Part 3: Christmas eve

188 19 3
                                    

*Author POV

Tidak terasa malam natal telah tiba. Orang-orang sibuk melintasi jalan dengan membawa banyak bingkisan, bingkisan natal tentunya. Entah itu bingkisan untuk relasi atau sekedar untuk sanak saudara mereka. Anak-anak pasti sudah tidur jam segini, berharap santa claus akan datang dan memberikan hadiah untuk mereka karna sudah menjadi anak yang baik selama setahun ini. Walau sebenarnya kebanyakan dari mereka sudah tahu bahwa yang memberikan hadiah natal bukanlah Santa Claus melainkan orang tua mereka sendiri, namun mereka tetap menjalankan tradisi ini dengan tidur lebih awal pada malam natal.

Salju tidak turun begitu deras pada malam yang kudus ini. Seakan tuhan tahu bahwa malam ini akan banyak orang yang lebih memilih untuk merayakan malam natal diluar dibandingkan didalam rumah.

Malam ini adalah malam yang tepat untuk merayakan holiday, maka dari itu toko-toko, minimarket, dan tempat-tempat wisata akan tutup lebih lama dari biasanya. Seperti tempat wisata Taman Bermain Noryangjin ini, walaupun waktu telah menunjukkan pukul 21.00, namun taman bermain ini masih saja penuh oleh pengunjung.

I don't want a lot for Christmas
There is just one thing I need
I don't care about presents
Underneath the Christmas tree
I don't need to hang my stocking
There upon the fireplace
Santa Claus won't make me happy
With a toy on Christmas day
I just want you for for my own
More than you could ever know
Make my wish come true
All I want for Christmas is you
You baby

Terdengar lagu All I want for Christmas is you milik Mariah Carey sedang dibawakan oleh 2 orang musisi jalanan di sebuah stan di Taman Bermain Noryangjin. Pemuda yang terlihat lebih tua sedang menyanyi dengan mic nya, sedangkan yang lebih muda sedang memainkan gitarnya dan sesekali membantu pemuda yang satunya dengan suara 2 nya. Suara yang merdu membuat orang-orang baik yang muda maupun yang tua mengerubuni mereka, mengagumi keindahan suara kedua pemuda ini.

"Yeoksi! Jung Yeontae!" Changmin bertepuk tangan paling meriah saat kedua musisi jalanan itu mengakhiri pertunjukan mereka. Pemuda yang merasa namanya disebut itu hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat tingkah sahabatnya itu.

"Diamlah! Kau membuat penggemar-penggemarku kabur! Lagipula yang keren disini bukanlah Yeontae hyung, tapi aku! Jung Giseok!" ucap Giseok, sang pemain gitar kepada Changmin saat penonton-penonton telah bubar. Yeontae tertawa pelan mendengarnya, dan Changmin hanya menatapnya dengan muka datar.
Tentu saja Giseok juga berpengaruh dalam pertunjukan mereka, namun suara Yeontae lah yang membuat stan mereka tak pernah sepi pengunjung. Ditambah wajah tampan keduanya. Orang mana yang tinggal di Noryangjin yang tidak mengenal kakak beradik Jung ini? Mereka bahkan mempunyai fansclub sendiri yang terdiri dari 14 orang. Itu sudah lebih dari cukup untuk musisi jalanan seperti mereka.

Yeontae melirik pria yang sedari tadi sembunyi saja dibalik badan Changmin. Ia tersenyum saat tatapan mata mereka bertemu dan membuat pria itu salah tingkah dan menghindari kontak mata mereka.

"Apakah dia Jinseok? Pacarmu itu?" tanya Yeontae pada Changmin.

"Ah iya! Ini dia yang namanya Jinseok. Ayo beri salam hyung pada temanku" Changmin menggeserkan badannya dan terlihatlah badan Jinseok seutuhnya.

"A... anyeong! Aku Oh Jinseok." Jinseok menganggukkan kepalanya tanda memberi hormat pada Yeontae yang lebih tua darinya, itu yang diceritakan Changmin padanya. "Aku telah banyak mendengar tentang kalian dari Changmin" lanjutnya sambil tertunduk. Entah kenapa ia merasa sangat canggung untuk sekedar menatap mata mereka.

"Jinseok hyung..." Jinseok mengangkat kepala nya saat mendengar suara asing yang diyakininya adalah suara Giseok, memanggil namanya dengan non-formal. "Boleh aku panggil begitu?" lanjut Giseok dan dibalas anggukan oleh Jinseok. "Aku Jung Giseok"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Regret || BOYS24Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang