KANINA - 4

36 3 0
                                    

Aku mendengar kabar kalau Ersa akhirnya putus. Entahlah, bukankah seharusnya aku senang? Tidak juga. Seharusnya aku lega karena penantianku akhirnya berakhir; Ersa putus.

Ghana yang bilang sih, dan omongan Ghana itu nggak bisa 100% dipercaya. Walaupun dia terlihat serius, dan benar-benar nggak keliatan bohong. Ah. Nggak tahu lah.

Awal aku bisa suka dengan si Ersa adalah.. karena waktu pertama mos, aku tidak sengaja melakukan eye contact dengannya. Hmm.. dan seterusnya begitu. Aku selalu menangkapnya sedang memperhatikanku begitu pula sebaliknya. Semacam, eye-contact-zone. Sejujurnya aku sudah menunggu dia untuk make a move duluan, tapi yang kudapat adalah kabar bahwa ia berpacaran dengan anak cewek dari sekolah lain.

Ada yang pernah bilang kalau, mata itu tidak bisa bohong. Faktanya, yang terjadi, semua yang aku alami adalah kebohongan. Aku kira Ersa benar-benar ada niatan untuk mendekati, nggak tahunya malah udah punya pacar. Bahkan saat berita tentang pacarnya tersebar, kami masih sering lihat-lihatan. Terkadang disertai senyum tipisnya, yang merupakan titik lemahku. Maaf maaf, Ghana pasti udah muntah-muntah kalau dengar aku ngomong begini.

Aku merasa dipermainkan oleh Ersa, dan oleh pikiranku sendiri. Aduuuuh kok galau banget sih?!
Terimakasih, Ghana, sudah bikin sisi emo gue balik lagi.

***

Namanya perasaan, ya emang nggak bisa bohong. Aku senang. Aku senang Ersa akhirnya putus dengan pacarnya. Tapi, si Ghana nggak mau tanggung jawab! Disaat aku pengen teriak-teriak, dianya nggak bisa. Karena Rara.

Lalu malam itu, pukul 19.35, sesudah aku menyuap sesendok nasi dengan bon cabe juga abon ku yang terakhir, semua berubah. Ada Line masuk dari seseorang, yang sudah lama aku tunggu-tunggu.

ersa: dan akhirnya gue berani juga nyapa lo
ersa: hehe.. hai! :)

Itu baru preview yang terlihat di layar hpku.

ersa: Kanina, gue udah punya line lo dari lama. Maaf kalo gue munculnya tiba-tiba gini

ersa: dan akhirnya gue berani juga nyapa lo

ersa: hehe.. hai! :)

Sebentar, semalam aku nggak mimpi ketemu siapapun, aku juga nggak berdoa apa-apa, aku juga nggak nitip doa apapun ke tanteku yang sedang umrah.

kanina d: haii ersa

Lututku terasa lemas. Lemas sekali.
Setidaknya setelah didelete berkali-kali, ditambah loncat-loncat keliling rumah, akhirnya aku bisa mengirim jawaban yang tepat.

ersa: hmm kita mulai dari mana ya? Hahaha

ersa: seharusnya waktu itu, dari awal mos, lo udah gue ajak ngobrol

ersa: tapi mental gue emang hello kitty banget sih

Ya Tuhan, ini anak maunya apa sih?? bikin anak orang berdebar-debar. Dengan penuh hati-hati, aku menulis sedikit demi sedikit kata.

kanina d: iyaa sa, gapaps

KENAPA SIH, DISAAT KAYAK BEGINI HARUS TYPO.

kanina d: eh maaf maaf anaknya suka typo

kanina d: gapapa maksudnya

ersa: iyaa santaii

Dan malam itu aku tidur dengan harapan kalau yang barusan terjadi itu bukan mimpi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang