Gara-gara uang 1000 Vernon

305 11 0
                                    


Length : One Shot

Cast : All member SEVENTEEN

Note : bahasanya amburegul emesyu.

***

Member Seventeen baru saja kembali dari New York, kota kelahiran salah satu bule bermata cokelat almond, Vernon.

KLIK.

Pintu drom tertutup setelah sebong masuk ke dalam. Vernon, Minghao, Joshua, Seungcheol, Seungkwan, dan Dino menaiki tangga memasuki kamar sambil membawa koper mereka masing-masing, sementara yang lainnya hanya meninggalkan koper mereka di samping pintu masuk dan langsung menghambur ke ruangan yang hanya terdapat satu sofa beludru merah dan TV layar datar.

"Ah, akhirnya sampai juga di surga." Ujar Seokmin seraya merebahkan tubuhnya di lantai marmer cokelat dengan posisi tengkurap. Lantainya dingin soalnya.

"Adeul-ra aku sudah mengirim pesan pada Wonwoo kalau kita sudah sampai di drom." Ujar Jeonghan yang berbaring di sofa sambil memainkan ponselnya.

Seungcheol dan Vernon menuruni tangga secara berdampingan. Di susul Dino dan Minghao. Mereka duduk di lantai kemudian Minghao menyalakan TV.

"Vernon kenapa waktu di NY kamu bawa-bawa duit seribu? Bukannya itu duit asal indonesia?" tanya Jeonghan ketika melihat Vernon.

Laki-laki bule itu segera mengambil remote AC, menyalakannya lalu berkata, "Dapat di airport pas mau ke NY."

"Terus kamu apain tu duit?" tanya Jeonghan lagi.

"Haha duit seribunya udah di jajanin Enon, mih." Jawab Seungcheol lalu tertawa.

Dino mengernyit lalu ia angkat suara, "Jajanin di NY? Dapat apaan tuh?"

"Ciki." Jawab Hoshi asal.

"Apaan tuh? panjangan dari cikat gigi? Atau cinta kita?" tanya Dino dengan wajah sok polosnya.

"Dedek kecil jangan ngomongin cinta-cintaan." Ucap Hoshi.

"Abisnya ngomong Ciki kan Dino nggak tahu. Kirain panjangnya 'cinta kita' " ucap Dino dengan wajah polos.

Woozi datang. "Lagi bahas apaan nih?" tanyanya dan di katjangin oleh member.

Joshua turun dari tangga dan menyuruh Jeonghan mengganti posisi berbaring menjadi duduk, kemudian Joshua duduk di sampingnya.

"Bukan Ciki Hosh! Tapi Cilok!" ucap Vernon.

"Eh, non mana ada cilok di NY? Duh beh, sepertinya kita udah salah didik ni bocah deh." ucap Jeonghan pada Vernon lalu bergantian menatap Seungcheol.

"Sabar mih, udah terlanjur Enon kayak gitu." Jawab Seungcheol santai sambil ngorek-ngorek hidung, mencari harta karun.

"Cilok NY enak mih! Tapi cuman dapet setengahnya doang!" ujar Vernon.

"CILOK APAAN?" tanya Woozi bingung dengan kata cilok yang dari tadi di sebut-sebut.

"Masa lu kaga tau cilok Ji?" Vernon angkat suara dengan nada yang nggak woles.

"Kaga tau. Emang itu makanan jenis apa?"

"Cilok itu aci dicolok, jadi adonan sagu di uwel-uwel jadi bulet terus di rebus, terus di tusuk. Pakein kecap, saos, sama bumbu kacang. Tuh yang namanya cilok Ji." Jawab Vernon.

Woozi diam dan mengernyit. Tetap tidak tahu. Entah kenapa ni anak IQ nya menurun jadi telmi semenjak pulang dari NY. Mungkin akibat keseringan melihat cewek-cewek bule yang sexy. Eh?

Seungcheol tertawa. "Enon jualan cilok ya sampe hapal gitu prosesnya?"

"Abisnya sebel Hyung! Masa Cilok aja kaga tau?" jawab Vernon dengan mulut mengerucut.

Seventeen Fanficion all One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang