Dimana Aku?

120 7 0
                                    

Siska membawaku ke tempat yang tidak ingin aku temui. Tempat apa ini? Tak ada orang selain aku dan Siska, langit seakan mendung, suasana begitu mencekam. Wajah Siska sangat membuatku tidak nyaman.

"Siska, dimana aku?", tanyaku dengan ketakutan. Namun Siska sama sekali tidak menjawabku, ia hanya terdiam dan membisu.

Oh tidak, tubuhku tak bisa bergerak. Mulutku seakan terkunci, badanku seolah kaku tidak bisa digerakkan. Mataku jelas melihat kepala Siska berputar 180 derajat. Ah sial, apa yang sebenarnya terjadi kepadaku? Aku tak ingin berada di tempat ini. Wajah Siska menatap ke arahku dengan tatapan seramnya. Matanya membesar, wajahnya membiru. Aku tidak bisa berteriak, Siska tertawa sekencang-kencangnya. Tak lama kemudian, aku pun tak sadarkan diri untuk yang kedua kalinya.

Setelah itu, aku sama sekali tidak tahu apa yang terjadi denganku selanjutnya. Tetapi aku hanya ingat beberapa hal saja yang masih ku ingat. Aku sempat melihat wanita petugas pendaftaran beberapa minggu yang lalu, yang wajahnya begitu dingin melambaikan tangan kepadaku. Pak Kepala Sekolah yang gagah yang berperan besar dalam memasukkanku ke sekolah misterius itu melambaikan tangannya juga kepadaku dengan senyuman tegasnya. Pak Sugito yang memberikan tugas tak masuk diakal yang melambaikan tangan kepadaku, namun ia sama sekali tidak mempunyai wajah, hanya sekedar kepala saja. Aku sama sekali tidak bisa merasakan takut ketika itu. Dan selanjutnya, pak Asep yang menurutku guru paling baik diantara semua guru di sekolah misterius itu tertawa keras kepadaku. Aku sama sekali tidak mengerti.

Dan setelah itu, tak ada siapa-siapa lagi. Yang ada hanya asap tebal saja. Dan di tengah-tengah asap itu aku menemukan sesosok seperti wanita yang tinggi. Rambutnya begitu panjang berwarna hitam. Wanita itu melayang menjauh dan semakin menjauh, setelah itu aku pun tersadar dengan badanku sudah ada di sebuah tempat yang sangat ramai sekali...

Pakainku sudah sangat kotor, aku merasakan seperti sudah tertidur beberapa hari. Aku memutuskan untuk mencari jalan pulang dengan keadaan seperti itu. Badanku sangat lelah, namun aku paksakan demi bisa pulang ke rumah.

(Bersambung...)

Sekolah MisteriusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang