6. Perasaan yang sebenarnya

477 28 4
                                    

6. Perasaan yang sebenarnya

Memejamkan mata lalu membuka mata, terus seperti itu. Ali yang melakukannya. Beberapa kali bibirnya mengumpat. Ali tidak bisa tidur. Gelisah pasti menunggu hari esok. Ali tak tau dirinya kenapa. Yang jelas sekarang dirinya gelisah. Ali hanya mampu membolak-balikan badannya. Memeluk guling dan menutup matanya dengan bantal. Namun, tak bisa. Tetap tidak bisa tidur.

Tak lama kemudia, Ali mendengar suara Bel dari bawah rumahnya, tepatnya ruang depan. Ali menarik nafas panjang lalu membuangnya. Dengan sedikit mengedus kesal ia bangkit dan berjalan ke bawah, ruang depan.

Dirumah ini, Ali tinggal hanya bersama Papa dan Mamanya. Dan kebetulan juga Ali anak Tunggal. Tapi, untuk saat ini Ali hanya tinggal sendirian karena memang Mbak-Pembantu-sebutan dari Ali itu sedang tidak ada serta kedua orang tua Ali yang memang sedang menjalani perjalanan Bisnis di luar kota. Biasanya, jika Ali sedang sendiri Ali akan meminta Gilang menemaninya atau bahkan mengajak Prilly serta kakaknya Prilly untuk menginap. Sekarang semuanya berubah, Ali merasa dirinya benar-benar sendiri.

Sambil menguap dan mengusap tengkuknya Ali terus berjalan menuju pintu. Lalu Ali membuka printu tersebut dan mendapati seorang perempuan sedang berdiri dengan senyum mengembang. Ali hanya diam dan datar.

"Kenapa?"

"Maaf banget, Ali. Gue ganggu lo. Ada yang mau gue kasih tau ke lo," Ucap Perempuan tersebut yang ternyata Meisya, teman Prilly. Ali sempat bingung bagaimana temannya Prilly tau rumahnya. Padahal Ali tidak pernah mengajak main teman sekolahnya ke rumahnya atau bahkan sekedar kerja kelompok, Entah mengapa alasannya.

"Ganggu banget. Dari mana lo tau rumah gue?" Tanya Ali sinis sambil melipat kedua tangannya di dadanya terkesan Angkuh sedangkan Meisya lagi-lagi menatap lirih Ali. Ali yang sebenarnya enggan menanyakan hal tersebut tapi sepertinya memang harus.

"Sekali lagi, Maaf. Karena gue lancang datang ke rumah lo. Sebenarnya itu gue-gue ngikutin mobil lo pas lo dari café tadi," Meisya dengan jujur lantas mengagetkan Ali sedikit, hanya sedikit. Ali curiga pastinya. "Lo jangan curiga dulu kenapa gue ngikutin lo. Gue bukan penguntit kok serius. Jadi, gue emang bener-bener gak sengaja ngeliat lo di café bareng Prilly tadi gue fikir lo berdua udah balik gitu kaya dulu, Abis itu gue hm-nguping dikit sih. Dikit doang kok serius. Bukan kepo, Cuma pengen tau aja dan kebetulan gue emang lagi di café itu juga mungkin lo sama Prilly gak sadar ada gue."

Ali hanya menatap Meisya datar. Ali sedikit terkejut, tapi rasa terkejutnya ia tutupi dengan muka datarnya. Ali sebenarnya juga tidak terlalu memikirkan kenapa Meisya sampai di rumahnya, di depan mukanya saat ini. Namun, Meisya sendiri menjelaskan. Ali masih diam sambil mendengarkan. Ali juga belum tau kenapa teman Prilly ini menghampirinya dan sampai mengikuti dari café. Ada apa sebenarnya?

"Yaudah, gue to the point aja ya. Gue kesini Cuma pengen lo tau tentang Prilly yang mungkin lo belum tau. Dan gue minta maaf karena akibat gue nguping jadi tau kalau lo udah putus sama pacar lo itu," Kata Meisya. Ali sudah menduga temannya Prilly yang satu ini pasti mendengar percakapan dari awal dan mungkin saja Meisya sengaja.

"Ya, terus?"

"Jadi, gini. Waktu itu Prilly pernah cerita sama gue kalau lo itu udah jadian. Dan hari ini juga Prilly menumpahkan semuanya ke gue. Ya, pasti lo tau maksud gue kan?" Meisya sedikit bertanya, Ali hanya menggaguk. "Abis itu ya, dia sempert ngerencanain buat ngejauhin lo sama pacar lo itu. Gue udah sempet sih ngelarang dia eh dianya malah nasehatin gue terus dia juga minta bantuan gue buat ngelakuin apa yang dia mau. Lo tau? Dia ngelakuin apa? Dia pengen buat suatu video yang bakalan dia rekayasa terus dikirim ke pacar lo itu. Lo tau sendirikan Prilly jago di bidang edit kaya gitu. Iya, gitu pokoknya. Bentuk videonya segala macamnya sih gue gak tau. Yang gue tau, dia minta sebar video itu juga ke anak sekolahan. Kalau gak salah dia mau bikin video tentang lo sama dia yang mungkin lagi di luar batas gitu."

CHANGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang