Annoying adalah ketika lo ngasih tau kekurangan lo, kemudian orang-orang menganggap itu sebagai sesuatu yang keren. Gue buta warna. Nggak tahu pasti kapan, yang gue inget waktu itu ada dokter mata yang datang ke sekolah sewaktu gue kelas 2 SD. Dan saat dites, sejujurnya gue nggak merasakan apa-apa, tapi susternya sempat bertanya sama gue, "Ini warna apa?" katanya sambil mengangkat pulpen, lalu gue jawab lah, "hijau". Dan sejak itu, ibu jadi sering mengajarkan gue warna-warna yang sejujurnya.. udah gue mengerti. Tapi apa yang gue lihat waktu itu ternyata nggak sesuai dengan yang sebenarnya.
Buruk sih nggak, cuman kalau mau ngasih kado ke pacar, gue sering nanya dulu ke mbak-mbaknya, "Mbak, ini warna merah bukan?" ya kira-kira begitu. Beneran, buta warna itu nggak buruk-buruk amat. Lo cuman nggak bisa membedakan warna aja. Eh, buruk nggak sih itu?
Annoyingnya itu kalau ada orang yang baru kenalan sama lo, kemudian setelah tahu lo buta warna, dia pasti akan menunjuk benda di sekitarnya kemudian bertanya, "Kalo ini warna apa?" sumpah deh, annoying parah. Gue bukannya tersinggung, cuman.. what for gitu lho.. yaudahlah, sesuka manusia-manusia aneh itu aja.
Dan hari ini, sahabat gue, ehem, beneran sahabat kok, Kanina, ulang tahun. Kemarin gue juga ulang tahun, sekarang giliran dia. Lucu ya? dulu ibu gue dan ibunya Kanina tetanggaan. Waktu itu bokap lagi di luar kota, ibu gue mendadak kontraksi! Bayangin man, paniknya kayak apa. Pas banget, ibunya Kanina juga lagi hamil, dan hendak konsul ke dokter. Lalu menumpanglah ibu gue. Malamnya gue lahir, eeeh paginya, si Kanina ikutan lahir. Lupa sih. Apa kita emang janjian untuk lahir barengan sebelum keluar dari rahim ibu masing-masing?
Balik lagi ke Kanina. Sumpah, gue paling nggak bisa yang namanya milihin kado untuk cewek, even cewek gue sendiripun. Dan bukan, bukan buta warna masalahnya, cuman guenya aja yang males milihin. Tapi untungnya, Kanina bukan cewek yang ribet. Dia mah dikasih Handuk Good Morning juga nerima. Cuman karena ini sweet seventeen, ya sudahlah, kasih yang istimewa dikit. Dikit aja.
***
"Kanina ultah yang ke berapa?" tanya Rara, orang yang saat ini berstatus sebagai kekasih gue. "17, kenapa?" Gue tanya balik, dia menggeleng. Rara ini sebenarnya emang rada sensi kalau gue udah bawa-bawa Kanina. Ra, percaya deh sama aku, yang namanya sahabat jadi cinta itu bullshit, 17 tahun aku sama dia, mau macarin aja nggak ada niat. Tapi kalau digituin, si Rara suka bete sendiri. Yaudahlah.
"Kamu mau ikut nganter kadonya nggak?" Gue nanya sambil menatap Rara yang kelihatan bete banget, dan lagi-lagi dia hanya menggelengkan kepalanya. Ra, untung kamu cantik, untung kamu cewek, dan untung kamu pacar aku, gumam gue.
Pager rumah Kanina digembok, yang berarti semua ada di rumah.
To: Kanina
Happy sweet seventeen, Dora. Semoga terus mengeksplorasi walau badai menghadang ya. :)
Begitu isi surat yang gue selip di pagernya beserta kadonya juga. Semoga Rara nggak ngamuk-ngamuk sambil denger lagunya Raisa di mobil.
-------------------------------------------------------
A/N: Halo semua! Akhirnya bisa ngepost tulisan sendiri. Yaa harap dimaklumi lah yaa kalau masih sedikit2. Semoga ke depannya lebih baik lagi dalam penulisannya. Daan saya akan sangat senang menerima kritik & saran dari kalian hehe, jd comment yaa! Terimakasih! :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Warna
Teen FictionKanina Danin Putri, 17 Sumpah, bosen banget kalau ada yang nanya, "Kanina, emang yakin, nggak ada perasaan ke Ghana?" Ya Tuhan, Setampan apa sih Ghana, sampai hampir semua orang nanya begitu? Okelah, kalau dia Adipati Dolken, siapa yang nggak naksir...