6

1K 47 3
                                    

"Assalamu'alaikum, Zidnyyyy Zidnyyy"

Panggil Iqbaal yang sekarang berada didepan pintu rumah Zidny, iqbaal mengetuk pintu sambil memberi salam layaknya suara anak kecil yang mengajak bermain

"Iyaa baal, tunggu"

Sahut Zidny dari arah dalam, sepertinya ia sudah tau jika yang berada diluar itu sudah pasti seorang Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan, kekasihnya

Zidny pun membuka pintu rumahnya, dan mempersilahkan iqbaal untuk masuk kedalam

"Kamu mau minum apa?" ucap Zidny memulai pembicaraan diantara mereka berdua

"Aku gak mau kebanyakan basa-basi" kini iqbaal pun memasang wajah seriusnya

"Kamu mau ngomong apa emangnya?" tanya Zidny penasaran, kini jantungnya berdegup kencang, ia takut Iqbaal mengatakan hal yang tidak sepatutnya atau tidak diinginkan olehnya

"Aku mau-" iqbaal berbicara dengan sangat gugup, ia bingung harus memulai pembicaraan dari mana

"Ma-mau apa?" zidny sekarang masih dilanda penasaran, ia masih takut apa yang akan iqbaal ucapkan nanti

"Akurasakitaudahgakcocok" ucap iqbaal dengan nada cepat bahkan tidak ada spasinya sama sekali

"Kamu ngomong apa? Aku gak bisa simpulin" tanya Zidny yang masih penasaran

"Aku mohon kamu bisa ngertiin aku" kata iqbaal seraya menundukkan kepalanya, ia tidak sanggup berbicara seperti ini kepada orang yang sangat disayanginya

"Ya, aku akan ngertiin kamu, kalo kamu ngertiin aku juga. Jadi, kamu mau ngomong apa?"

"Tapi kamu jangan marah"

"Iyaa"

"Aku takut kamu nangis"

"Memang kamu ingin berkata apa? Sampai kamu mengira bahwa aku akan menangis?"

"Ngg"

"Tadi kamu yang bilang gasuka basabasi, kenapa jadi kamu yang basa basi?"

"Aku mau kita-"

I didn't know that I was starving till I tasted you
Don't need no butterflies when you give me the whole damn zoo
By the way, right away, you do things to my body
I didn't know that I was starving till I tasted you

"Zid, handphone kamu bunyi tuh" ucap Iqbaal mengalihkan pembicaraan

"Nanti dianya aku telepon balik, sekarang kamu yang penting. Mau ngomong apa?"

"Coba liat dulu siapa yang nelepon kali aja penting"

"Ya kan tadi aku bilang ,aku telepon balik dianya"

"Angkat dulu, Zidny Iman Lathifa"

"Iyaa iyaa, Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan"

Zidny pun mengangkat telepon dari nomor yang tidak dikenali nya itu. Ia sangatlah yakin, pasti yang menelepon nya hanyalah orang iseng saja. Tidak memiliki kepentingan sama sekali

"Assalamu'alaikum?" ucap Zidny memulai pembicaraan ditelepon. Namun..

"Hallo? Ini siapa ya?"
"Hallo?"
"Salah sambung ya?"
"Kok gadijawab?"
"Halloo?"

Tidak ada sahutan sama sekali. Benar kan, itu pasti hanyalah orang iseng. Zidny pun memutuskan panggilan tersebut, lalu segera duduk lagi, duduknya memposisikan seperti tadi, ia berhadapan dengan Iqbaal.

"Gak dijawab baal"

Iqbaal terdiam sejenak. Ia mungkin tahu, siapa yang menelpon Zidny tadi. Entah kenapa perasaan Iqbaal sangatlah kuat jika yang menelpon itu ialah..

"Zid, aku pulang dulu ya? Aku baru inget, hari ini mau temenin teteh aku belanja"

"lho? Terus sama omongan tadi?"

"Gak usah dipikirin, aku cuman bercanda, anggep aja tadi aku gak ngomong apa-apa sama kamu"

"Baiklah. Oh iya, tumben teteh mu mengajak kamu untuk menemani belanja, biasanya suka mengajak bundamu"

"Oh itu, mungkin karena aku lebih paham tentang style, mungkin"

Iqbaal pun mencari alasan agar dia bisa pamit pulang dari rumah Zidny

"Tapi kan-"

"Orangtua mu tidak ada disini? Aku mau pamit"

"Tidak ada, mereka baru saja berangkat menuju luar kota, dan tadi aku ditinggal sendirian dirumah huft"

"Lalu sekarang dirumahmu ada siapa?"

"Ada pembantuku, dia baru saja datang, dan ada juga Namira dikamar ku"

"Oh gitu,bilangin ya kepada pembantumu dan juga Namira, aku ingin pamit"

"Kenapa gitu?"

"Biar sopan"

"Baiklah"

Iqbaal pun segera bangkit dari tempat duduknya, lalu berjalan menuju pintu. Lalu, disusuli Zidny dibelakangnya
Zidny membukakan pintu untuk Iqbaal, mempersilahkan iqbaal untuk keluar

"Aku pulang ya?"

"Iya"

Iqbaal segera mengambil kunci motor dari kantung jaketnya. Tak lupa ia memakai helm nya. Dia pun menaiki motor ninja nya itu

"Hati-hati ya baal"

"Iya, Zee. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Iqbaal menancapkan gasnya dengan sangat cepat. Lama-kelamaan Motor Iqbaal sudah tidak terlihat lagi diujung sana, itu berarti dia sudah melesat jauh sekarang

BERSAMBUNG..
.
.
.
.
.
Bantu vomments yeu gengs! Thankyou! 💙

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cuman Dare?✖ IDR with ZILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang