[3] SILMS

18.5K 1.1K 9
                                    

"RARAAA PULANG!!!!!!" pekik Aura saat memasuki rumahnya, Vito mendengus kesal lalu menaiki tangga menuju kamarnya

Bi Sani datang dengan tergopoh gopoh menghampiri nyonya mudanya itu
"Sudah pulang non?"

Aura menoleh "Udah bi, mama, papa pada kemana?" Tanya Aura sambil melepas sepatunya

"Tuan kan ke Semarang non, kalo nyonya tadi titip pesan katanya nyonya juga ada urusan di Surabaya, jadi nonya pergi ke Surabaya"

Aura mengernyitkan dahi dalam
"Kok mama gak bilang sama Rara sih bi? Berapa hari mama ke Surabaya?"

"Katanya 3 hari non, mungkin nyonya gak sempat ngabarin"

"Yaudh deh bi, Rara ke kamar ya"
Bi Sani hanya tersenyum, Aura pun menaiki tangga dengan malas ...

Baru ingin memegang handle pintu kamarnya, pintu kamar seblah terbuka, menampilkan Vito yang sudah rapi dengan pakaian Casualnya, membuat Aura mengurungkan niatnya membuka pintu dan malah bersandar di dinding

"Mau kemana kak? Baru juga pulang" tanya Aura, Vito terkesikap melihat adik perempuannya kini sudah diseblahnya

"Mau jalan" ucap Vito santai

"Kemana? Sama siapa? Ngapain?"

"Ck! Anak kecil kepo banget! Mending lo sekarang masuk kamar trus tidur"

"Gue bukan anak kecil!!!!!" Pekik Aura sambil menghentakan kakinya

"Ya apalah kata lo, dah gue mau pergi, jaga rumah baik baik" ucap Vito lalu melenggang pergi, Aura hanya menghembuskan nafas berat lalu memasuki kamarnya.

***

'Brakk'

Aura yang sedang asik dengan alam mimpinya terkesikap dan seketika duduk

"Apaan tuh" kaget Aura sambil mengusap dadanya, ia lalu menoleh kesamping, pukul 18.30

"Gue tidur lama juga ya" gumam Aura sambil mengucek matanya ... ia bangkit lalu menuju kamar mandi untuk melakukan ritual rutinya, Mandi.

Setelah menghabiskan waktu sekitar setengah jam, Aura keluar kamar untuk makan malam, tapi langkahnya terhenti saat mendengar ringisan dari kamar kakaknya... Aura mengernyitkan dahi binggung, ia lalu berubah haluan menuju kamar kakaknya

'Ceklek'

"Kak" panggil Aura, Vito sontak menoleh membuat Aura terkesikap

"Allahu Akbar" pekik Aura mundur beberapa langkah saat melihat wajah lebam Vito

"Itu muka kenapa kak" jerit Aura khawatir sambil melompat ke depan Vito ...

"Gakenapa napa, lagian lo ngapain kesini! Gaketok lagi" sunggut Vito sambil mengompres luka disudut bibirnya

Aura meringis melihat kakanya
"Sini biar gue aja yang obatin" ucap Aura langsung mengambil handuk yang dipegang Vito

Vito ingin perotes tapi saat melihat pelototan adiknya itu akhirnya ia mengurungkan niatnya dan membiarkan Aura mengobati lukanya

Aura mendekat ke Vito hingga jarak mereka sangat dekat, bahkan Vito bisa merasakan hembusan nafas Aura, sedangkan Aura sendiri terlalu fokus dengan lebam kakaknya...
Seketika jantung Vito berdetak lebih cepat dari biasanya

Seriously? I Love My Sister! [SEBAGIAN DIHAPUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang