Part 2: Our Anniversary

221 17 5
                                    

*Jinseok's POV

Sore ini entah mengapa cuaca terasa sangat dingin, padahal matahari bersinar dengan terangnya. Bahkan tidak terlihat awan tebal yg berisi kristal-kristal putih dilangit. Mungkin karna natal semakin dekat, suhu di Korea pun semakin rendah dan membuat tulang-tulang terasa ngilu.

Aku membentulkan syal berbahan wol pada leherku dan berjalan menuju ruangan club Hiphop yang berada di dekat fakultas Ekonomi. Saat aku memasuki ruangan berukuran kecil itu, tidak kutemukan orang lain yang berada diruangan itu dan langsung saja aku duduk disofa yang ada dipojok ruangan.

Berkunjung ke ruang club adalah kegiatan wajibku setiap hari sebagai ketua club yang dibentuk olehku 2 tahun yang lalu ini. Pada awal pembentukan, club ini hanya terdiri dari 3 orang dan banyak pro & kontra dari pihak senat untuk memberikan izin pendirian club Hiphop ini. Namun pada akhirnya club ini diakui karna kami membuktikan prestasi kami dengan memenangkan banyak kompetensi yang membawa nama universitas kebanggaan kami ini.

Sebenarnya tujuanku disini bukan hanya untuk datang mengecek ruangan, tapi juga karna aku sedang menunggu seseorang menyelesaikan kelasnya. Aku tidak yakin dia akan datang hari ini, tapi biasanya sepulang kuliah ia sering kemari untuk mengajakku pulang bersama. Namun hari ini kami tidak akan langsung pulang, kami akan merayakan hari spesial kami di sebuah caffe seperti yang sudah kami janjikan seminggu yang lalu.

Ah... Aku belum bercerita ya sebelumnya? Orang yang sedang kutunggu ini adalah kekasihku, yang juga anggota di Club ini. Namanya adalah Lee Changmin, hoobae ku yang seorang mahasiswa jurusan manajemen semester 3. Jika kalian bertanya-tanya mengapa aku bisa menyukai seseorang yang memiliki jenis kelamin yang sama denganku, aku akan memberi tahu alasannya.

Pada awalnya aku benar-benar normal dan bukanlah seorang penyuka sejenis. Tapi semua berubah ketika hari penerimaan mahasiswa baru setahun yang lalu dan clubku adalah pengisi acara utama disana. Bukan mau berlagak sombong, tapi aku ini termasuk mahasiswa yang terkenal di universitas ini, banyak hoobae dan sunbae yang menyatakan cinta padaku atau sekedar mendukungku disetiap pertunjukan yang kuhadiri.

=flashback on=
*author pov

"Jinseok-ah bisa kah kau masuk dalam kelompokku?"
"Masuk dalam kelompokku saja Seoki... Ya?? Ya????"
"Kelompokku isinya orang2 pintar, kau hanya perlu diam dan merasakan hasilnya sunbaenim"

Terlihat sekelompok mahasiswi semester 5-7 sedang mengelilingi seorang lelaki yang dipanggil Jinseok itu dan berusaha menggodanya untuk masuk dalam kelompok belajar mereka di sebuah koridor yang sepi. Lelaki itu hanya membalas ajakan mereka dengan tersenyum yang tentu saja dipaksakan. Ia berusaha keluar dari kerumunan itu namun usahanya terlihat sia-sia. Seorang mahasiswi bahkan menggodanya dengan sengaja memperlihatkan belahan dadanya pada lelaki berambut hitam tersebut.

'Eww menjijikan! Aku bahkan tidak sudi menyentuh mereka! Seseorang selamatkanlah aku dari kucing-kucing ganas ini...' batin Jinseok. Sebenarnya bisa saja Jinseok keluar dari lingkaran manusia itu, namun ia adalah orang yang tidak menyukai kekerasan. Apalagi jika lawannya adalah wanita. Jangankan melakukan kekerasan, menyentuh saja ia segan. Ia merasa semua wanita itu sangat rapuh seperti kapas.

Sepertinya tuhan sedang mendengarkan doa Jinseok, tak lama setelah itu seorang pemuda muncul diujung koridor. Ia melewati Jinseok dan kerumunan kecil itu, selama beberapa detik matanya terpaku pada sosok Jinseok yang sedang memandangnya dengan wajah memelas. Ia terlalu peka untuk sekedar menyadari bahwa pria yang berada dikerumunan itu sedang dalam kesulitan. Tanpa berpikir dua kali, ia segera mendekati Jinseok dengan cara menyelip diantara mahasiswi-mahasiswi itu, berusaha untuk menolongnya.

Regret || BOYS24Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang