[08] Grant Acuzio Bennet

6.4K 441 3
                                    

The Thief - Grant Acuzio Bennet


-


Daberry Devian Bennet

Pesta panen tahun ini berlangsung dengan sangat meriah. Aku selalu menyukai saat pesta panen diadakan. Seluruh penduduk desa akan berkumpul di villa, tak jarang juga ada beberapa penduduk dari luar desa kami. Mom dan Dad menjamu para tamu dengan olahan dari kebun kami sendiri.

Aku selalu bersama Sammi. Dia mengaku ini adalah pertamakalinya ia mengikuti pesta semacam ini. Dan dia tampak sangat senang bermain dengan beberapa anak kecil yang sedang memakan berries.

"Sam?" kupanggil namanya. Dia menoleh dengan tawa masih menghias wajahnya. Benar kataku? dia tampak sangat senang. Dia bangkit dan jalan mendekat.

"Ada apa?" tanyanya sambil melahap cranberries yang ada ditangannya.

"Kau ingat acara setelah ini apa?" tanyaku sambil tersenyum jahil dan sesekali melirik jam, sudah tepat saat memulai acaranya.

"Sehabis memakan hasil panen bersama? hmm." dia tampak berfikir dengan jari telunjuk yang mengetuk-ngetuk dagunya pelan. "Aha, aku iiii-" belum sempat dia menyelesaikan perkataannya, sudah ada berries busuk yang kulempar tepat diwajahnya.

"Perang berries! yeaaaayyyy!" aku berteriak girang sambil melemparkan berries busuk yang tidak akan laku dijual. Busuk disini dalam artian buahnya menjadi lembek dan lebih berair, bukannya sampai berwarna hitam.

Memang seluruh ini sudah disiapkan. Aku membawa satu keranjang berries busuk dan siap membalas lemparan siapapun padaku.

Sammi berlari menuju tumpukan keranjang berries busuk begitupun tamu yang lain. Sammi siap-siap membalasku dengan keranjang blueberry busuk ditangannya.

Dia melempar berriesnya, aku berkelit sempurna.

"Berry jangan bergerak!!" Sammi geram karena lemparannya tak pernah mengenaiku. Sedangkan setiap aku melemparinya selalu kena. Berbagai warna berries ada diwajah cantik Sam. Dia berjalan mendekat dengan langkah menghentak, aku masih tertawa melihat wajahnya "Diam, jangan tertawa!" Sammi semakin dekat.

"Sammi currrr-" teriakanku terpotong saat aku menyadari tangan Sammi yang dipenuhi blueberries busuk sudah mengacak-ngacak wajahku. Tanganku dengan cepat menahan tangan Sam. Dia terlalu lincah untuk dapat ditahan. Dan sekarang aku yakin wajahku sudah berwarna biru sekarang.

"Aaaaah! Apa yang kau lakukan pada Prince Berry-ku yang tampan?" terima kasih Tuhan, engkau telah menurunkan malaikat untuk membantuku dari Sammi yang kejam, hiks. Hahaha. Aku menoleh kesumber suara, begitu pula Sammi yang langsung berhenti melumuri wajahku dengan berries busuk.

"Hello my baby Berry!!!" teriak Eve yang langsung berlari kearahku.

Sial. Ternyata bencana yang lebih parah datang. Mom!! kenapa ada badut jelek dipesta panen???
Aku menyesal mengira malaikat penolong yang membantuku tadi. Ternyata bukan malaikat yang datang melainkan badut pesta ulang tahun.

Aku hendak pergi menjauh namun tertahan saat Eve menarikku. Kulihat Sammi berjalan kearah beberapa anak kecil tadi yang sekarang sedang sibuk melempar berries. Kulihat bahu Sammi bergerak naik-turun, aku berani taruhan pasti dia menertawaiku sekarang. huh ini karena Eve sialan.

_______________________________

Pesta panen usai. Seluruh tamu membersihkan villa yang dipenuhi kotoran dimana-mana. Setelah itu pulang kerumah masing-masing, termasuk Eve yang menyiksaku dengan kehadirannya.

The Thief [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang