Chapter 1

12.2K 1K 126
                                        



CHAPTER 1

.

.

Kasus Naruto dengan Mizuki tentunya sudah tersebar ke satu sekolah. Setelah diadakan penyelidikan, Mizuki diketahui sudah melakukan pemerkosaan itu lebih dari lima anak dengan kedok 'belajar bersama di luar jam pelajaran'. Semuanya dilakukan ke murid-murid Beta dan Omega di masa sebelum masa kawin, karena itu tak ada murid yang mengandung benih darinya. Sama sekali tidak ada yang berani untuk membuka mulut karena mereka takut dengan ancaman Mizuki yang akan membunuh mereka. Murid-murid yang menjadi korban semuanya diwawancara dan diberi rehabilitasi untuk memeriksakan kondisi psikologis dan fisiknya. Termasuk Naruto walaupun saat itu pemerkosaan bisa dicegah.

Naruto diperbolehkan untuk tidak mengikuti pelajaran selama dua minggu. Sebab masa kawin baru hilang sepenuhnya setelah seminggu. Seminggunya lagi diberikan untuk memulihkan kondisi Naruto yang masih tidak stabil.

Minato dan Kushina selalu bergantian menjaga Naruto. Di saat Naruto tertidur, ia masih bergumam dan kadang berteriak memohon agar seseorang tidak menyentuhnya. Umur muda juga kestabilan mental masihlah rawan. Kondisi ini biasanya berlangsung pascakasus.

Kushina pun memeluk tubuh putra semata wayang dan mengelus punggungnya hingga Naruto kembali tenang. Minato pun selalu membisikkan kata-kata menenangkan selagi sang putra tidur, berharap jika mimpi buruk itu tidak mendatangi putranya lagi. Ia tak habis pikir dengan Mizuki yang dikenal sangat ramah itu ternyata menyimpan banyak rahasia.

"Aku sangat menyayangkan tidak sempat bersetubuh dengan putramu yang omega langka itu, Minato-san."

Sontak, Minato hampir gelap mata. Tungkai sang kepala keluarga Namikaze itu mendekat ke arah bilik tempat Mizuki duduk santai tanpa rasa bersalah. Ia justru tersenyum lebar bak psikopat jahanam.

"Minato, tenanglah."

Tsunade, sang kepala sekolah, menenangkan. Tangan putihnya menahan tubuh Minato yang terlihat menegang. Rahangnya mengeras, mata berkilat merah selayaknya alfa saat amarah meluap.

Menipiskan bibir, Minato mengambil napas lalu mengembusnya pelan. Matanya yang merah masih dipicingkan ke arah tersangka. "Kau akan menyesal, Mizuki," desisnya sarat akan ancaman. Paras penuh kasih sayang berubah menjadi raut tajam.

Mizuki mengedikkan bahu. "Fuh. Itu bukan salahku juga, kautahu? Sistem alfa-omega inilah yang salah. Jika aku tak memiliki nalar sebagai alfa, aku tak akan menyera—"

"Diam, Mizuki."

Aura alfa sang kepala sekolah menguar. Matanya turut memerah. Timbul pola garis hitam di wajah, hingga gigi tajam muncul dari mulutnya. Seketika, Mizuki menciut. Walau wanita, Tsunade termasuk alfa langka. Berbeda dengan alfa kebanyakan, ia lebih bisa mengendalikan diri ataupun omega, namun juga bisa menekan alfa lain lebih keras.

Membelalakkan matanya, ia menekan tombol pemanggil kepolisian. Ia mengedikkan kepala, menunjuk ke arah Mizuki yang kini dicengkeram dua penjaga.

Mengabaikan paras takut sang tersangka, dengan lantang ia mengucap, "Kau akan terkena tuduhan yang sangat berat, Mizuki. Tawamu akan menjadi tawaku jika kita bertemu lagi." 

.
.

Disclaimer : Naruto dilahirkan dari tangannya Bapak Masashi Kishimoto. 
Karya ini hanyalah fanfiksi belaka. Tidak bermaksud untuk melecehkan character aslinya. 

Sasuke x Naruto

Warning: ABO Dynamic freeform, AlphaBetaOmega, OOC

The Omega's ScentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang