W.I.G. Delapan

29 9 4
                                    

Saat itu, aku sedang liburan ke kampung halaman tempat di mana ibuku dilahirkan dan dibesarkan hingga beranjak remaja. Aku pergi ke sana menggunakan kendaraan laut. Maklum saja, kampung halaman ibuku tidak terlalu jauh. Masih dalam satu provinsi. Perjalanan tersebut memakan waktu kurang lebih selama 13 jam. Kami bermalam di laut.

Terhitung sejak terakhir kali aku ke sana, waktu itu sudah lebih dari 3 tahun aku tidak ke sana. Aku merindukan sepupuku, Putri. Dulu kami sering bermain bersama, bercanda gurau.

Tetapi semuanya berubah. Kami tidak bisa seakrab dulu. Dia sudah berbeda. Putri berbeda. Bahkan untuk saling berbicara pun ia terlihat enggan.

Aku tidak akan membahas hal ini. Ini begitu menyedihkan. Walaupun pada akhirnya, kami kembali akrab. Mungkin, memang butuh proses adaptasi. Tiga tahun kami tidak bertemu, dan itu bukan waktu yang sebentar.

Kami menikmati liburan bersama.
Ke pantai dan menikmati waktu dengan belanja.

Sampai pada akhirnya, aku harus pulang karena waktu liburan sudah usai. Waktu yang singkat ini, hanya dimanfaatkan sebagian besarnya untuk proses adaptasi.

Aku menyesal, kenapa kami tidak dapat langsung akrab seperti dulu? sedih membekas di relung hati.
Saat itu, aku tidak tau apakah aku masih bisa berkunjung lagi ataukah tidak. Aku tidak tau apakah waktu yang kutunggu itu akan berjalan lebih cepat ataukah tidak.
Hanya waktu yang bisa menjawabnya.


***

Ya, jujur aku masih merasa menyesali pertemuan yang berakhir tak seru itu.
Padahal aku berharap kita bisa seperti dulu lagi,
salam rindu untukmu, Putri.

Kalian yang baca juga jangan suka menuruti rasa akward yang tercipta, coba aja gabung dengan topik apapun saat di perkumpulan. Atau lebih bagus lagi, kalian buka topik, nanti semakin lama, rasa akward itu akan hilang sendirinya. Jangan suka diam-diam yaa....

Salam
Wattys Indonesia

=================
Oleh Anonim
Telah di sunting
=================

We Are OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang