Roh-roh para zodiak (eps 1)

5.3K 224 7
                                    

Namaku Star Alan, aku tidak pandai bercerita tapi aku akan berusaha menceritakan kenangan masa laluku yang.....um.... aneh dan absurd ini. Baiklah, akan kuceritakan saat....

Aku masih berumur 7 tahun, aku sangat suka bintang yang akhirnya namaku menjadi Star. Aku merayu-rayu orang tuaku agar kita pergi ke museum bintang dan mereka memintaku untuk mendapatkan peringkat 1 dikelas dan baru mereka mengabulkan permintaanku sebagai hadiah. Aku berusaha menjadi peringkat 1 dikelasku demi melihat bintang-bintang dengan teleskop. Akhirnya aku mendapatkan apa yang kumau, aku menjadi peringkat 1 dan mereka mengabulkan permohonanku tepat dihari ulang tahunku. Aku menyesal membuat peemohonan seperti itu karena dalam perjalanan menuju museum, ada sebuah truk angkut yang melaju kencang dari arah kiri dan kurasa dia tidak melihat orang tuaku dan orang tuaku juga tidak melihatnya dan akhirnya.

CRAAAAAAAHHSSSSS!!!

Mobil orang tuaku terggoleng akibat tabrakan tadi. Aku berhasil keluar berkat tubuhku yang mungil tapi kedua orang tuaku tidak bisa keluar. Aku hanya bisa menangis menjadi-jadi di luar mobil yang terbalik itu tiba-tiba saja ada seseorang yang menarikku ke belakang dan saat itu juga mobil orang tuaku meledak bersama mereka berdua. Sesaat air mataku mengering lalu menangis lagi dan yang ini lebih menjadi-jadi.

Delapan tahun berlalu, sekarang aku berumur 15 tahun. Aku bersekolah di sekolah jepang dan otomatis aku juga tinggal di jepang. Setiap pulang sekolah aku selalu mengunci diri dikamarku dan tidak peduli seberapa keras aku berteriak, seberapa keras aku menangis pasti tidak ada yang mendengarku. Apa kalian bertanya-tanya bagaimana aku berada dijepang.... tentu saja itu karena aku diadopsi orang itu, Iya orang itu. Orang yang menarikku kebelakang agar aku juga tidak ikut meledak bersama kedu...... hah, sudahlah aku tidak ingin membicarakannya lagi dan ternyata dia seorang janda yang tidak mempunyai anak tapi mempunyai banyak harta juga pekerjaannya yang tidak kunjung selesai membuatku sendirian dirumah bersama bibi Himeko.

Aku sudah frustasi karena hidupku ini dan hatiku yang tidak bisa diajak berbahagia ini, secara langsung otakku terkontaminasi dan nilaiku jeblok-jeblok semua terutama matematika. Aku memutuskan untuk... yaa.... sekali-sekali pergi dari rumah dan akhirnya pun aku pergi alias kabur dari rumah.

Melihat bukit yang tidak terlalu jauh dari rumah menarik perhatianku untuk pergi kesana.

-skip-

Aku sampai di bukit ini.

"Hmmm... lumayan" pikirku.

Karena melihat kota Tokyo yang indah nan rupawan saat malam tiba dan aku berjalan mundur untuk memperjelas keindahan yang ditangkap mataku ini tanpa disengaja aku menabrak pohon yang ada di belakangku. Aku mempunyai ide cermelang, aku segera memanjat pohon yang terlalu gampang untuk dipanjat dan saat aku sudah dipuncak aku pun terkagum-kagum karena dilihat dari atas sini lebih indah. Tanpa kusadari aku mengalihkan perhatianku ke langit malam yang memunculkan kehangatan dan penyesalan dalam hati Star, dia sangat senang melihat para bintang yang bertaburan dilangit dari atas sini juga menumbuhkan penyesalan yang mendalam dihatinya yaitu kenapa dia mengajak kedua orang tuanya mengantar Star pergi kesana sedangkan kalau dia tidak mengajak kedua orang tuanya pasti ceritanya akan berbeda. Kurasakan angin semilir menerpa wajahku dengan lembut tapi tiba-tiba saja ada sebuah meteor yang kurasa jatuh di sisi kanan ku, maksudku agak dekat disebelah kananku.

TBC.
Terimakasih para readers yang mau membaca karyaku yang Absurd ini dan tolong koment yang panjang dan tolong kritik ceritaku. Author akan membacanya dengan senang hati.
Bye.... or Sayonara!

Roh-roh para zodiak [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang