I'm Sorry

610 79 12
                                    

13:00

Baekhyun memasuki Toko cake & dessert di dekat Sungai Han. Ia tampak sangat menggemaskan sekarang. Hoodie putih bertuliskan 'Honey', celana jeans yang bermodel robek bagian lututnya, dan sneakers Adidas berwarna putih dengan garis hitam. Oh, dan juga mata sipitnya yang berhiaskan eyeliner dan surai hitam kecokelatannya yang menutupi dahi-nya.

"Selamat datang ...err tuan? Silahkan ini menu kami."

Pelayan toko itu datang dan menyapa Baekhyun. Baekhyun membuka menunya dan mencari dessert yang ia inginkan sekarang.

"Okey, ada pesanan apa? Ini ada dessert favourite kita atau anda ingin yang lain?"

Oh ayolah, Baekhyun bingung sekarang. Karena semua dessert disini terlihat lezat. Akhirnya ia memilih pesanannya.

"Jadi? Tuan ingin pesan apa?"

Baekhyun menunjuk gambar pesanannya lalu menatap pelayan itu sambil tersenyum manis.

"Lalu minumnya?"

Baekhyun menunjuk gambar yang lain.

"Okey, pancake strawberry dan jus strawberry. Sudah itu saja?"

Baekhyun menganggukan kepala untuk menjawab. Lalu tersenyum kembali. Pelayan kembali bertanya.

"Untuk berapa orang?"

Baekhyun menunjukkan jari telunjuk hingga berbentuk angka '1'.

"Tunggu sebentar yaa. Terima kasih."

Lalu pelayan itu meninggalkan meja yang Baekhyun tempati.

14:30

"Maaf menunggu lama, ini dessertnya dan ini minumannya."

Pesanan Baekhyun pun datang. Namun, sampai sekarang Chanyeol belum menunjukkan batang hidungnya sama sekali.

15:00

Chanyeol sama sekali belum datang. Rasanya Baekhyun ingin menangis sekarang.

"Maaf tuan, apakah teman tuan ingin-.."

Drrtt.. Drrtt

Ucapan pelayan itu terputus karena adanya telefon masuk yang berasal dari handphone Baekhyun.

Chanyeol

Nama itu yang muncul. Baekhyun ragu untuk mengangkatnya. Dan Baekhyun memutuskan untuk me-reject panggilan dari Chanyeol.

"Ekhem." Baekhyun berdeham untuk mencairkan suasana yang kaku.

Namun, lagi lagi Chanyeol menelpon dan Baekhyun memutuskan untuk mengangkatnya.

"Hello Baekhyun? I'm sorry to be late."

"Aa-aah." Baekhyun menjawab dengan suara sumbang(?). (Sorry, it's just fiction^^)

"Sorry, i cannot hear you. What do you say?"

"Aa-aah aaah." Baekhyun kembali menjawab dengan setengah teriak.

Hampir seluruh orang yang ada di toko memperhatikan Baekhyun. Dan hampir semua yang memperhatikan Baekhyun berpikiran

'Sayang sekali, dia cantik, tampan dan manis. Namun dia bisu'

Karena merasa diperhatikan banyak orang, Baekhyun pun memutuskan panggilan itu. Dan menunduk menahan tangis.

"Err.. Maaf tuan, saya tidak tau kalau anda.." Pelayan itu menggerakkan tangannya ke arah bibir dan telinganya.

Lalu pelayan itu mengambil note yang berada di sakunya dan menuliskan beberapa kata.

'Apa yang bisa saya bantu?'

Pelayan itu menyerahkan note itu ke Baekhyun. Baekhyun membaca dan menjawab;

'Aku harus pergi.'

Dan baekhyun meninggalkan tempat itu sambil menahan tangisnya.

Selang beberapa menit Baekhyun pergi. Barulah Chanyeol memasuki toko itu.

"Selamat datang, apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya pelayan toko yang kebetulan melayani Baekhyun.

"Hmm.. beautiful and cute boy. Have you seen him?"

"Yang..?" Pelayan itu menggerakkan tangan nya ke arah bibir dan telinga seperti tadi.

"Yes."

"Tunggu sebentar."

Pelayan tadi teringat Baekhyun dan mengambil note yang ditulis Baekhyun tadi dan memberikannya kepada Chanyeol.

"Do you understand English? Can you translate this for me?"

"Saya tidak bisa Inggris."

"Okay, thanks."

Sudah lima belas menit Chanyeol mencari keberadaan Baekhyun. Sungguh ia tak bermaksud membuat Baekhyun menunggu. (Karna nunggu tuh ga enakㅜㅜ)

Chanyeol sudah mencari ke daerah daerah kemungkinan Baekhyun berada. Chanyeol mengingat ingat tempat apa saja yang Baekhyun suka.

'I really like the park in Han River. There I can comfort myself everytime I'm sad'

Kalimat itu terlintas di pikirannya. Dan sekarang Chanyeol tau dimana Baekhyun berada. Chanyeol berlari dengan cepat. Sungguh ia ingin memimta maaf pada Baekhyun.

Chanyeol mengusahakan agar bisa berlari kencang(?). Sungguh dia sudah lelah berlari. Tapi demi Baekhyun, ia rela berlari jauh walaupun kakinya mati rasa.

At Han River.

Baekhyun duduk dibangku yang menjadi tempat pertama kalinya ia dan Chanyeol berkenalan. Hanya menangis yang Baekhyun bisa lakukan sekarang. Kalaupun Baekhyun curhat, tak akan ada yang mengerti apa yang Baekhyun katakan. Baru kali ini Baekhyun ingin bisa menjadi normal. Baekhyun terus menangis dalam diam, sampai ia merasa ada tepukan di bahunya.




T
B
C


Mae Note's

Maapkeun kalo lama apdetnya XD
Lagi ga ada ide buat chap 4..
Ehehe

Voment dari kalian semua berguna untukku:))
Tinggalkan jejak yaa:)
See you in the next chap!

A World Between [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang