Chapter 1 - Action

41.7K 965 1
                                    

Halo semua terima kasih sudah menyempatkan waktu baca White Lies

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Halo semua terima kasih sudah menyempatkan waktu baca White Lies.

Tolong bantu UP si Winter Melody juga yah. Jangan lupa dibaca. Terima kasih.

-Tanpriscilla

🌹🌹🌹

Jakarta, Indonesia

"Aku mencintaimu Adel. Dan aku berjanji tidak akan pernah menyakiti kamu." Ujar seorang lelakim

Sedangkan gadis berambut panjang yang berdiri didepannya mengangguk sambil mengerjapkan matanya.

Tersenyum. Lalu tetes air mata mengalir dikedua pipinya.

So classic!

"Ok. Good" teriak seorang laki-laki yang memakai topi sedang duduk disebuah kursi santai berwarna hijau.

Seketika itu juga terdengar tepuk tangan riuh diruangan itu.

"Akhirnya selesai juga" kata gadis berambut panjang tadi sambil menghela nafas.

"Jangan senang dulu, Patty. Hari kita masih panjang." Laki-laki yang tadi menyatakan cinta pada Patty tertawa sembari mengambil minumannya dan menjatuhkan dirinya disebuah sofa.

Patty ikut duduk disampingnya.

"Eh Denzel, aku dengar kau ditawarkan untuk iklah rokok dengan bayaran tinggi? Kau mengambilnya?"

Denzel mengangkat bahunya. Patty menghelas nafas. Bingung juga disatu sisi karir Denzel Weiz sedang naik daun.

Film serinya yang kini sedang tayang bersama dengan Patricia Wilona yang akrab disapa Patty itu memberi mereka berdua predikat pasangan muda paling serasi dan berbakat.

Tapi apa kata anak-anak muda nanti kalo Denzel menerima tawaran sebagai bintang iklan rokok? Bukannya itu malah akan menjadi pengaruh buruk bagi anak-anak muda yang melihatnya.

"Zel, besok malam kita harus ke hotel Kencana. Besok ada live show jam 8 malam. " Ronny assisten Denzel datang dengan membawa buku catatannya sekedar reminder semua jadwal-jadwal Denzel.

"Ok. Tapi paginya kosong kan?" Tanya Denzel sambil merebahkan kepalanya diujung sofa dan memejamkan matanya karena lelah.

Ronny memeriksa kembali buku ditangannya. "Besok pagi kosong. Tidak ada jadwal. Kenapa?"

"Bagus deh. Besok aku mau refleksi. Badan sudah pegel-pegel semua. Ron, tolong booking refleksi tempat biasa yah. Sekitar jam 11 siang." Denzel menatap Patty yang asik menghabisan es kelapa mudanya. Cuaca hari ini panas sekali. Bahkan AC diruangan pun seakan tidak berguna.

"Besok kau masih syuting?" tanya Denzel pada Patty.

Gadis itu mengangguk lesu.

Denzel mengepalkan kedua tangannya "Semangat!! Besok aku off" tawanya mengejek.

WHITE LIES (COMPLETED. UNPUBLISHED FOR EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang