KANINA - 2

51 5 0
                                    

Ulang tahun seharusnya jadi hari yang paling bahagia, setidaknya untukku. Tapi hari ini? Tidak sama sekali. Bunda dari tadi pagi nggak berhenti marah-marah. Kak Syanin baru aja putus sama pacarnya, which is bikin Kak Syanin ikut marah-marah. Belum lagi dengerin lagu Sang Rembulan-nya Raisa dengan volume yang besar. Kenapa sih sama Raisa?!

Yang paling klimaks sih.. Ersa belum juga ngucapin. Ah.. kalau saja Ersa dan aku sedekat itu, pasti Ersa lah orang yang pertama ngucapin. Seperti yang dia lakukan ke pacarnya itu. Lamunanku kemudian buyar setelah panggilan Bunda mengguncang sampai kamarku. Bunda di dapur, dan jarak kamar ke dapur bisa dibilang tidak dekat. Akupun keluar kamar. "Kenapa sih, bun?" Bunda menoleh, "Liat ke depan coba, ada bunyi pager, kayak ada orang." jawab bunda.

Di dekat pagar, terdapat kotak berukuran sedang berwarna peach, disertai amplop yang berwarna kuning. Hmm.. yang tahu warna kesukaanku siapa lagi kalau bukan.. Ghana?!

Benar kan. Ghana. Kalau ini anak mah, udah biasa ngucapin. Males jadinya buka. Ghana ini sahabatku dari lahir. Orang yang paling bosan aku lihat tiap harinya. Kenapa dia mulu sih!! Kan maunya Ersa. Palingan dia juga cuman ngasih buku tulis MAXI CAMPUS seperti tahun lalu. Tega banget kan dia?! Packagingnya tuh super lucu gitu, warna kuning motif pita kecil-kecil. Terus, dibungkus kotak lagi. Nggak tahunya 10 buku MAXI CAMPUS. Ngeselin.

***

"Kak Syanin!!! Beli BBW  (Bath and Body Works) Thousand Wishes dimana?!!" tanyaku yang histeris. Thousand Wishes ini fragrance mist yang sedang aku cari-cari. Waktu mau beli, eh habis. Kak Syanin menghampiriku dengan sebungkus keripik di tangannya. Kemudian dia duduk sambil menyalakan tv tanpa menghiraukan pertanyaanku. "Kak, serius.." aku mulai merengek. "Gila lo ya? Itu dari si Ghana, kalo nggak mau, mendingan buat gue. Malah dibiarin gitu aja." jawabnya terlihat kesal. "Yee, putus sih putus aja. Nggak usah dilampiasin ke orang kek," jawabku ikut kesal, yang diikuti dengan melayangnya bantal di mukaku. Niatnya sih mau marah, tapi aku lebih penasaran dengan isi surat si Ghana.

To: Kanina
Happy sweet seventeen, Dora. Semoga terus mengeksplorasi walau badai menghadang ya. :)

DORA??! Panggilan baru lagi dari si Ghana. Kemarin-kemarin Willy Wonka, terus sempet juga Polwan. Mungkin karena potongan rambut bob-ku. Tapi kan nggak begitu juga!

Tumben-tumbennya itu anak bikin speechless. Beneran lho, harga Thousand Wishes kan bisa untuk dia dinner cantik bersama pacarnya. Kok mau aja dia ngehabisin buatku? bagus sih. Berarti dia sadar, kalau apa yang dia lakukan ke aku selama ini jahat.

Keluar dari kamar, kak Syanin melirikku dengan tatapan heran. "Apa?" tanyaku. "Si Ghana niat banget. Jadian ya lo?" tanyanya balik. "Sejak kapan? Gue bilangin bunda ya, lo! Bener kan, setelah sahabatan lama, akhirnya punya perasaan juga. Ya kan?!" Pertanyaan Kak Syanin semakin bertubi-tubi dan semakin random.. parah. Emangnya syndrom sehabis putus separah ini ya?

Tapi bukan Kak Syanin yang pertama kali bertanya begini. Sumpah, bosan banget kalau ada yang nanya, "Kanina emang yakin, nggak ada perasaan ke Ghana?" Ya Tuhan, Setampan apa sih Ghana, sampai hampir semua orang nanya begitu? Okelah, kalau dia Adipati Dolken, siapa yang nggak naksir? Maudy Ayunda yang kayak bidadari gitu aja bisa naksir.

"Siapa sih yang jadian? Adel kali tuh, jadian sama yang lain abis putus dari lo," Adel itu mantan pacar Kak Syanin. Aku langsung masuk dan mengunci kamar. Dari dalam aku bisa mendengar teriakan, "KANINA SINI LO!"

WarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang