02

11.2K 594 10
                                    

Hiii guysss! Mon maaf ceritanya lama gak update, jadi bulukan deh ni cerita heheh
Sekarang yukk dibaca mumpung ceritanya masih hangat
Happy reading guyss💖

Mentari telah menampakan cahaya ilahi dipagi hari, seperti biasa rutinitas harus dijalankan anggi walaupun ingin rasanya jiwa rebahan berhari hari. Naman apadaya jika banyak rebahan kantong tak isi, anggi langsung bangun dari tidurnya mulai dari merapikan tempat tidur, memasak, dan langsung mandi. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat anggi buru-buru bergegas karna ia tak ingin telat datang ketempat kerja, ia juga tak lupa makan terlebih dahulu dan menyiapkan bekal untuk ditempat kerja nanti karna jika ia membeli makanan atau berblanja matanya akan kalap akan membeli ini itu yang kelihatan tampak lezat dimata. Begitulah anggi kalau kantongnya berisi uang meronta ronta untuk diblanjakan cuma untuk makanan, apadaya jiwa ini tak bisa menolak akan hal yang bernama makanan.

"Harus bisa nggi IRIT,IRIT,IRIT!!"
Ujar anggi menyemangati dirinya sendiri, lalu aku berlalu mengandarai motorku ke tempat kerja. Setibanya ia ditempat kerja namun semua masih tertutup, selalu seperti ini aku terlalu rajin datang tepat waktu dan lupa bahwa Demas lah yang membawa kunci tersebut. Demas adalah temanku ditempat kerja kadang ia lelet, lemot tapi baik untuk teman curhat dan lainnya. Aku bekerja disalon ternama didaerah kuta sudah sekitar 1 tahunan untuk menambah uang jajan supaya mengurangi beban orangtuaku, aku tak malu bekerja disini walaupun banyak orang mengira bekerja disalon itu tidaklah bagus mereka mencap bekerja disalon++, rendahan atau lainnya, tapi menurutku tidak semua salon begitu mungkin ada beberapa semasih kita masih dijalan yang benar dan mancari uang yang halal semua itu baik-baik saja kok.
Selama aku bekerja disini aku senang menambah pengalamanku walaupun capek disaat customer membludak rame darisanalah aku mengerti bahwa cari uang itu tidaklah mudah. tapi mengapa menghabiskan uang itu mudah? Mungkin mata ini telalu kalap akan melihat sesuatu untuk dibeli. Setelah menanti 30 menit semua teman-teman sudah datang termasuk demas yang datang paling akhir, kita semua pun langsung menaruh tas diloker dan prepare untuk bekerja .

Tak terasa hari sudah begitu sore badanku terasa pegal-pegal karna banyaknya customer keluar masuk melakukan treatment, aku bergegas ke loker untuk prepare  jam sudah menunjukan pukul 5 sore sebenarnya ini sudah jam pulang tapi teman-temanku masih beristirahat sebentar sambil mereka bergosip, aku tak ada waktu untuk hal itu karna aku harus bergegas pergi ke kampus. Ya aku masih kuliah di kampus swasta daerah denpasar mengambil kelas malam, aku mengambil jurusan ekonomil di universitas tersebut. Aku berpamitan dengan teman-temanku ditempat kerja aku langsung ketempat parkir dan melesat mengendarau motorku.

Setibanya aku di parkiran kampus tiba-tiba ada yang memanggilku
"Anggiii tungguuu"
Teriaknya lantang, aku menoleh kesumber suara ternyata kumala. ya dia teman dekatku dari waktu ospek sampai sekarang kita masih satu kelas, kumala turun dari motornya dan memberi helm nya kepada
Ehh tunggu tunggu
Aku melihat Kumala berpamitan dengan kakaknya , kumala berjalan menghampiriku tapi hal itu tak luput dari pandangan kakaknya yang terus mengawasi adeknya ehh tidak ia melihat kearahku begitu lama kita sempat beradu pandang tapi aku segera mungkin mengalihkan pandanganku kearah kumala yang sudah ada didepanku.

"Lu diantar la?" Tanyaku pada kumala
"Ia mumpung abang gue berbaik hati" jaeab kumala dengan santai
"Tumben" sahutku
Kita pun berjalan menyusuri koridor kampus menuju kelas dan siap mengikuti mata kuliah hari ini

Mine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang