part -2

3.5K 276 29
                                    

Oke lanjut. Jangan lupa vote n komen terutama untuk follower baru.

Info juga yg judul MINE  akan di privat beberapa. So kalau mau baca ulang hrs follow dulu. Krn prosea editing..

****

Dev memandang kepergian Naina dengan perasaan getir. Dia langsung menggendong putrinya yang berbeda dengan anak seusianya, karena Ramila tampak merasa kesulitan menggendong Ishita. Dev berjalan ke arah Hars, lalu mengajaknya pulang.

Sepanjang jalan Dev melamun, mengingat pertemuannya kembali dengan wanita yang pernah singgah lama dalam hidupnya. Pertemuan setelah tujuh tahun lalu, sejak kejadian yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Dan kini telah berubah drastis sikapnya.
Ya, semua karena dirinya. Karena dirinya pernah mematahkan hati gadis itu, pernah menyakitinya.

Dan sikap Naina itu wajar, tapi kenapa dia merasa sakit?
Merasa sakit ketika Naina mengabaikannya, merasa sakit ketika melihat Naina pergi dengan pria bernama Rohan? Dia pun menyadari, betapa rasa sakit yang diderita Naina jauh lebih besar daripada yang dia rasakan saat ini.

"Dad, kenapa suster-suster selalu tidak mau merawat kami? Apa mereka sama dengan mommy?" tanya Harsh membuyarkan lamunan Dev.

"Ya," jawabnya singkat.

"Apa kami nakal? Mereka selalu galak pada Ishita. Kasian Ishita, dia tidak bisa berbicara," katanya lagi dengan sedih.

"Ishita belum bisa bicara Hars, bukan tidak bisa," ralat Dev sambil mengelus putrinya yang memang tumbuh dengan sedikit perbedaan dari anak seusianya.

Dev memejamkan mata dengan rapat. Pertanyaan demi pertanyaan Hars membuatnya terluka, ditambah dengan pertemuan kembali dengan Naina. Sebenarnya dia bahagia, tapi sikap acuh yang Naina berikan padanya membuatnya sangat terluka.

Dev menidurkan Ishita di kamar, lalu menyuruh Hars mandi dan juga pergi tidur. Hari mulai gelap. Dev berjalan meninggalkan kamar kedua anaknya, lalu masuk ke dalam kamar. Dia menatap laci di meja dekat tempat tidur, lalu membuka sebuah album foto. Disana tampak foto dirinya bersama Naina, penuh tawa canda, dan senyum merekah tak pernah lepas dari gadis itu. Sangat berbeda seratus delapan puluh derajat dengan wanita dewasa yang tadi dia temui. Masih sama cantik, masih tetap manis, namun lebih berkarakter dan tampak semakin tegas, juga semakin menonjolkan sisi sensualitas yang alami.

Dev memijat keningnya, dia tersenyum kecut. Mengingat sejak dulu Naina memang sangat cantik dan seksi di mata siapa saja, tapi dia selalu mengatakan tak tertarik dengan tipe wanita seperti Naina. Tipe wanita yang terlalu feminim, sedikit glamour, dan berfikiran maju hingga bermimpi menjadi wanita karir.

Dev menyukai wanita biasa, yang kadang tampak sisi tak sempurnanya, namun memiliki impian menjadi seorang istri dan pandai memasak. Dia temukan itu pada sosok istrinya kala itu, namun semua berubah, saat ishita terlahir tidak sempurna.

"Dev." suara Gayatri membuyarkan lamunannya.

"Ramila bilang tadi ... yang merawat anak-anakmu, Naina?" tanyanya dengan gusar.

Dev hanya mengangguk, sambil menutup album foto.

"Apa dia ...-"

"Dia bersikap semestinya bu," jawab Dev, "kita pernah menyakitinya, menyakiti keluarganya. Jadi wajar jika dia bersikap dingin padaku. Iya kan?" Tanyanya tampak terluka.

Takdir dari CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang