2 // Newt-Ella

154 25 1
                                    

Aku membuka mataku dengan susah payah karna astaga! Kepalaku sakit sekali!

Sial! Pasti aku terlalu banyak minum semalam!

Aku mencoba bangkit dari tempat tidur tetapi gagal, uh ini sangat menyusahkan.

Tiba-tiba aku merasakan mual di perutku. Tidak! Aku perlu ke kamar mandi! Aku langsung bangkit tanpa memerdulikan kepalaku yang seperti ditimpa beban seberat 5 kilogram.

Sampai di kamar mandi, aku langsung mengeluarkan semua isi perutku. Uh sial!

"La! Ella! Lo gapapa? Gue denger suara lo mual gitu tadi dari kamar sebelah."

Pasti itu Ken. Dan pasti semalam dia yang membawaku susah payah dari klub—terkutuk—menyenangkan itu.

Kenapa Ken begitu baik terhadap perempuan tidak benar seperti ku?

Dan kenapa Tuhan begitu baik telah mempertemukanku dengannya?

"La! Lo gapapa kan? Lo jawab atau gue dobrak pintunya!?"

Uh sial aku merasakan mual itu lagi!

"Hueekk!!"

"Ella!!" jerit Ken dari luar.

Dia itu kenapa sih?! Segitu khawatirkah dirinya?

"Iya gue gapapa, cuma mual biasa kok! Hueekkk!!" teriakku dari dalam agar dia bisa lebih tenang.

"Buka pintunya La!"

Huft! Akhirnya rasa mual itu berkurang.

Aku membuka kenop pintu kamar mandiku dan hal pertama yang kulihat adalah wajah khawatir seorang Ken.

"Astaga Ella! Lo gapapa kan?! Beneran kan lo gapapa?!"

"Bacot lo ah. Iya gapapa kok. Kayak gapernah mabok aja sih lo," aku kembali merebahkan diriku di atas kasur. Karna kali ini tubuhku benar-benar lelah. "Nyokap gue belum balik?"

"Belum. Lo laper gak? Mau gue masakin sesuatu?"

"Nggak Ken sayang. Lo istirahat juga aja gih, gue tau lo capek. Makasih ya malam ini lo udah rela bawa-bawa gue kayak malam-malam sebelumnya."

"Elah lo kayak sama siapa aja sih. Yaudah lo kalo butuh apa-apa panggil gue aja. Gue tidur di kamar biasa."

Aku hanya menjawab dengan anggukan.

Dan dengan itu Ken pergi keluar kamarku menuju kamar sebelah—kamar yang biasa ditempatinya.

Aku melirik laci nakas sebelah kananku. Aku membukanya dan aku seperti membuka luka lama yang belum kering sama sekali. Perih.

Aku rindu kalian..

***

Sekolah lagi. Bosen. Kayaknya baru dua jam yang lalu Sabtu-Minggu, sekarang sudah Senin saja.

Mon(ster)day.

Aku pergi ke sekolah dengan sangat malas hari ini. Sama sekali tidak semangat.

Setiap hari Sabtu, Minggu, Senin, Selasa, dan Rabu kalian jangan bertanya dimana mamaku. Karna aku akan menjawab bahwa di hari itu aku tidak memiliki orang tua. Jangan ceramahkan aku atas hal ini karna dia sendiri yang membuatku melupakan sosok seorang ibu, ayah, sekaligus saudara dalam hidupku.

Oke, hari ini upacara. Waktu nya pura-pura sakit dan bilang bahwa aku belum sarapan. Ha Ha Ha.

Sesampainya di sekolah, seperti biasa. Aku masuk kelas dan duduk di sebelah tempat duduk Ken sambil menunggu bel masuk. Tapi tunggu, tumben Ken belum datang. Kemana dia?

Bel pun berbunyi dan aku bergegas ke lapangan.

Upacara berjalan dengan lancar hingga sampai ke amanat pembina upacara aku langsung berbalik badan dan menuju ke arah petugas UKS. Aku bilang bahwa perutku sakit dan dia membawaku ke UKS untuk berbaring dan dia memberikanku teh dan roti.

Selesai makan aku diizinkan istirahat. Akhirnya tidak lama, akupun tertidur.

What a good life guys:)

***

Aku membuka mataku karna aku mendengar bel pelajaran pertama. Sesungguhnya aku sangat malas untuk kembali ke kelas tapi entah kenapa aku ingin berdekatan dengan Ken saat ini.

Aku masuk ke kelas dan ternyata belum ada guru yang masuk. Kelas masih sangat ribut seperti pasar pagi.

Aku meletakkan tasku di tempat biasa.

Tetapi tunggu..

Ken kenapa menelungkupkan wajahnya di atas lipatan tangannya? Ken tidak pernah seperti ini. Ada apa? Dan, hey! Sejak kapan tas Ken berubah warna dan bentuk?

Aku menyentuk pelan lengan Ken, "Ken.. Lo sakit?" tanyaku. Pasalnya dia tidak pernah seperti ini sebelumnya.

"Mmhhh.."

Tidak. Itu seperti bukan suara Kendara. Siapa dia!?

"Heh lo bukan Ken ya?!" Aku menarik lengannya dan dengan itu dia memperlihatkan wajahnya kepadaku.

"ASTAGA LO SIAPA?!"

•••

Oke, gue tau ini pendek banget tapi pls gue cm lagi berusaha ngumpulin readers, hehehehe.

Gue uda punya draft nya kok sampe chapt 4 dan menurut gue kalo readersnya masih dikit jg semangat gue buat nulis ga begitu banyak. Tapi tenang, gue akan tetep lanjutin cerita di memo gue trus kita liat aja nanti ini cerita bakalan tetep gue publish atau gimana.

Keep vomment!

with love, bini heri.

Newt-EllaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang