terlalu menganggu sekali :'(

715 44 0
                                    

"kenapa kamu masih di sini kenzo?" kataku.

Dia menarik tanganku dan menyeretku ke parkiran.

"aduh duh, pelan-pelan kenzo!" kataku. Dan dia masih menghiraukan perkataanku.

Dia menarikku pelan akhirnya. Saat sampai di mobil. Dia mambukaan pintu mobil penumpang dan memasukan aku ke sana dab dia duduk didepan kemudi.

"gue bisa pulang sendiri kenzo." kataku lagi. "hm" jawabnya dengan gumaman. Aku hanya menghela nafas.

Hening dalam mobil dan tak ada bunyi hanya suara mesin mobil saja.

"kenapa tadi pagi kau lari?" tanya kenzo.
"hah? maksudmu?" tanyaku kembali.
"aku tak mengulang pertanyaan lagi. Kamu tadi dengar." katanya. "huh!" kataku mengembungkan pipi. "gak apa-apa tuh bukan urusa lu!" kataku.
"Stop bilang ' gue lu' ke aku. Pakai bahasa yang sopan mulai sekarang." kata kenzo.
"eh memang lu siapa? harus begitu segala?" kataku ketus.
Ckkittt.... bunyi mobil merem mendadak. Lalu kenzo menatapku.
"kamu harus nurut atau kuberi hukuman buatmu." kata kenzo.
"lu memang siapa?? hukuman? lu gila?" kataku jengkel.

Kulihat dia menyeringai, ku buang arah pandangku ke arah jendela tak memandangnya lagi.
"ini janntung kenapa berdetak kencang selali? melihat dia terus bisa bikin jantung rusak kalau begini terus" batinku berkata.

"lu itu ya menyeballll..hhmmmmm" ku rasa ada benda lembut menempel di bibirku. Mataku melotot syok kenzo mencium bibirku. Aku hanya diam karena ciuman itu.
"my first kiss!!" batinku.

Autor POV

Kenzo melepas ciuman itu dan menatap dinda dengan seringainya yang seksi itu. Dinda masih terpaku dengan kejadian barusan.

"ciuman pertama eh??" kata kenzo dengan seringainya.
"hah?" dinda syok dan pura-pura biasa. " bukan tuh udah biasa kali ciuman" bohong dinda.
"hm. benarkah?" tanya kenzo.
"i iyalah. Ciuman itu biasa" bohong dinda lagi.
"hm!" kata kenzo menaikan sebelah alisnya. Lalu kenzo menarik dinda medekat dengam cepat lalu mencium dinda lagi.

Dinda kaget dan matanya melotot lagi karena terulang lagi kejadian itu. Sedikit sadar dinda mendorong kenzo. Tapi kenzo memeluk dinda. Dinda hanya pasrah saja kenzo cium dia.

Kenzo melepas ciuman itu. "pembohong!" kata kenzo. Dikecup lagi bibir dinda "manis!, itu hukuman buatmu jika kamu membantah." kata kenzo.

Dinda hanya diam dengan muka memerah karena perlakuan kenzo tadi. Tanpa terasa sudah sampai di rumah dinda. Tapi di dinda hanya diam saja.
"hm. kenapa kau diam?" kata kenzo.
"hah?" dinda kaget.
"mau lagi hm?" goda kenzo.
"ap apa? tidak lu gila ya?" kata dinda malu.
Kenzo mendekat dan "cup" kenzo mencium dinda lagi.
"hukumanmu! sudah sampai di rumahmu." kata kenzo.
"hah!" dinda melihat ke jendela dan benar dia sudah sampai di rumahnya.
"ma makasih kenzo." kata dinda.
"hm." jawab kenzo
Saat dinda mau buka pintu ternyata masih di kunci. Dinda menoleh ke arah kenzo. Kenzo menyeringai ke arah dinda sambil menunjuk pipinya.
"aku sudah mengantarmu. Aku minta bayaranku" kata kenzo masih menunjuk pipinya.
"hah? maksudmu?" tanya dinda bingung.
"cium." kata kenzo lagi.
"apa? yang benar saja kau gila?" kata dinda.
"cepat atau tidak akan ku buka pintunya." ancam kenzo.

Tak ada pilihan lain. Muka dinda sudah memerah dan malu, dia memejamkan mata akan mencium kenzo. Kenzo tahu kan membalikan wajahnya ke arah dinda, mereka kembali berciuman di bibir.

Dinda kaget dia pikir dia cium pipi kenzo ternyata kenzo ngerjain dia malah mencium bibir kenzo lagi. Muka dinda merah malu.

"kenzo..." geram dinda malu.
"ha ha ha kamu lucu." kata kenzo tertawa lepas dan mengacak rambut dinda.
" masuklah!" kata kenzo membuka kunci mobilnya. Dinda membuka pintu mobil dan berlari masuk kedalam dengan malu. Kenzo melihat dinda dari dalam mobil dengan senyum yang menghias wajahnya.

