part- 1

4.8K 303 40
                                    

ini cerita aga ga seceria stupid idol, so jangan baperan yah hahaha

tapi ada lah sedikit kelucuan.. walau ga banyak..

ditunggu vote n komennya yah..

****

Bagi sebagian orang, jika bicara cinta, mereka akan mengaitkan dengan sebuah kisah cinta film bollywood, dimana dikatakan bahwa cinta adalah persahabatan. Benarkah? Jadi jika kau memiliki lima sahabat, maka kesemuanya adalah cintamu? Abaikan..

Karena jika patokanmu adalah film-filmnya Karan Johar maka kamu akan dibuat bingung. Yang mana dikisah lainnya dikatakan bahwa cinta tidak dapat mengambil tempat untuk sebuah persahabatan. Membingungkan? Sudahlah.. namanya juga film.

Dan di film Yash Raj kita akan menemukan bahwa cinta harus diperjuangkan, namun tetap harus dengan restu orang tua. Dan cinta adalah kasta tertinggi bagi para pemujanya. lagi-lagi, itulah film.

Dan ini kisah dua orang sahabat yang bersama sejak kecil. Rumah mereka hanya berbeda beberapa blok saja. Namun, mereka sangat akrab, sejak pertemuan keduanya ketika hujan di sebuah halte bus dekat perumahan mereka.

Naina, gadis manis yang saat itu masih kelas lima sekolah dasar, menunggu hujan reda di halte bus. Dia tidak dijemput ibunya yang tengah menemani ayahnya chek up ke rumah sakit. Hingga seorang pria remaja, bernama Dev turun dari bus membawa sebuah payung. Dev lebih besar beberapa tahun dari Naina, karena dia sudah kelas tiga Sekolah Menengah Pertama.

"Rumahmu dimana?" tanyanya ketika melihat Naina tengah kebingungan.

"Di komplek ini, kak." Jawabnya bergetar karena kedinginan.

"Mau kuantar pulang?" tanyanya dengan ramah.

Naina terdiam, berfikir sejenak. Dia tak pernah bertemu dengan pria ini sebelumnya.

"Aku juga tinggal disini. Di blok A567." Katanya, seolah tahu kegelisahan si gadis kecil.

"Aku di F789. Itu jauh dari rumah kakak." Katanya ragu.

"Tak apa. Aku ini laki-laki." Katanya dengan tersenyum yang menghangatkan.

Akhirnya Naina bersedia berjalan bersama si remaja ramah itu. Dan mereka mengobrol sepanjang jalan.

"Tidak dijemput?" tanya Dev membuka obrolan.

"Ibu sedang menemani ayah chek-up. Jadi aku naik bus. Biasanya dijemput oleh ibu." Katanya sambil menahan dingin.

Dev membuka jaketnya dengan sebelumnya meminta Naina memegangi payung yang mereka gunakan.

"Pakai jaketku. Kau kedinginan adik kecil." Katanya dengan bercanda.

Naina tersenyum dan mengangguk.

"Kakak tidak dijemput?" tanyanya hanya basa basi. Dia tahu, pasti anak lelaki malu jika diantar jemput orang tuanya. Tapi, mereka ini kan memang anak orang terpandang, bisa dikatakan orang kaya. Tentu hal wajar jika mereka diantar jemput orang tua mereka, atau sopir.

"Tidak pernah. Aku senang naik bus, sambil menikmati suasana kota. Lagipula aku sudah remaja. Inginnya, aku bawa mobil sendiri. tapi, setelah lulus nanti, aku akan memiliki SIM dan mobil sendiri," katanya bercerita, cukup panjang.

Naina hanya mengangguk, sambil terus merapatkan jaket yang dipinjamnya dari Dev.

"Siapa namamu?" tanya Dev, baru ingat tidak tahu nama adik kecil ini.

Takdir dari CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang