The Nightmare

130 10 2
                                    

       Ternyata itu semua hanyalah mimpi. Tetapi jika itu hanyalah sebuah mimpi, mengapa terasa sangat nyata? Seakan aku benar benar mengalaminya.

           "Aliciaaa!"

          Seseorang meneriakkan namaku. Lantas aku pun segera membalikkan badan dan melihat siapa yang memanggilku. Trisha melambaikan tangannya ke arahku dan segera berlari menghampiriku. Ia terlihat agak kesulitan membawa semua novel novel yang baru saja dipinjamnya itu.

          "Hey Trisha! Butuh bantuan?" aku menawarkannya bantuan. Trisha pun mengangguk dan segera memperbaiki kacamatanya yang merosot turun dari hidungnya. "Buku baru?" tanyaku basa basi. "Uhm iya, perpustakaan baru saja menambah buku buku ini," ujarnya sambil tersenyum. Senyuman khas Trisha. "Aku senang bisa menjadi yang pertama kali meminjamnya," tambahnya. Yup inilah Trisha Bannet, seorang gadis yang menghabiskan waktu luangnya membaca buku.

           Kami --aku dan trisha-- segera berjalan menuju loker Trisha untuk menyimpan semua buku pinjamannya itu. "Uhm Alice?" Trisha memang terkadang suka memanggilku dengan sebutan Alice. "Iya?" balasku cepat. "Bagaimana menurutmu jika seseorang bermimpi bahwa ia pergi ke suatu tempat?"

             Pertanyaan ini. Bagaimana bisa sama dengan mimpiku? Apa maksud Trisha bertanya seperti ini? Apa mungkin ia.........

             "Alice? Kau baik baik saja?" Trisha menjentikkan jarinya dihadapanku. Aku pun segera tersadar dari lamunanku. "Ha? Iya? Aku baik baik saja kok." Tidak, tidak mungkin Trisha mengalami mimpi yang sama denganku. "Tapi Alice kau terlihat tidak sehat, apa kau ada masalah?" ia terlihat khawatir. "Iya, aku baik baik saja. Percayalah," aku tersenyum padanya, agar terlihat meyakinkan. "Baiklah jika kau memang baik baik saja," Trisha balas tersenyum padaku, "hm lebih baik jika sekarang kita pulang saja," lanjutnya. Aku hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

***************

"Jauh di dalam sana, terdapat sesuatu yang berharga.........

Ikutilah arah angin berhembus, dan kau akan menemukan jalannya......

Ikutilah hati nuranimu, dan kau akan mengetahui jawabannya........."

       Suara misterius itu lagi. Tidak ada orang sama sekali disini selain aku. Siapakah yang berbicara? Siapapun itu tolong aku, aku tidak mengerti kenapa aku bisa sampai disini. Aku takut.

                 "Alice, tolong aku...."

                  Kali ini aku mendengar suara Tris. Ah tidak, mungkin hanya perasaanku saja.

                 "Alice, tolong aku....."

            Suara Tris. Lagi. Ada apa sebenarnya? Apakah Tris benar benar berada disini? Bersamaku?

                 "Tris! Itukah kau?" seruku, berharap mendapat jawaban dari suara misterius itu.

                  "Oh tidakkk! Alicia tolong akuu!"

           Itu suara Tris. Ya, aku benar. Itu Tris, dan ia dalam bahaya. Tidak, ini tidak mungkin terjadi. Aku tidak bisa membiarkan sesuatu menimpa sahabatku

                  "Trisha! Bertahanlah Tris! Aku akan menyelamatkanmu. Pasti."

************

Follow The WindWhere stories live. Discover now