ALDI sama sekali tak tahu bahwa akan bernasib mengenaskan. Padahal dia cuma pemuda lulusan S1 yang baru menetap di kantor baru, sama sekali tidak istimewa. Dia seperti kebanyakan pemuda, tak punya keahlian khusus, dan tertarik sama lawan jenis. Tapi, meskipun sekilas lihat dia tampak tanpa keistimewaan, khusus pagi ini dia bisa kita anggap cowok biasa yang istimewa. Kenapa? Karena dia cowok biasa yang akan "dilamar".
Umumnya, dalam percintaan dibagi dua fase. Fase pertama dialami kelompok umur dua puluh ke bawah, yang mana masuk dalam fase main-main. Sementara fase kedua adalah fase serius, yang mana dialami kelompok umur dua puluh ke atas. Dan Aldi masuk dalam fase kedua.
Untungnya Aldi punya Intan, pacarnya. Menurut Aldi, Intan bisa dibilang masuk dalam kategori cewek baik-baik. Dia anaknya enggak neko neko, tulus, dan murah senyum. Tapi itu sebelum Aldi tahu kalau Intan bisa berubah jadi pembunuh, dan sampai saat ini dia belum tahu.
*****
Wajar kalau Aldi enggak sadar kalau Intan bisa jadi begitu kejam. Pertemuan sama Intan terjadi begitu natural, begitu alami, begitu sederhana. Waktu itu, tepatnya di taman pada hari Minggu pagi, Aldi lagi lari pagi. Dia duduk istirahat sebentar sehabis capek lari.
Tapi persis pada saat yang sama Intan muncul. Tanpa ragu dia bilang, "Kamu punya pisang?"
"Aku punya pisang," jawab Aldi mantap. "Panjang atau pendek, semuanya aku punya ...."
Aldi mengeluarkan pisang-pisang yang dipetik dari rumah. Kebetulan dia punya kebun pisang di halaman rumah.
"Wah, kamu variatif sekali," balas Intan, terpesona.
Ingin membuat takjub, Aldi malah pamer, "Ya ..., tapi gak cuma itu, karena di rumah aku ada banyak pohon pisang. Semua batangnya juga terawat dengan benar ...."
Intan semakin takjub. Dia sendiri sejak dulu mau menanam pisang. Tapi karena dia sekeluarga tinggal di apartemen, dia terpaksa mengubur dalam-dalam impiannya. Dan Aldi, ternyata cowok yang dia cari selama ini. Dia benar-benar cowok idaman ....
Maka pada malam di hari yang sama, Intan menelepon Aldi setelah sebelumnya sempat bertukar nomor.
"Halo?" jawab Aldi ketika HP-nya diangkat.
"Aku kangen sama pisang kamu," kata Intan sok imut.
Dan sejak malam itu, Aldi resmi jadi penyuplai pisang ke rumah Intan sekaligus merangkap pacar. Hari-hari mereka pun diisi oleh kebahagian, dan lebih banyak pisang.
*****
Di kantor, Aldi punya teman dekat namanya Boris. Mereka sudah kenal sejak masih SMP. Jadi, disebabkan hubungan pertemanan yang sudah lama terbentuk, Boris bisa tahu dengan cepat kalau temannya, Aldi, lagi menyembunyikan sesuatu. Lagian hidung Aldi suka mekar sendiri kalau lagi senang.
"Lo kenapa sih aneh banget? Lagi seneng kenapa nih?" tanya Boris.
"Enggak kok ..., gak ada," kata Aldi dengan hidung mekar. "Sok tau lo!"
"Tuh kan mekar!"
Menyerah, Aldi pun mengaku, "Iya nih, gue seneng soalnya Minggu malam nanti Intan mau ngelamar gue."
"Serius? Tau dari mana!?"
"Jadi gini ...."
Mari kita mundur beberapa hari. Saat itu Aldi lagi dinner dengan Intan di Kafe Pisang, tempat makan favorit Intan karena di sana makanannya banyak mengandung pisang. Tapi karena sepupu Intan yang di Australia baru balik dan sudah lama enggak ketemu, maka Aldi pun gagal romantis-romantisan berdua dan jadi dinner bertiga.
Dinner mereka pun berlangsung canggung, soalnya Aldi enggak tahu banyak tentang Michael, sepupu Intan. Dia cuma tahu kalau Michael pulang dari Australia karena baru lulus S2. Selain itu, bahasa Indonesia Michael jadi jelek banget gara-gara kelamaan di Australia.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAMARAN DITOLAK, MANTAN DIMAKAN DI COMBERAN
Short StoryMaaf kalo kelewat absurd dan kelewat promosi :V Cover by: @Marchvee