34. Mungkin ini End

14.5K 446 13
                                    

Tuhan adalah sang maha pencipta yang adil. Dia menciptakan semua makhluknya saling berpasangan dan rejeki yang sama.

Tidak akan mungkin jodoh itu tertukar, dipinjam ataupun meninggal duluan sebelum bertemu kita. Begitupula rejeki, selalu datang tepat waktu, dari segala arah dan rejeki yang adil dengan semua usaha kerja keras kita.

Maha adil, Ya Tuhan!

Sama seperti diriku, aku yang sabar menanti aku juga yang dengan ikhlas menerima. Bagaimana jalan takdirku. Bagaimana jalan kehidupanku. Rumit dan semua penuh perjuangan. Baca saja dari bagian 1 cerita ini hingga bagian ini.

Aku mencintai seorang wanita sejak aku kecil, dia adalah sahabatku. Dia menjadi tujuanku bertahan di Indonesia. Dia menjadi harapanku dan menjadi air saat aku merasa dahaga. Dia adalah sumber cahaya saat gelap menemaniku, dia adalah wanita hebat. Nina Mutiara.

Wajahnya cantik, dengan senyum manis melekat. Dia adalah gadis yang periang di usianya. Gadis yang lucu dan manja. Seorang putri tunggal pengusaha mutiara yang terkenal. Bagusnya, meski bergelimpangan harta tak membuat Nina menjadi sombong atau memilih teman. Dia berteman dengan siapa saja.

"Aku tak mau jatuh cinta sebelum aku bisa mandiri" ujarnya saat kami masih duduk di bangku SMA yang membuat keinginanku mengutarakan cinta menjadi terpendam. Hingga saat dia akhirnya mengenal cinta. Cinta pertama yang membuatnya lupa akan segala hal. Cinta pertama yang merenggut segala yang berharga dari dirinya.

Dia ikhlas, dia mencintai pria itu sepenuh hatinya. Melakukan apa saja demi kebahagiaan pria itu. Aku iri, saat Nina berkata "Aku jatuh cinta pada Wisnu" namum melihat keceriaannya saat berkata seperti itu membuatku mau tak mau menelan semua rasa cinta tak berbalasku pada Nina. Berharap kelak Nina putus dari Wisnu dan aku akan utarakan isi hatiku

Namun terlambat, saat Nina dan Wisnu mengakui telah berbuat diluar batas. Nina hamil! Hamil diluar nikah yang membuat ibunya murka. Menentang keras keinginan sang ibu untuk meninggalkan Wisnu. Nina justru menikah dengan Wisnu. Dan lagi - lagi atas bantuanku. Aku tak tega saat menatap matanya yang sendu yang menangis karena tak bisa bersatu dengan cintanya.

Saat mengetahui pria pujaanya ternyata memiliki affair dengan wanita lain, hatinya kembali terluka parah. Dan aku tak akan tega melihatnya menjatuhkan lagi air mata itu. Dengan tegas aku menghajar pria bajingan itu dan wanita affairnya hingga terpaksa Wisnu menikahi Nina. Itulah awal bencananya. Dari aku, karena aku Nina masuk ke dalam neraka pelik itu.

Nina yang selalu menutupi kejahatan suaminya akhirnya tak bisa berkata apa - apa. Saat aku datang dengan sengaja mengunjunginya. Melihat Wisnu memeluk wanita lain di depan mata Nina dan seorang wanita tua yang menyakiti Nina dalam keadaan Hamil. Aku tersulut emosi, dan menarik paksa Nina keluar dari rumah neraka itu. Sayangnya Nina yang memakan cinta buta itu memaksa terus tinggal bersama suami dan ibu mertuanya. Meski harus merasakan pahitnya di madu, serta pahitnya penyiksaan lahir bathinnya.

Lagi - lagi aku tak bisa apa - apa, hingga kejadian itu. Kejadian dimana Nina harus kehilangan bayinya karena perbuatan manusia - manusia brengsek itu. Menenggelamkan Nina di sebuah kolam yang berujung pada gugurnya anak Nina. Ya, kejadian itu menorehkan luka dalam dihati Nina membuatnya menjadi wanita Depresi. Hidup dengan kehilangan akal dan jiwanya. Nina benar - benar jauh berada dalam dunia sakit hatinya. Keadaan itu membuat Nina tak berpikir panjang saat menghujamkan sebilah pisau pada perut Ambar yang juga tengah hamil.

Aku berusaha keras memulihkan keadaan kejiwaannya namun lagi - lagi Wisnu hadir. Seolah tak puas melihat Nina menderita dalam hidupnya, Wisnu memaksa membawa Nina kembali karena secaara agama dia masih sah istrinya. Tidak mau kehilangan Nina atau membiarkan Nina kembali terluka aku dan orang tua Nina dan orang tuaku sepakat mengarang berita kematian Nina.

Semua orang percaya termasuk Wisnu. 5 tahun lamanya aku membawa Nina pergi ke Nevada untuk menjalani beberapa therapi hingga akhirnya dia sembuh dan kami hendak pulang kembali ke Indonesia. Setiba di Indonesia, kamipun menyusun rencana untuk menghancurkan Wisnu dan keluarganya. Namun semua tidak sesuai rencana

Nina yang kuberi na Sifa saat itu melakukan pembalasan dendam dengan caranya sendiri hingga membuat Ambar terbunuh dengan tragis. Bahkan Ninapun hampir menjadi korbannya jika tidak saja aku lebih cepat tiba di sana. Mungkin part 32 tadi menjadi ending story ini.

Lalu apa yang aku dapat dari perjuanganku ini? Part 1 hingga berada di part 34 ini?

Kebahagiaan.

Bahagia? Karena apa?

Karena kini, semua telah berakhir. Wisnu dan Larasti menjalani hukuman atas semua perbuatannya pada Nina dan Nina kembali normal. Menjadi Ninaku yang dulu serta hadirnya buah hati diantara kami. Buah hati yang tampan. Anakku, anak kami berdua

Sekarang tugas kami, menjalani hidup yang baik bersama keluarga kecilku. Menjaga istriku dari segala bentuk kejahatan begitupun anakku. Menjaganya dan menjadikannya pria yang baik, pria yang bisa menghormati wanita.

Jodoh itu gak kemana 'kan?

Rejeki juga, rejekiku ada pada putra pertamaku "Riezky Anandita"

Tbc?

End??

DEPRESI (END) 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang