Prolog

2K 152 15
                                    


Aku melihat wajah itu, perempuan tua dengan belati besar. Bibirnya penuh darah.

"Siapa orang itu?" tanyaku kepada Vanessa.

"Rekan bisnis Papa."

"Mengapa?" tanya Vanessa.

"Dia pembunuh."

"Apa?"

"Dia pernah merampas beberapa perusahaan lain sebelumnya."

Aku terkejut melihat wajah itu.  Namun, lebih terkejut lagi mengetahui bahwa dia memiliki niat untuk melakukan hal yang benar-benar buruk pada Papa.

***
"Papa hanya memanfaatkannya untuk satu hal, sayang."

"Aku tidak setuju Papa berurusan dengan perempuan ular itu. Dia seperti medussa."

"Flo, Papa akan berhati-hati," Papa lalu mengecup keningku.

"Papa HARUS berhati-hati."

***

Gadis Pembaca KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang