4.Bandung

7.2K 629 32
                                    

"Woyy free class woyy!!"

Sontak semua siswa gembira mendengar kabar ini,ya--semua murid pasti merasakan hal yang sama.Apalagi aku dan kawan-kawanku,seperti biasa jika free class seperti ini kami selalu merencanakan untuk pergi kesalah satu tempat.

"Hari ini kita mau kemana?"Tanya Fadlan

Ya--sekarang kami tengah berkumpul dikantin,hanya untuk merencanakan akan pergi kemana.

Itulah kami

Banyak tempat yang kami sebutkan,dan setelah beberapa tempat kami sebutkan pada akhirnya kita akan pergi ke Starbucks lagi.

Setelah sampai di Starbucks kami pun langsung memesannya.Selagi menunggu pesanan seperti biasa akan ada "sesuatu" yang kami bicarakan.

"Eh-eh lo pada tau gak kalau kemarin ada yang ketemu sama mantan"Sindir Fadlan,ya aku tahu kini Fadlan tengah membicarakanku

"Oh ya?!siapa?siapa?"Tanya mereka langsung penasaran

"Ono-noh"Mata Fadlan melirik ke arahku,dan otomatis mereka langsung melirik ke arahku

Sontak aku terkejut"Kenapa?Ada yang salah?kenapa lo pada liatin gue?iya--gue tau gue cantik gak usah diliatin kaya gitu,gue malu"Ujarku

"Tau lo pada sampe segitunya liatin pacar gue,gue tau pacar gue cantik iya gue tau,tapi gak usah sampe gitu juga kali ngeliatinnya "Sambung Iqbaal sambil merangkulku

"Ye--gue mau nanya sama lo,bener lo ketemu sama mantan?"Tanya Dianty

"bentar-bentar"Tahan Panji "Mantan yang mana dulu nih?"Tanya Panji sambil memandangku.

Aku langsung menatap tajam Panji,ya--aku tahu maksud dari kata-kata itu seakan akan aku mempunyai banyak mantan.

"Terus-terus waktu si(namakamu) ketemu sama siHanif gimana?gue yakin dia pasti salting "Ujar Khalda

"Lo bener banget da"Ujar Fadlan sambil menjentikkan jarinya tepat didepan wajah Khalda

"Apalagi waktu gue nanya nanya soal hubungan mereka dulu,beuh--dia gugup padahal si Hanif fine-fine aja tuh" Ujar Fadlan

"Bukan gugup tapi--yaudahlah namanya juga mantan itu kan cuman masa lalu gak usah diungkit-ungkit lagi"Jelasku

"Kalau mantan museum min ajalah "Lanjutku

Mereka tertawa.

Tidak sengaja aku melirik ke arah Iqbaal yang berada tepat disampingku,dia tengah sibuk memainkan ponselnya.

Dari sana aku berpikir,Apa Iqbaal marah? Atau-- cemburu?

"Baal--"Panggilku,Iqbaal melirik ke arahku.

"Kamu--gak marahkan?"Tanyaku dengan hati-hati,Iqbaal menggelengkan kepalanya "Engga ko aku gak marah"Jawab Iqbaal

"Bener?"

"Iya aku gak marah ko,lagian aku tahu kalau hati kamu cuman buat aku,iyakan?"Ujar Iqbaal sambil menatapku,aku tersipu setelah itu aku mengangguk.

"Kamu--cemburu?"Tanyaku spontan

Tapi lagi-lagi dia menggelengkan kepalanya.Kali ini aku tidak terima,kenapa Iqbaal tidak cemburu?

"Kamu gak cemburu?"Tanyaku menatap Iqbaal dengan tatapan tidak terima

"Engga,ngapain juga aku harus cemburu"Jawab Iqbaal dengan gampang-nya

"Yah--cemburu dong"Keluhku sambil menarik-narik baju Iqbaal,Iqbaal terkekeh sambil menatapku

"Dih orang gak cemburu dipaksa cemburu,gimana sih kamu ini"Ujar Iqbaal sambil terkekeh

[4]Masih Cinta.2→i.d.rTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang