prolog

151 26 11
                                    

"Dare!" Keana berteriak semangat

siapa yang tidak tau game truth or dare? Game yang menuntut kita memilih salah satu dari 2 pilihan, kalau kita memilih truth berarti kita harus menjawab pertanyaan dengan jujur. Sebaliknya dare, kita harus melakukan apa yang di perintahkan dari pemain lainnya.

Jam kosong. Itu waktu yang langka di sekolah Keana, karena jadwal sekolah mereka yang padat jadi mereka tidak bisa menyia nyiakan waktu yang ada.

Karena penat dengan pelajaran Kimia yang baru saja berakhir, Keana mengajak teman temannya bermain truth or dare

Keana seperti menggali lubang kuburannya sendiri karena ia memilih dare dengan alasan 'bosan' dengan pilihan truth. Mau tak mau ia harus menanggung sendiri pilihannya bukan?

" yakin nih lo milih dare na? " Adiva mengangkat sebelah alisnya meyakinkan Keana.

" Bosen abisnya liat lu pada milih truth mulu " Adiva tersenyum aneh. Ada yang ga beres nih pasti! Keana bergidik ngeri

" Dare lu gampang kok na, cuma chat 10 orang di anonymous network " Adiva memberikan jeda pada biacaranya

" Isinya 'jadian yuk, kesepian nih. Gue F16 no zonk kok!' gak pake embel embel dare ya! " Keana melotot tak percaya

" anonymous network?! Aplikasi anon kayak secret bukan?! "

" Beruntung na cuma anonymous network, bukan path ahahahaha " Maya menimpali sambil menoyor kepala Keana

" tapi kan isinya orang mesum semua May " Keana merajuk bak anak kecil yang di tinggal ibunya.

" lah kan bagus identitas lu gak ketauan na " Keana manyun. Benar juga yang di bilang Maya, jadi ia tak perlu malu jika mengirim pesan menjijikkan seperti yang di suruh Adiva

" iya iya oke gue download. Duh untung ya kalian itu temen " Keana mengambil benda pipih dari sakunya. Menekan ikon playstore dan mengetik 'anonymous network' di kolom pencarian, lalu mengunduhnya

" udah belum? Lama amat udah kayak otaknya Maya aja " yang di panggil menoleh dengan cepat, Adiva nyengir sambil menunjukkan 2 jarinya

" Ini lagi gue chat adiva sayang " Adiva bergidik ngeri.

Keana meng scroll timeline anonymous network, Kirana disampingnya ikut kepo melihat aplikasi yang katanya mirip secret itu. Setelah memilih beberapa orang lalu mengirimi pesan yang menurutnya menjijikkan itu, keana mengembalikan handphone ke saku seragam sekolahnya

" Done. Yuk lanjut~ "

•••

" na anterin gue ke ruangan bu Karsinah dulu yuk pleasee. Ini lks banyak banget gue ga kuat " Keana melirik Adiva yang sudah memasang wajah melasnya.

" gue di jemput div, abang gue udah nunggu di gerbang sekolah " tampang Adiva makin melas

" yaelah na bentaran doang cuma ke ruang guru nganter lks anak kelas, lu ga kasian ama gue? Besok gue traktir cilor goceng deh " Keana menyerah karena tawaran dari temannya itu dan akhirnya ikut membantu Adiva membawa lks ke meja Bu Karsinah

"Abang gue marah salah lo ya hahaha" Adiva mendengus

"Ada yang bales ga tadi chat anon lu? " Adiva mengalihkan pembicaraan

" Belom gue cek"

" Udah lu apus ya app anon nya? Keana menggeleng

" belum yaelah, nanti kali ada balesan gue share di grup " setelah meletakkan lks di meja Bu Karsinah mereka berjalan menuju gerbang sekolah.

" na udah di jemput tuh ama abang ganteng" Adiva meledek saat melihat Kakak laki-laki Keana yang sedang menunggu di depan gerbang sekolah dengan motor sportnya

"Anjir klimis bener abang gue. Gue duluan ya Div!" Keana melambaikan tangannya dan menghampiri kakak laki lakinya

Setelah menaiki motor sport kakaknya, Keana mengecek notifikasi handphonenya sambil melotot
.
.
.
.

Anonymous Network

"Dasar cewek engas"



a/n : ini cerita dari kolorlucas  gue ngelanjutin ini karena permintaan dia sendiri. Chapter selanjutnya isinya chat keana sama calum. Mungkin ada narasinya tapi cuma sedikit. Vomments ya ;)

Anonymous Network [cth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang