Aku sama sekali tidak menyangka semua murid akan menulis "bunuhlah aku, akan ku bunuh kau nanti" menggunajan tinta berwarna merah seperti darah. Aku mencoba untuk bertanya kepada Siska, namun dia sama sekali tidak mendengarkanku.
Apakah aku juga harus melakukan apa yang mereka lakukan? Ah tidak mungkin, aku tidak mungkin menuliskannya di bukuku. Apa kata ibuku nanti jika ia memeriksa bukuku?
Tak lama kemudian, pak Sugito yang ada di ruanganku pun menggebrak meja dengan keras secara tiba-tiba. Seketika itu, aku sama sekali tidak sadarkan diri. Sebenarnya apa yang terjadi?
Setelah aku tersadar, aku sudah berada di dekat toilet wanita. Aku terbaring sendiri disana, suasana begitu hening dan hampa. Udara begitu dingin, tak ada suara yang terdengar selain nafasku yang terengah-engah. Sebenarnya apa yang terjadi kepadaku? Apakah aku sedang bermimpi? Oh tidak, aku sedang tidak bermimpi.
Ketika aku akan beranjak dari lantai kotor itu, terdengar suara langkah kaki seseorang. Suaranya begitu jelas, seperti seseorang yang sedang setengah berlari.
"Farhan....", ucap seseorang dari arah belakang. Sontak, aku pun terkejut dengan suara itu. Ternyata orang itu adalah Siska, teman baruku.
"Siska? Sebenarnya apa yang terjadi denganku? Aku sama sekali tidak mengerti dengan semua ini...", tanyaku dengan muka penuh kecemasan.
"Aku juga ga tau Farhan, aku juga merasakan ada hal yang aneh di tempat ini...", jawabnya tersengal-sengal.
"Maksudmu?", tanyaku penasaran.
"Sudah, ayo kita harus segera pergi dari tempat ini, sepertinya kita terjebak...", Siska seakan membuatku takut.
Belum sempat aku berbicara kepadanya, Siska langsung menarik tanganku dan mengajakku berlari. Aku yang baru sadar pun langsung berlari mengikuti Siska. Namun Siska membawaku ke tempat yang tak pernah aku ketahui.
Aku ingin pulang.........
(Bersambung...)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Misterius
HorrorCerita ini mengisahkan tentang kejadian aneh yang menimpa seorang anak SMA di sekolah barunya. Banyak sekali hal-hal aneh yang silit dipahami oleh sang anak. Tetapi anak itu tetap tidak peduli dengan hal aneh itu, ia malah menikmatinya, karena sekol...