Menarik

52 2 2
                                    

Teeeettttt.......

Denting lonceng berbunyi keras menggelegar di sekitar sekolah menandakan kelas akan dimulai pada awal semester ganjil. Aku akan masuk ke kelas dengan orang-orang yang sama seperti tahun sebelumnya. Menurutku itu sangat membosankan. Tidak ada hal yang menarik di kelas ku. Yang kulihat hanya manusia-manusia rendahan yang berlaku layaknya hewan yang selalu melampiaskan nafsunya tanpa dapat menahannya.

Namaku Abdul. Aku duduk di kelas 11. Kelasku berada di lantai 2, berbeda dengan kelasku sebelumnya yang berada di lantai 1. Tidak ada yang menarik di kelas lamaku. Semoga di kelas baruku ini ada hal-hal menarik yang bisa membuatku gemetaran bahkan kejang-kejang sangking menariknya. Aku suka melihat sekeliling untuk melihat hal-hal menarik yang terjadi disekitarku tetapi belum ada hal-hal yang menarik perhatianku di Sekolah ini.

Aku masuk ke dalam kelas ku menunggu pelajaran pertama yang akan dimulai. Sebenarnya Aku tak terlalu peduli dengan pelajaran di Sekolah ku karena nilaiku tetap lah tinggi tanpa belajar. Aku selalu menjadi juara kelas dari SD. Tidak ada yang mampu menyaingi kepintaranku. Guru pun kutaklukan dengan pertanyaan-pertanyaan sulit yang sering ku lontarkan. Ada yang mengundurkan diri dari kelasku dan ada juga yang memohon ampun kepadaku agar tidak memberi pertanyaan yang tingkatannya sangat tinggi untuk anak seusiaku. Sungguh menyebalkan.

Ku perhatikan sekeliling seperti biasanya. Seperti biasa, ada yang belajar dengan serius dan ada yang bermain dengan gadget pemberian orang tuanya. Saat mataku tertuju ke bangku kosong yang tak pernah ditempati siapapun, aku melihat seorang anak lelaki yang tak pernah kulihat sebelumnya. Apakah dia anak baru ? mungkin dia langsung masuk saja tadi tanpa memperkenalkan dirinya sebelumnya. Kuperhatikan dia terus. Dia hanya membaca buku dan mengabaikan teman-teman bahkan gurunya. Aku penasaran dengannya. Apakah dia lebih pintar dariku ? apa dia tidak bisa beradaptasi dengan lingkungannya ? atau dia bisu ? aku terus melihatnya seiring berjalannya waktu.

"Abdul, kenapa kau melihat bangku kosong itu terus ? walaupun kau pintar belum tentu kau akan mengerti dengan materi ini. Perhatikan bapak !!" teriak guruku dengan keras. "Iya pak." jawabku kesal. Aku terpaksa melihat bapak itu. Berani sekali dia! Ya sudah lah. Itu tidak menjadi masalah bagiku. Dia adalah guru mata pelajaran ekonomi. Walaupun aku cukup lemah dalam pejaran itu tapi aku tetap bisa memberi nilai yang memuaskan bakan diatas rata-rata. Emang salah ku sih. Mungkin karena aku terlalu fokus melihat bangku kosong.. Ha....bangku kosong ? bukannya ada orang yang menempatinya ? aku benar-benar bingung sekarang.

Aku punya indra keenam tetapi...dia terlihat seperti anak SMA kebanyakan kecuali...kulitnya yang putih bak mayat tak bernyawa, matanya yang tajam dan kosong menatap buku yang sejak tadi dipegangnya, dan...hanya itu sih. Benar...dia tidak seperti manusia! Aku cukup tertarik dengan nya namun aku tidak ingin berkenalan dengannya langsung. Akan kuperhatikan dia selama satu semester lalu akan kumasukkan dia kedalam skenario yang sudah kususun di kepalaku dengan rapi. Aku akan menjadi aktor sekaligus sutradara yang hebat ! inilah hal menarik yang kutunggu tunggu sejak kedatangan ku ke sekolah ini. Tidak akan kulewatkan kesempatan emas ini. Inilah awal karirku. Aku harus mengenalinya sedalam-dalam mungkin dan akan kuberi dia tokoh yang tepat.

Teettt...

Bel yang ditunggu-tunggu para makhluk labil di kelasku pun telah berbunyi. Mereka berteriak sangking senangnya. Aku akan mulai memperhatikannya dari sekarang!


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keanehan Adalah KelebihankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang