White Horse

5.3K 600 50
                                    


A/N: Terinspirasi dari lagu Taylor Swift - White Horse. Plot is MINE!

.

.

.

"I love you."

"I love you, too."

Waktu itu, aku percaya kata-kata itu.

Hingga aku tahu bahwa aku tak seharusnya percaya.

***

"Jim, kau tak akan percaya apa yang akan kukatakan!"

Jungkook, berbicara dengan setengah berteriak, menunjukkan betapa bahagianya ia dalam hal itu. Di hadapannya ada Jimin, sahabat terbaiknya yang sudah bersama dengannya sejak berpuluh-puluh tahun lamanya yang bahkan Jungkook yakini akan terus bersama dengannya jika mereka diberikan kesempatan untuk hidup beratus atau bahkan beribu tahun lamanya.

Jimin mengunyah cheesecake kesukaannya dengan santai. Sembari melirik sahabatnya yang sekarang seperti sedang membayangkan sesuatu dibenaknya, karena hell, Jimin tahu itu dengan betul karena melihat bagaimana mata bulat sahabatnya itu berbinar dengan terangnya. Heh, bintang di langit akan malu dengan binarnya.

"Jadi, hal apa yang tak akan kupercayai itu, Kook?"

Jungkook menghadapkan pandangannya menatap Jimin, tersenyum begitu senang. "Aku tak pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya, Jim! Aku merasa begitu berharga dan ia selalu membuatku merasakannya!"

Jimin mengerutkan dahinya, menatap Jungkook bingung. "Dia–siapa?"

"Oh Jim, dia, Taehyung!"

Seketika aura disekitar mereka berubah. Jimin meletakkan garpunya. Ia menghela nafasnya. Jungkook heran. Namun ia diam dan menunggu sahabatnya bereaksi.

"Ada suatu hal yang tak kau ketahui tentangnya."

Jungkook terdiam.

Namun ketika ia baru saja hendak kembali bersuara, mempertanyakan maksud perkataan Jimin, sahabatnya itu memotongnya cepat. Perkataan Jimin berikutnya mampu.meruntuhkan segala keindahan istana dalam dongeng yang dibangun Jungkook selama ini.

Jungkook tersadar.

***

Postur tubuh yang mampu membuat semua lelaki yang bahkan tidak gay pun akan menangis karena terlalu ingin menyentuhnya. Jeon Jungkook, sang pemilik tubuh indah yang mampu membuat model Victoria Secret menangis karena iri itu sekarang sedang sibuk berkutat dengan masakannya.

Orang yang dicintainya akan datang sebentar lagi. Dan Jungkook sudah merencanakan untuk menyambutnya dengan hidangan enak hasil karyanya sendiri. Orang itu akhir-akhir ini terlalu sibuk bekerja hingga waktu mereka untuk bertemu pun semakin sedikit. Namun Jungkook tahu bahwa ia akan selalu pulang kepadanya dan Jungkook akan senang hati membuka lebar kedua tangannya untuk membiarkan orang itu menghilangkan segala kepenatannya padanya.

Ketika sedang sibuk dengan masakannya, terdapat tangan yang melingkari pinggangnya dan suatu beban menempel erat pada punggungnya. Aroma parfum itu terasa sangat familiar. Apalagi ketika orang itu mendekatkan wajahnya untuk mencium leher jenjang Jungkook, sedikit membuat laki-laki cantik itu melenguh pelan, hingga kemudian tawa orang itu keluar, Jungkook tahu betul siapa orang itu.

In Love, Everything is NormalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang