Tettt..tett.tett..
Bel istirahat pun berbunyi. Semua siswa bersorak gembira karena mereka akan segera mengisi cacing-cacing di perut mereka yang sudah berdangdut ria. Tak terkecuali kelas XII IPA 2 yaitu Ali, Prilly, dan Feya. Di pintu kelas sudah banyak siswa kelas XII IPA 2 yang berbondong-bondong ingin keluar untuk menuju kantin. Tapi lain halnya dengan Ali, Prilly, dan Feya. Mereka masih menetap di dalam kelas.
Sesaat kemudian Feya menghampiri bangku yang berada di belakangnya. Lalu Feya pun duduk di bangku itu yang memang tidak ada penghuninya. Feya mengulurkan tanganya kepada lelaki tampan yang ia ketahui bernama Ali itu.
Menyadari Feya yang tidak ada di sampingnya, Prilly pun menengok ke kanan dan ke kiri untuk mengetahui keberadaan sahabatnya itu. Saat Prilly menengok ke belakang, Prilly mengernyitkan dahi dan mulutnya seakan mengeluarkan gestur 'what' tanpa mengeluarkan suara.
"Duh... Yang katanya kalo kenalan harus barengan, barengan apaan kaya gini."Batin Prilly
Prilly mendengus sebal atas tindakan sahabatnya itu. Lantas Prilly berdiri meninggalkan bangku yang ia duduki menuju pintu kelas. Ia ingin pergi dari kelas, entah kenapa ada rasa kesal pada sahabatnya. Karena telah melanggar kesepakatan yang mereka buat tadi pagi di koridor sekolah.
Feya menatap kepergian sahabatnya. Dia bertanya-tanya pada hatinya"Kenapa tu bocah, aneh banget. Gak biasanya dia pergi gitu aja tanpa ngajakin gue. Seenggaknya bilang kek 'Gue keluar duluan ya Fey' gitu kan juga bisa, heuh tau ah."- batin Feya Lalu Feya kembali memandang lelaki tampan yang ada di sampingnya itu.
"Hai Ali, kenalin nama gue Feya, Dafeya Marshinta." Ucap Feya memperkenalkan diri.
"Oh, hai juga. Gue Ali lo pasti udah tau kan." Jawab Ali
"Iya gue tau kok. Kan tadi elu memperkenalkan diri di depan kelas, hehe. Eh mau ke kantin bareng gak? Lo pasti belum tau letak kantin di sebelah mana kan?". Taya Feya
"Mmm, boleh. Asal gak ada yang marah aja. Haha." canda Ali
"Apaan sih lo, ya gak ada lah. Lo doyan bercanda juga ya ternyata."
"Yee, bukannya bercanda. Tapi ya takut aja, nanti pulang sekolah gue di jegat lagi."
"Haha, ada ada aja lo. Yuk buruan ke kantin nanti keburu bel lagi." Ajak Feya refleks menarik tangan Ali
"Yuk, lo sih ngomong mulu."
***
Bel pulang sekolah telah berdering. Gerbang sekolah ramai dipenuhi dengan lautan siswa siswi SMA CITRA BANGSA yang ingin pulang sekolah. Tak terkecuali dengan gadis cantik yang sedang membenarkan tali sepatunya yang terlepas.
Setelah membenarkan tali sepatu, Prilly berjalan menuju gerbang yang mulai sepi. Prilly menunggu supir yang sering menjemputnya di halte depan sekolah. Untuk menghilangkan kebosanannya, Prilly mengambil handphone yang ada di saku seragam SMA nya. Tak lama suara klakson mengagetkan Prilly. Sampai sampai handphone yang berada di genggamannya pun hampir saja jatuh. Tapi bukan klakson mobil yang terdengar, melainkan klakson motor.
"Huh, untung aja kaga jatoh. Kalo sampe ni hp jatoh, gue makan tu orang." Gerutu Prilly. Sesaat kemudian ia menengok ke arah jalan. Ada seorang lelaki di atas motor gedenya. Tapi Prilly tidak dapat melihat siapa orangnya, karena orang itu memakai helm.
"Woy, lo!! Yang bunyiin klakson ke gue, kaget bego." Kesal Prilly. Bukan kesal sih, marah tepatnya.
"Untung gue kaga punya penyakit jantung, kalo punya udah qoit di tempat kali gue, dih amit amit jangan sampe ya Allah." tambahnya lagi.
Lelaki itu pun turun dari motor gedenya sambil melepas helm yang ada di kepalanya. Sesaat Prilly dibuat terkejut olehnya, karena tak disangka lelaki yang mengagetkannya tadi adalah Ali. Ali pun menghampiri Prilly yang ada di halte.
"Itu kan Ali, si anak baru." Gila gantengbanget pake z, bener nih kata si Feya. Bulu matanya itu loh, CETAR membahana badai yang melewati garis khatulistiwa kalo kata Syahrini mah. Haha apaan sih gue." Batin Prilly
"Aku ngagetin kamu ya?" Tanya Ali setelah berada di hadapan Prilly.
PRILLY POV
"Aku ngagetin kamu ya?" Tanyanya setelah berada di hadapanku.
Aku menatapnya tanpa kedip."Ini mah bukan ganteng banget pake z, tapi ganteng banget pake z tingkat dewa. Haha, lebay banget gue." Batinku
"Hey, loh kok bengong." Ucapnya sambil mengayunkan tangannya di depam wajahku. Buru buru aku tersadar dari lamunanku.
"Hah? Enggak kok, lo- ngapain disini?" Tanyaku sedikit gugup.
"Oh, tadi di parkiran gue ngeliat lo sendirian disini, makanya gue samperin. Eh gak taunya gue malah bikin lo kaget."Ucapnya
Hatle yang berada di depan sekolah memang terlihat dari parkiran. Karena karena antara parkiran dan halte hanya berbatas pagar, bukan tembok.
"Eh tunggu tunggu, lo bukanya cewek yang gue tabrak tadi pagi ya di koridor sekolah. Sorry ya soal yang tadi, gue bener bener gak sengaja." Ucapnya merasa bersalah.
"Iya." Aku hanya membalasnya singkat. Jujur aku masih kesal pada Feya yang melanggar kesepakatan kami tadi. Jadi berdampak ke Ali deh keselnya. Katakanlah aku Childish (bener gak sih) , tapi This is me.
"Oh iya, kenalin gue Ali."Ucap Ali menjulurkan tangannya.
"Gue udah tau."Ucapku tanpa menyambut uluran tangannya. masih kesel sih.
"Oh, oke. nama lo siapa?"
"Prilly."
"Nama yang bagus, oh iya lo lagi nunggu siapa? Kok sendirian?" Tanya Ali. Kulihat dia menaham tawanya. Apa yang lucu coba?
"Apa?! Lo mau ngatain gue jones?" Jawabku dengan nanda jutek sejutek-juteknya. Lagian secara gak langsung dia ngatain gue jones dong. Hih😒
"Jutek amat neng, lagi PMS ya? hihi." Sumpah ya ni cowok rese banget. Belum sempat aku menjawab dia sudah bekata lagi.
"Gimana kalo lo bareng gue aja?" tawaran yang cukup menarik sih. Tapi gengsi kale, tadi aja gue marah-marah masa iya sekarang dianter pulang sih.
"Gak. Gak usah. Lagian gue di jemput kok. Ini lagi nungguin supir." Ucapku
***
#Tbc
Hai chapter 2 udah di next nih
Jangan lupa vote & coment ya
Masih butuh kritik dan sarannya
Sorry kalo banyak typo
Makasih😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Love At First Sight
Fanfiction"Saat pertama kali melihat mata indahmu, saat itu pula hatiku terpikat"- Muhammad Ali Syarief "Kali ini aku percaya, bahwa cinta pandangan pertama itu...nyata."-Anastasya Aprillya