part 2

109 0 0
                                    

Kalo rindu kini Alan hanya bisa mendoakan sang nenek sebagai ekspresi rindu. Tak seperti waktu dia di pesantren kalo rindu dia pulang lalu bisa bertemu bertatap muka. Tapi sekarang neneknya sudah di rahmatullah di rumah Allah.

Setelah UN selesai tinggal menunggu kelulusan dan memiliki libur panjang.
Entah kenapa rasanya percuma sekali alan pulang karena sang nenek susah tiada.

Waktu perpulanganpun tiba bagi kelas Xll SMK. Inginnya memang untuk melanjutkan studynya di perguruan tinggi, alhamdulillah nya juga dia mendapat beasiswa kuliah walaupun di salahsatu universitas swasta di daerah jawa barat.
Do'a alan di kabulakan Tuhan, karena setelah UN selesai dia rutin sekali bangun malam untuk melaksanakan sholat tahajud dan meminta untuk mendapatkan beasiswa kuliah.

"Alan, kenapa anti tidak pulang" tanya temannya Reni

"Hmm.. Nanti juga ana pulang ren, tapi sekarang ana masih mau di pondok" jawab alan pelan

"Kenapa? Anti baik-baik saja kan lan, alan.. Punya masalah curhatlah pada ana lan ana siap menjadi pendengar sobat" tawar Reni

"Tak apa-apa sobat, ana baik-baik saja.. Ana hanya ingin merenung dan bermuhasabah di mushola pondok" jawabnya lembut dan sopan

Alan sedang meminta sama Allah, akan kemanakah setelah lulus nanti apakah menerima tawaran beasiswa itu tapi ayahnya tidak setuju karena jaraknya kejauhan. Dan alanpun seorang akhwat, ayahnya sangat mengkhawatirkan itu.

"Begitu yah lan, yasudah ana pamit pulang dulu yah lan.. Semoga Allah memberi mu jalan terbaik" ucap reni
Merekapun saling berpelukan, dan reni membisikan "terimaksih lan kamu memang sohib ana yang terbaik, ana pasti akan merindukan mu Lan"

Alanpun memeluk sahabatnya dengan hangat dan membalasnya dengan senyum terbaik.

"Ana juga pasti merindukan mu"

Alan sangat bahagia memiliki sahabat seperti Reni, yang selalu saja bisa menebak pikirannya.

Sahabat adalah teman berbagi, bukan hanya saat kamu senang dia mendekat saat kamu sedihpun dia selalu ada. Dan saling menasehati dalam hal kebaikan juga menegur dengan bijak ketika salah.

Yah, bukan malah membiarkan sahabatnya ketika salah & khilaf. Itu bukan sahabat namanya dan mendekatinya ketika dia dapat kiriman saja.
Iya.. Iyaa.. Iyaah

***
Keesokan harinya, pagi yang begitu cerah memancarkan sinarnya. Alan masih di mushola pondok dari sepertiga malam dia di mushola itu, anak itu memang rajin sekali bangun malam setelah neneknya tiada dan merasakan kehilangan yang sangat dalam bagi seorang alan yang sedari kecil bersama nenek.

Karena dia bangun sangat awal sering sekali dia memukul lonceng yang suaranya begitu nyaring dan menggema pada malam hari untuk membangunkan santri-santri lainnya untuk bangun melaksanakan sholat sunnah.

"Teh, kenapa atuh masih pagi ngelamun gitu gak baik teh.. Teteh sakit yah?" tanya adik santri, ros namanya yang dari tadi memperhatikan alan melamun di teras mushola

"Teteh gak apa-apa kok ros, teteh sehat baik-baik saja" jawab alan sambil tersenyum

Memang matanya terlihat seperti lampu 5 wat, dan mukanya kusam sekali, maklum dia belom tidur sejak tadi malam. Tapi karena alan memang gadis yang cantiknya bukan dari luar saja dan memiliki lesung pipit yang sangat manis sehingga tidak akan bosan memandangnya.

Muka alan pun bersih dan bercahaya setelah mandi dan mengambil wudhu. Alan sedang menjaga wudhunya. Di balut dengan gamis dominan biru langit dan khimar peech yang membuatnya begitu anggun seperti gadis impian para ikhwan yang memiliki paras cantik luar dalam, sholehah, dan pandai.
Alan sangat di kagumi oleh adik-adik santrinya, sering sekali dia mendapatkan pujian

"Teteh sholehah"

Alan membalasnya dengan senyum terbaik. Ketika melihat jadwal kultum ternyata di hari jum'at ia mendapatkan giliran kultum tertera namanya putri alantas syarif.
Akhirnya alan memberikan kultum di pagi itu yang berjudul "hari jum'at ingat surah al-kahfi"

***
Kecantikan seorang wanita bukan hanya di lihat dari wajahnya saja, karena zaman sekarang banyak wanita yang cantik karena make up.
Kecantikan seorang wanita itu di lihat dari akhlaqnya, tutur kata yang sopan & baik.

***
Cukup dulu cerita part 2 yang gaje
Maafkeun kalo jalan cerita tidak sesuai harapan
Kritik & saran kalian boleh buat aku
Untuk memperbaiki tulisan ini supaya mantep..







La taghdlob!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang