Gadis Kesepian

57 5 0
                                    

Flashback POV

Saat malam hari, Banri memiliki janji dengan teman SMA nya. Dia menunggu di jembatan kayu dekat sungai dan saat itu juga di tertabrak oleh motor yang melintas di jembatan itu. Pada akhirnya dia jatuh dari jembatan, dan dia tak sadarkan diri dengan kondisi kepala penuh dengan darah..

....

....

Banri mengalami mimpi buruk saat tidur, dan dia mengingat kecelakaan yang menimpanya. Setelah bangun, dia langsung bergegas menuju kampus.Saat tiba di kampus, dia melihat Koko yang sedang menunggu Yana di depan gedung kampus. Di saat yang bersamaan Koko menghampiri Banri.

"Hai, selamat pagi." Ujar Koko.

"Selamat pagi, Koko. Apa yang kamu lihat di ponselmu?" Jawab Banri, dan bertanya pada Koko.

Koko menunjukkan ponselnya pada Banri, di ponselnya itu ada sebuah foto ketika dia kecil bersama dengan Yana, yang sedang bermain.

"Aku dan Mitsuo sudah bersama sejak kecil, TK, SD, SMP, SMA, kursus, kaligrafi. Semuanya bersama. Aku dan Mitsuo selalu bersama, dan mulai sekarang pun juga. Begitulah seharusnya. Kamu berpikir begitu juga'kan, Banre." Ucap Koko pada Banri, dengan hati gembira.

"Namaku Tada Banri, bukan Banre. Hehehe." Balas Banri.

"Hei, bisakah kamu menghubungi Mitsuo?" Tanya Koko.

Tanpa disengaja Banri melihat Mitsou berjalan dengan perlahan lahan di belakang Koko. Mitsuo memberikan isyarat untuk tidak berisik padanya. Banri pun mencoba mengalihkan perhatiannya, tapi Koko tetap mencoba menelpon Mitsuo.

Kringgg!! Kringgg!!

Ponsel Mitsuo pun bordering tepat dibelakang Koko. Saat Koko menoleh kebelakang, dia menemukan Mitsuo. Tanpa piker panjang, Mitsuo langsung kabur dari Koko. Mereka berdua saling kejar mengejar, dan pada akhirnya Mitsuo berhasil melarikan diri dari Koko.

Tak lama bel kelas pun berbunyi. Koko dan Banri berada di kelas yang sama.

.

.

Mitsuo berkunjung ke apartemen Banri, setelah pulang kuliah.

"WOW! Pilihan ibumu bagus sekali.. Lihat..ramen dan cemilan ini! Apakah tidak apa aku mengambil ini?" Teriak Mitsuo, dan menginginkan makanan itu.

"Yah, dia mengatakan untuk membagikan ke temanku..Ngomong-ngomong, dengar tidak?" Jawab Banri.

"Aku dengar kok. Koko menanyakan jadwalku'kan? Jangan-jangan kamu ing--" Balas Mitsuo, dengan mencurigai Banri.

"Tidak, tidak, tidak! Tidak mungkin aku memberitahuinya! Aku tahu kamu menjauhi Koko, sudah seminggu ini dia belum mendapatkan teman. Aku sedikit kasihan padanya." Jawab Banri, dengan memotong perbicaraan Mitsuo.

"Ehmmm, apa... Jangan-jangan kamu bersimpati pada Koko?" Jawab Mitsuo, sembari mengembuskan nafas.

"Sedikit sih, sedikit saja!" Jawab Banri.

"Cewe cantik sangat gampang menarik perhatian,ya. Apapun yang dia lakukan, cukup memasang wajahnya, semuanya akan merasa kasihan." Balas Mitsuo.

"Apa itu? Aku tidak pernah berkata seperti itu! Aku tidak pernah melarangmu untuk menjauh dari Koko, dan itu pilihanmu. Tapi, merasa kasihan pada Koko adalah pilihanku!" Balas Banri.

"Sudah lah, tidak ada gunanya kita bertengkar karena Koko." Balas Mituso.

Setelah berbincang-bincang, Mitsuo ingin pergi, karena memiliki urusan untuk menghadiri pesta sambutan club film. Dan Mitsuo mengajak Banri untuk ikut pesta itu.

Golden TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang