Jika wajah yang membuatmu jatuh cinta, lalu bagaimana cara kamu mencintai Allah yang tak berupa?
Bukankah wajah akan menua pada setiap waktu nya?
Apakah cinta itu juga akan hilang saat wajah yang membuat kamu jatuh cinta itu mulai menjadi keriput?
Bukankah iman dan ketaqwaan seseorang yang mampu menjadi takaran cinta seorang hamba pada tuhan nya?
Mungkin kita mempunyai sisi kaca mata kehidupan yanh berbeda, menjadikan kita 2 orang yang selalu berbeda pendapat.
Tapi, pahamilah.
Akan ada cinta yang haqiqi.
Cinta yang tak kenal waktu.
Cinta yang datang sebagai safa'at di hari akhir.Cintailah Allah, terlebih dahulu.
Dua puluh, lima puluh. Takaran cinta. #selfremainder
KAMU SEDANG MEMBACA
A Littel Note
EspiritualHanya untuk mengingatkan diriku sendiri, tidak pernah bermaksud menyinggung pihak mana pun. Semoga sedikit bermanfaat juga bagi pembaca.