PART 3

125 6 0
                                    

Normal POV

Seorang cowok tinggi dengan rambut yang berwarna coklat dengan gaya acak-acakan seolah baru bangun tidur namun tetap terlihat keren berdiri di parkiran sebuah kampus sambil menatap sekelilingnya dari balik kacamata Ray-Ban yang menutupi mata coklatnya dan bersandar pada sebuah Range Rover Evoque berwarna putih. Cowok itu sudah berdiri di sana sekitar satu jam. Sesekali cowok itu menatap gedung fakultas di depannya atau lebih tepatnya pintu gedung fakultas yang terlihat agak sepi karena sebagian besar mahasiswa masih mengikuti kuliah pagi. Cowok itu tiba-tiba menegakkan badannya saat segerombolan mahasiswa berjalan melewati pintu gedung fakultas yang disusul mahasiswa lainnya yang menandakan bahwa kuliah pagi sudah selesai.

Para mahasiswa biasanya akan berjalan menuju kantin atau tempat makan lain untuk makan siang sebelum melanjutkan kegiatan perkuliahan di siang hari atau pulang ke rumah jika tidak mempunyai kelas siang atau juga ke perpustakaan untuk mencari bahan untuk tugas. Tak terkecuali Arjuna, cowok cantik itu berjalan dengan anggun menuju mobil yang biasanya sudah setia menjemputnya setiap pulang kuliah karena cowok itu tidak ada kelas siang hari ini. Begitu keluar dari gedung Arjuna melihat ke arah parkiran untuk mencari mobil yang biasanya menjemputnya namun dia tidak menemukannya yang ada malah seorang cowok tinggi dan cakep berwajah eksotis yang memakai kaca mata hitam melihat ke arahnya. Saat mata Arjuna bertabrakan dengan mata si cowok eksotis dari balik kaca mata hitamnya, mata Arjuna membulat kemudian secepat kilat cowok cantik itu berbalik dan kembali masuk ke gedung fakultasnya namun sebelum berbalik sempurna Arjuna bisa melihat dari ekor matanya kalau cowok eksotis itu berlari mengejarnya.

Arjuna berjalan setengah berlari melawan arus mahasiswa-mahasiswa se-fakultasnya yang berjalan menuju pintu keluar kampus. Yang ada di pikiran cowok cantik itu hanyalah dia harus bisa lepas dari cowok yang mengejarnya tadi. Mata Arjuna langsung bersinar cerah ketika melihat papan penanda perpustakaan. Cowok itu berpikir untuk bersembunyi di antara rak-rak buku perpustakaan fakultasnya yang tidak bisa dibilang sedikit. Namun sayang, kaki Arjuna yang pendek tidak bisa menandingi kecepatan si pengejarnya. Tinggal beberapa meter dari pintu perpustakaan tangannya yang kurus ditarik dengan kuat sehingga cowok cantik itu kehilangan keseimbangan dan limbung ke belakang. Arjuna sudah membayangkan kalau bokong seksinya akan mencium lantai marmer yang dingin atau lebih parah lagi kepalanya yang bakal mencium lantai. Namun setelah beberapa detik Arjuna sama sekali tidak merasakan sakit pada bokong, punggung atau kepalanya, malahan dia merasakan kehangatan di punggungnya disusul sebuah tangan yang melingkar di pinggangnya yang ramping. Oke, Arjuna sadar kalau ada seseorang yang menopangnya dari belakang.

"Why are you running?" sebuah suara berat yang sexy berbisik di telinga Arjuna bersama dengan hembusan nafas yang menggelitik telinganya.

"What are you doing here?" Arjuna berkata sambil menggertakkan giginya agar dia tidak mendesah geli karena telinganya adalah salah satu bagian tubuhnya yang sensitif.

"I'm asking first," kata cowok yang menopang tubuh Arjuna masih setengah berbisik di telinga Arjuna. Kali ini sebuah erangan kecil berhasil lolos dari bibir pink cowok cantik itu membuat cowok di belakang Arjuna menyeringai. "Still as sensitive as ever, I see," kata cowok yang menopang tubuh Arjuna itu sambil menggigit telinga Arjuna.

"Ngg...," sebuah erangan kembali lolos dari bibir Arjuna. Namun dengan sisa tenaganya cowok cantik itu berbalik dan mendorong tubuh cowok yang tingginya hampir 2 meter itu. "What the hell are you doing, bastard!" teriak Arjuna dengan wajah memerah sambil memegangi telinganya yang tadi di gigit cowok tinggi itu.

"Nothing. I just teasing you cuz that's so funny," kata si cowok tinggi sambil menyeringai ke arah Arjuna yang membuat perempatan muncul di dahi Arjuna.

"Bastard!" umpat Arjuna dengan kesal. "That's not funny at all! And what are you doing here,Kay!?" kata Arjuna sambil berkacak pinggang di depan cowok tinggi yang diketahui bernama Kay itu. "Bagaimana bisa lo muncul di kampus gue kayak setan!?" semprot Arjuna dengan kesal.

DIA ITU BABU KU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang