5

753 34 3
                                    

--

"Zid?" tibatiba ada seorang lakilaki berbadan kurus dan wanginya hm seperti iqbaal

Zidny pun membalikkan badannya ke arah laki-laki yang memanggil namanya itu

"Iya?"

Deg.

Benar saja, kini yang ada dihadapan Zidny ialah seorang Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, yang kemarin sempat ingkar janji untuk bertemu dengannya, dan membuat dirinya berantem kepada sahabatnya sedari dulu, Namira Nur Azzahra

"Kamu kenapa ? Kok kamu nangis?"

Ya, Zidny menangis. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi, perasaannya kini telah campur aduk. Agak sedikit senang, kesal, marah, tidak percaya, dan tentunya kecewa. Ya kecewa. Zidny agak senang karena pagi ini ia bisa bertemu kekasihnya, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan. Tetapi ia juga kesal, mengapa dia hari ini harus bertemu dengan iqbaal. Dan dia pun tidak percaya, hanya karena Iqbaal, persahabatan Zidny dan Namira menjadi hancur. Lalu ia menatap mata iqbaal dalam-dalam ada rasa kecewa disana, ia kecewa karena iqbaal telah mengingkari janjinya itu

"Aku g-gapa hiks pa"

Ucap zidny dengan sesenggukan. Sesungguhnya ia tidak kuat jika menahan air mata

Iqbaal pun segera memeluk Zidny erat-erat, mendekap nya seolah tidak ingin kehilangan Zidny, tangannya pun berusaha menenangkan Zidny

"Hey, udah jangan nangis, kamu kenapa? Kamu kesel sama aku?"

Zidny ragu, sangatlah ragu. Ia bingung, ia harus membalas pelukan Iqbaal atau tidak.

"Kamu masih gamau ngomong?"

Iqbaal pun merenggangkan pelukannya, lalu menghapus air mata Zidny yang sudah membasahi pipinya yang agak sedikit chubby itu

"Maafin aku ya?"

Iqbaal menepuk kedua pundak Zidny dengan kedua tangannya. Zidny pun masih menunduk, ia tetap tidak mau berbicara

"Hey? Kamu denger aku kan? Plis maafin aku"

Zidny pun masih menunduk

"Ya itu hak kamu sih masih marah sama aku atau enggaknya. Tapi, aku benar-benar minta maaf. Kemaren itu ada acara mendadak"

Iqbaal segera memegang dagu Zidny, sehingga Zidny pun sekarang tidak menunduk lagi

"maafin aku ya? Aku janji ngg gak ba-kal ulangin itu la-gi"

Zidny pada akhirnya mengangguk. Iqbaal pun merasa senang sekarang. Ia pun segera memeluk Zidny erat-erat

"Oiya aku mau ngomong sama kamu"

"Mau ngomong apa?"

Akhirnya zidny pun mulai berbicara

"Nanti aku aja yang ke rumah kamu, kalo jamnya, aku gatau, aku bisa aja tibatiba dateng kerumah kamu"

"Ih udah kayak apaan aja"

"Yaa biarin sukasuka aku dong"

"Gabisa gitu dong"

"Kenapa gak bisa?"

"Ih taulah"

"Sering-sering ngambek ya, mukanya lucuu, pengen aku cubitin rasanya"

"Bodo"

"Tuhkan ngambek lagi"

Pada akhirnya Zidny pun terdiam

"Tuhkan ngambek beneran"
"Jangan ngambekkk"
"Nambah lucu deh"
"Nanti kalo kamu ngambek semuanya pada naksir lagi"
"Soalnya kamu lucu kalo lagi ngambek"
"Kalo pada naksir sama kamu gimana? Kan bahaya"
"Cuman aku doang yaa yang boleh milikin kamu didunia ini"

Ucap iqbaal tidak ada jedanya samasekali

"Wooo basi"

Pipi Zidny sekarang merona. Ia menahan senyumnya sedaritadi. Rasanya ia ingin teriak sekencang-kencangnya sekarang juga

"Akhirnya ngomong lagi. Sering2 ngambek dah pokoknya. Bikin gemes soalnya"

"Apasih"

"Love you"

Iqbaal tibatiba mencium pipi Zidny.

Di arah sana terlihat ada orang yang memata-matai Iqbaal dan juga Zidny. Ia rasa rencananya kini berhasil lagi.

BERSAMBUNG...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
WOI BANTU VOMMENTS NYA DUNG GAYS BIAR GUA SEMANGAT NGETIKNYA NGEHEHEHE
.
.
.
MAKASI YG UDAH VOMMENTS MWA EA HAHAAnjs gua alay bgt.
.
.
intinya makasex.
.
-RaishaPearce 💯

Cuman Dare?✖ IDR with ZILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang