirnya kesal.
"Hahahahahaha!" Haechan dan Jaemin malah tertawa melihat wajah Jeno yang seperti itu.
TBC
Annyeong chingudeul~
Maaf aku telat update. Akhir-akhir ini banyak PR dan tugas numpuk T____T.
Kalau jelek, pendek, dan typo mohon dimaafkan *bungkuk 90 derajat*
Vote and comment please!
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT Dream Story
FanficBerisi cerita-cerita absurd tentang NCT Dream hasil otak saya. So, jangan dimasukin ke hati ya! This is just a story!