Hari pertama LDKS Riani tidak semangat sekali karna akan satu kelompok dengan rayhan yang pembawa sial. Melangkah masuk ke gerbang dan melihat Siswa-siswi kelas sepuluh berkumpul dilapangan. Riani melihat kebarisan paling depan sambil berjinjit mencari kelompoknya karna tubuhnya yang tidak terlalu tinggi.
Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Riani dari belakang dan langsung menarik tangannya. Karna kaget Riani langsung menoleh ke belakang. Dan ternyata lelaki itu yang pembawa sial."heyy... Besok lagi makanya minum susu biar tinggi. Udah ayo sini" katanya meledek.
"Ihh ngagetin aja si, ini juga ngapain megang megang tangan gue coba" kata Riani sambil memukul genggaman Rayhan.
Tapi Rayhan tidak mendegarkannya dan tetap menarik tangannya untuk baris didepan tepat dibelakangnya."Udah kamu disini aja, kalo dibelakang pasti gak keliatan" katanya sedikit cuek dan melepaskan genggamannya.
Riani kesal dan cemberut karna Rayhan selalu membawa sial.
***
Menuju aula untuk pengarahan. Name tag dibagikan oleh ketua, dan saat Riani melihat namanya, Ternyata namanya salah. Riani pun kesal dan berkata "Ih kok nama gue Riani Andini Putri si?!harusnya kan Riani Adila Putri""Sssttt... Bisa gak si kamu itu gak bawel dulu?saya lagi bagiin name teg yang lain" kata Rayhan sambil menutup mulut Riani dengan telunjuknya.
Riani pun terdiam karna telunjuk Rayhan yang tiba-tiba menyentuh bibir mungilnya. Rayhan tetap membagikan name tag anggotanya, lalu kembali kebarisan paling depan tepat didepan Riani.
"Apanya yang salah?" kata Rayhan menoleh kebelakang sambil mengangkat alis.
"Namanya" Riani cemberut.
"Yaudah nanti saya benerin, kamu kirimin nama sama hobi kamu aja"
"Lah kan gue gaada kontak lu?"
"Yaudah catet nomer kamu disini terus nanti saya sms" katanya sambil menyodorkan hanphonenya.Tampak jelas cara bicara dan sikapnya menghadapi perempuan, Rayhan lelaki yang sabar dan unik. Riani berfikir dan sepertinya sedikit kagum.
Selang beberapa jam ketua OSIS memerintahkan untuk berganti pakaian olahraga. Riani langsung menyiapkannya dan bergegas kekamar mandi. Selesai berganti pakaian Riani keluar dari aula dan langsung memakai sepatu. Riani mencari sepatunya dirak.
"mana si sepatu gue" katanya hingga jidatnya mengernyit.Riani memang sangat pelupa saat menaruh sesuatu. Dan ternyata sepatunya ada dirak paling atas. Riani sampai jinjit karna tidak sampai mengambil sepatunya. Tiba-tiba ada tangan yang mengambil sepatunya dan ternyata Rayhan.
"Nih sepatunya" kata Rayhan sambil memberi sepatu Riani.
"ihh-"
"Apa?mau bawel lagi?" kata Rayhan memotong pembicaraan Riani.
"Eng-ngga, makasi" Riani menunduk dan cemberut.
"Kamu itu lucu yaa mukanya bisa berubah-ubah" kata Rayhan tertawa geli.Riani hanya terdiam dan langsung duduk ditangga untuk memakai sepatu. Rayhan tiba-tiba duduk disamping Riani dan memakai sepatunya.
"Rumah kamu dimana?" kata Rayhan sambil mengikat tali sepatunya.
"Di pancoran barat No.5"
"Ohh disitu?"
"Tau?" kata Riani alisnya mengangkat.
"Engga" jawabnya sedikit tertawa.Tanpa peduli perkataan Rayhan, Riani turun tangga menuju lapangan. Rayhan tiba-tiba menarik pergelangan tangan Raina dan berkata "Bareng dong, boleh?" sambil mengangkat kedua alisnya dan tersenyum.
"Hmm... Yaudah buruan"Sesampainya di lapangan Riani duduk di barisan Rayhan tepat di belakangnya. Tak lama kemudian pak karyo memerintah bahwa kelompok Igusti Ngurah Rai bersiap siap untuk keluar sekolah dan melaksanakan tugasnya.
Di depan gerbang dan itu pos 1, dan ada beberapa kakak OSIS memerintahkan agar Riani dan kelompoknya memejamkan mata dan menjulurkan tangan dengan telapak terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Terakhir Untuk Pacarku
RomanceMengertilah cinta Kembalilah tawa Ku ingin dia yg mengerti Tuk tetap menjadi cinta sejati. Surat ini ku buat untuk pacarku yang selalu memenuhi hariku setiap saat. Tanpamu aku tidak akan pernah bisa semangat melawan dia, iya dia adalah makhluk jahat...