Dinda POV

"gila gila gila" batinku.
"apa dia sudah gila, berapa kali dia cium gue? huaa mama bibirku udah gak perawan lagi." tangis batinku.

Seminggu setelah kejadian itu. Aku merasa kenzo menjauhiku. Kakiku sudah tidak sesakit kemarin. Dia menghindar selalu dariku. Dia tak mendekatiku lagi. Tak ada hal hal aneh lagi terjadi. Dia juga tak meminta maaf untuk hal waktu itu. menciumku maksudku.

Dan aku merasa dia menghindari setiap tatapanku atau pertemuan papasan atau apapun hal antara aku dan dia.

Saat pulang sekolah, kulihat dia naik motor bersama monica diboncengnya. Entah kenapa aku merasa kecewa. Tapi kenapa?

ku mencoba tidur tapi aku tak bisa aku kepikiran dengan kelakukan kenzo. Ku coba berbagai posisi tidur yang nyaman tetap saja aku tak bisa tidur.

"Dia itu terlalu menganggu pikiranku, merusak ketenanganku, dan mengacaukan mimpi indahku. Semua karena dia selalu dan selalu ada dalam mata dan pikiranku!. aghhhhh please go now in my mind!" Teriakku tengah malam. Untung papa dan mama tidur di lantai bawah.

Sialan gara-gara semalam kantong mataku terlihat. Hari ini aku akan menjadi zombie panda. Untung aku menggunakan kacamata sehingga tak perlu ada yang menanyakan mataku.

"pagi, ma pa." kataku

" pagi sayang, sarapan dulu ya sayang." kata mamaku.

"iya ma." kataku.

Selesai sarapan aku berangkat sekolah dengan papa.
"pa aku berangkat bareng papa ya?" kataku.

" Tumben mau bareng papa biasa kalau papa ajak kamu paling males." kata papaku.
"ah papa aku lagi malas naik bis." kataku.
" ya sudah ayo kalau gitu." kata papaku.
" ma dinda berangkat ya." kataku sambil mencium pipi mama.

kulihat papa juga mendekati mama dan mencium mama.
"ma pa ingat aku masih di bawah umur!" kataku ketus.
mama dan papa hanya tertawa.
"sayang aku berangkat dulu ya" kata papaku ke mama.
" iya hati-hati pa." kata mamaku ke papa.
"Mereka seperti remaja labil aja" batinku berjata " paaaa ayo.." kataku dari kaca mobil papa.
" iya iya" kata papa dan kulihat mereka ciuman lagi dan papa berlari tergesa ke mobil.
" dahhh" ku lihat mama melambaikan tangan dari depan pintu rumah.

sampai di sekolah aku pamit dengan papa. " pulang sekolah langsung pulang ya, nanti malam ada teman lama papa akan datang. Nanti pulang bantu mama memasak. oke" kata papaku.
"Tumben pa" kubalikan kata papa tadi pagi " biasanya makan di restoran pa." kataku lagi.
"hm, ini anak nurut aja si." kata papa.
" iya paaaa" kataku. ku cium pipi papa dan aku melangkah ke dalam sekolah.

Saat aku akan berbelok ke arah lorong jelasku. Ada yang menarikku. Lenganku terasa sakit siapa si yang menarikku pagi-pagi gini. Tuh orang menarikku ke arah taman belakang. Dan mendorongku ke dinding.
"auu" kataku saat merasa sakit di punggungku.

"siapa yang mengantarmu?" kata orang tersebut.
"ah KENZO!" kagetku.
"tak ada pertanyaan ulang! atau mau ku hukum kau. HAH! katanya membentakku.

Air mataku mengalir begitu saja. Kenzo dia tiba-tiba membentakku.

"aku tak butuh tangismu, jawab aku!" kata kenzo dengan nada tinggi.

"hiks hiks, itu bukan urusanmu, siapa kau memangnya? kataku membalikan keadaan dengan mata berkaca-kaca.

"KAU! jawabku sekarang, siapa itu? atau kau wanita murahan simpanan om om? mangkanya kau tak menjawab pertanyaanku?HAH?" kata kenzo kasar.

Sakit itu yang aku rasa saat dia mengatakan itu. Apa salahku memang kepadanya.

Autor POV

" Apa salahku padamu? kenapa kau berkata sejahat itu? apa salahku? apa salah ayahku mengantarku? kenapa kau membentak dan menghinaku? Dia itu ayahku." kata dinda menangis.

Tubuh Kenzo menegang mendengar itu. Dia lihat dinda menangis sesenggukan. Lalu dinda mendorong kenzo dan berlari meninggalkan kenzo.
Kenzo memukul temboh di depannya.

"Cih Kau bodoh kenzo.!" gumam kenzo.






ada apa sebenarnya????? tunggu kelanjutannya...










Note:
he he he
makasih yang udah baca cerita saya dan vote cerita saya. Makasih sekali. Dukungan kalian begitu berharga buat saya. Silahkan Baca, Vote dan komen ya ceritaku. Biar saya semangat Tulisnya. Semoga kalian suka ceritanya.
Makasih banyak.

julietlatte ^^

Apa ini Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang