"Jihyo-ya, menikah adalah nasib, namun cinta adalah takdir, ketika kamu bisa menikahkan siapapun yang kamu mau dalam hidupmu, tapi kamu tidak akan pernah dapat memilih kepada siapa kamu akan jatuh cinta, dan jangan pernah menyalahkan cinta kita yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
P.S: Alurnya bakalan berubah-ubah sesuai Moment yang saya dapatkan, silahkan teliti membaca tanggalnya yaa guys, di part kali ini tentang episode 4&5 sama 53 pas mereka jadi satu team sama Sukjin Oppa.
Happy Reading Guys!! ^^
22 July 2010
Aku terbangun dari tidurku, melihat jam yang menunjukan pukul 7 pagi, aku merenggangkan badanku kemudian tersenyum dan mengucap syukur kepada Tuhan yang maha kuasa, karena pagi ini masih di beri kesempatan untuk menikmati indahnya ciptaan Tuhan. Aku segera bergegas mandi dan bersiap menuju lokasi filming Running Man untuk bulan depan.
Apa yang sebenarnya membuatku sesemangat ini? Apa karena ini vaerity showku yang baru, atau mungkin karena aku akan bertemu teman temanku? Atau akan bertemu bintang tamu baru yang cantik? Atau sebenarnya itu hanya alas an klasik dimana sebenarnya yang paling ingin ku lihat pagi ini ada Jihyo, gadis yang pada akhirnya menjadi –cukup dekat denganku, semenjak kehadiran pertamanya di Running Man pekan lalu. Oh fucking freak, what happen with me?
Bagus, hari ku di mulai dengan kutukan-kutukan yang ku tuju untuk diriku sendiri, yang bodohnya mudah terjebak pesona seorang gadis yang sebenarnya baru sekali ku temui dalam 24 jam. Tidak, ini tidak boleh terlalu terlihat, aku harus sebisa mungkin tidak terjerembab, bisa bisa reputasi ku akan hancur dan di cap play boy, setelah Eunhye akan ada Jihyo, tidak ini tidak boleh terjadi.
Aku sampai di lokasi tepat pukul 08.00. Sukjin Hyung sudah sampai terlebih dulu, terlihat dari kejauhan dia sedang membungkuk, pasti membeli tiket, aku berjalan perlahan, memastikan Jihyo benar-benar menjadi bintang tamu Running Man di episode ini. Aku melihat satu persatu member telah berdatangan. "Hyung? Kenapa kau berjalan lambat?" tiba-tiba suara Haha mengejutkanku, aku menoleh, dan kemudian tertawa. Lihatlah betapa idiotnya dua orang ini, si terlalu tinggi dan terlalu pendek saling merangkul satu sama lain.
"Haha Oppa~ hahaha" ada suara tawa yang kudengar, suara tawa yang belakangan ini membuatku gila, karena memikirkannya. "Yak! Kwangsoo-ya, jinja" kemudian dia tertawa lagi.
"Wae Jihyo-ya?" Tanya Haha menoleh tanpa melepaskan side hugnya dari Kwangsoo.
"Hahaha~ anniyo, Hahaha kalian lucu ~ haha" dia terlihat sedang mengatur cara bicara dan agar berhenti tertawa.
Aku hanya dapat menatapnya tanpa focus dengan lelucon apa yang di lempar Kwangsoo dan Haha kepadanya. "Ayo kita duluan Hyung" akhirnya Kwangsoo mengajak Haha bergabung dengan yang lainnya.
"Annyeong Oppa~" Finally dia menyapaku dan menganggapku ada.
"Ne~ Annyeong Jihyo-ya" aku tersenyum membuat mataku yang kecil semakin kecil.
"Hihihi Kyeptagu" dia terkekeh.
"Wae? Ada yang salah dengan Oppa?" Tanyaku menatap diriku sendiri dari ujung kaki sampai kepala.
