Chapter 4

1.1K 154 66
                                    

Setelah menghabiskan waktu dalam keheningan saat makan malam, Cleopatra mengajak Kaisar Harry untuk berjalan mengitari taman kerajaan. Diam diam, Kaisar Harry terjerat dalam pesona Cleopatra yang begitu bersinar. Rasanya seperti sihir jika berada di dekatnya, dan itu membuat Harry takut.

"Taman yang indah," puji Kaisar Harry lalu tersenyum ke arah Cleopatra. Kini mereka sedang berjalan di bawah sinar bulan dan dikelilingi banyak bunga-bunga serta pilar-pilar megah.

"Sudah lama aku menantikan hal ini," ucap Cleopatra pelan tanpa membalas tatapan mata yang kini sedang menatapnya kagum.

Kaisar Harry mengernyit, "Menantikan hal ini? Maksudmu, menantikan saat berjalan berdua denganku, benar begitu?" tanya Harry seraya menyembunyikan senyum manisnya.

Cleopatra tersenyum, namun Kaisar Harry tak menyadarinya. Gaun panjang putih bekilaunya sangat selaras dengan pakaian yang dikenakan Kaisar Harry saat ini. Jika ada yang melihat mereka berdua saat ini, pasti mengira kalau Kaisar Harry dan Cleopatra adalah sepasang kekasih.

"Boleh aku menanyakan sesuatu kepadamu, Ratu?" tanya Kaisar Harry.

Cleopatra mengangguk. Bulu matanya yang lentik kini semakin terlihat saat Kaisar Harry menatapnya semakin lekat, "Pernahkah kau merasa kesepian di dalam Kerajaan ini?"

Cleopatra tersenyum miris. "Sudah bertahun-tahun aku merasakannya. Namun aku tak bisa memaksakkan kehendak dewa agar diriku tak merasa kesepian lagi," ujarnya lalu berhenti berjalan sembari menatap bulan.

"Apa kau pernah berpikir untuk melaksanakan---kau tahu, sebuah pernikahan?" tanya Kaisar Harry sedikit canggung.

Cleopatra terkekeh, "Ya, belakangan ini aku sudah memikirkan hal itu."

Diam-diam Kaisar Harry tersenyum dalam hati. Kesempatannya untuk mendekati Ratu Cleopatra semakin terlihat jelas dan nyata. Apakah rencanya akan berhasil?

"Aku lelah, bagaimana kalau kita duduk di sana?" Cleopatra menunjuk sebuah kursi taman yang terlihat sangat nyaman. Kaisar Harry mengangguk setuju, dan mengikuti Cleopatra untuk duduk bersamanya.

Setelah duduk, Kaisar Harry sedikit bergeser dan mendekati Cleopatra. "Apa kau pernah jatuh cinta, Ratu?"

"Panggil aku Cleo saja, Kaisar." Cleopatra tersenyum tipis, sambil menatap bulan purnama.

"Baiklah, tapi kau juga tidak boleh memanggilku Kaisar. Bagaimana?"

"Baiklah, Harry. Seperti itu?" tanya Cleopatra tersenyum miring.

"Yeah, seperti itu, Cleo." Kaisar Harry perlahan meraih tangan Cleopatra. "Jadi, apa kau pernah jatuh cinta?" tanya Kaisar Harry sekali lagi.

"Jatuh cinta? Aku belum pernah merasakannya. Tapi, seseorang pernah bilang padaku kalau jatuh cinta itu sakit. Apakah benar seperti itu, Harry?" Cleopatra menolehkan kepalanya dan menatap Kaisar Harry penuh penasaran.

Kaisar Harry sempat terdiam beberapa saat. Jatuh cinta? Tiba-tiba wajah Alexa muncul saat Kaisar Harry memejamkan matanya. Ya, bagi Kaisar Harry, jatuh cinta itu memang sakit. Karena dirinya jatuh cinta dengan adiknya sendiri. Bagaimana mungkin Kaisar Harry bisa menjelaskan semua itu pada Cleopatra?

"Harry? Kenapa kau diam?" Sentuhan Cleopatra di pundaknya, membuatnya tersadar.

"Aku hanya---"

"Permisi, Ratu. Aku membawakan anggur untuk kalian. Silahkan diminum.." Julius datang dan membawa dua gelas anggur mahal di atas nampan emas.

"Kau datang tepat waktu, Julius. Aku sangat haus," ucap Cleopatra datar dan menerima minuman yang dibawa oleh Julius.

"Permisi, Ratu." Julius pun pergi kembali masuk ke dalam Kerajaan.

CLEOPATRA [h.s]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang