AE KYO'S SCHOOL
"Kyo-ya, ayo kita pulang bersama!" ajak Gongchan, salah satu teman Ae Kyo.
"Aniya, Chan. Aku akan menunggu Eomma menjemputku," sahut Ae Kyo yang dibalas dengan anggukan dari Gongchan.
"Geurae. Kalau begitu aku pulang duluan."
"Ne! Hati-hati, Chan!" teriak Ae Kyo sambil melambaikan tangannya ke arah Gongchan.
Sudah hampir 30 menit Ae Kyo berdiri di depan gerbang sekolahnya, menunggu Hyun Ae menjemput gadis kecilnya itu. Namun, tak ada sedikit pun tanda-tanda bahwa ibunya akan menjemput dirinya.
"Aish. Apa Eomma akan terlambat lagi?" gumam Ae Kyo sambil mengerucutkan bibir mungilnya.
"Eomma dan Appa benar-benar lebih menyayangi pekerjaan mereka dibandingkan anaknya sendiri." Ae Kyo lantas berjalan sendirian ke sebuah taman yang letaknya tak jauh dari tempat Ae kyo berdiri tadi-sekolahnya-.
Ae Kyo langsung duduk di sebuah bangku taman sesaat setelah dia sampai ke taman itu dan menemukan sebuah bangku kosong di bawah Pohon Maple. Ia langsung membuka tas sekolahnya dan mengeluarkan beberapa peralatan menggambar. Detik itu juga ia langsung hanyut dalam dunianya sendiri.
***
KYUHYUN POV
Setelah keluar dari gedung yang aku pimpin, aku langsung menuju ke arah tempat parkir untuk mengambil mobilku yang terparkir di sana. Aku langsung masuk dan duduk di kursi kemudi. Melemparkan tas dan jasku ke kursi belakang mobil. Kulipat lengan kemejaku yang berwarna putih sampai siku. Sedetik kemudian, mobilku melaju dengan kecepatan tinggi berbaur dengan ratusan mobil lainnya membelah kota Seoul.
Akhirnya aku sampai ke tempat tujuanku. Aku tersenyum selama beberapa detik sebelum akhirnya aku turun dari mobil dan membawa tubuhku mengitari tempat ini. Kulihat banyak sekali pasangan muda yang tengah dilanda gejolak cinta yang berlebihan tengah asyik berlalu-lalang di kawasan ini.
Aku menghela napas sejenak sesaat sebelum aku kembali menikmati indahnya taman ini. Pohon Maple berdiri tegak dengan daun-daunnya yang berwarna kecokelatan. Aku terus berjalan hingga akhirnya aku mendapati sesosok anak kecil tengah duduk di sebuah bangku di bawah pohon Maple.
Kulangkahkan kakiku untuk menghampiri anak itu.
"Annyeong, gadis kecil," sapaku ketika sudah berada di samping anak kecil itu.
Anak itu tersentak dan menoleh ke arahku. "Nuguya?" tanyanya heran dengan nada khas anak kecil seusianya. Mungkin umur dia sekitar enam atau tujuh tahun.
Kulihat ekspresi anak itu berubah ketakutan. Ia bahkan memasukkan alat-alat menggambarnya dengan tergesa. Kuamati kedua bola matanya dan...
...dia menangis?!
"Lepaskan aku, Ahjussi! Kumohon, jangan culik aku. Hiks ... aku ... ma-masih ingin ... hiks ... bersama dengan ... hiks ... hiks ... Eomma dan ... hiks ... Appa."
Hei! Apa anak ini mengira kalau aku akan menculiknya?
"Gwaenchanayo. Aku tidak akan menculikmu. Aku orang baik-baik. Tidakkah kaulihat dari caraku berpakaian, hm? Aku terlalu tampan untuk menjadi seorang penculik," ucapku bangga. Dan detik itu juga, kedua mata hazel milik anak ini membulat sempurna. Aku terkekeh melihat reaksi yang diberikan oleh anak ini.
"Jeongmal? Ahjussi bukan orang jahat yang akan memisahkan aku dengan Eomma dan Appa?" tanyanya dengan kedua matanya yang membentuk sebuah puppy eyes.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Whelve 1: Still You [❄]
Fanfic#1 in leedonghae (26-05-19) #6 in superjunior (28-05-19) #3 in superjunior (29-06-19) #2 in superjunior (10-07-19) ✳✳✳ Choi Hyun Ae sudah berhasil mengatasi rasa traumanya, meskipun sekelebat bayangan dan perasaan rindu masih menghampiri dirinya. Di...