Bertemu Lagi

10 1 0
                                    

"Ada apa Zee kok lu dipanggil sama bu Tri?"

"Oh itu masalah olimpiade."

"Ooh." Njir si Rani cuma ber oh ria.

"Oh doang? Ish teman macam apa lo."

"Ya terus gue harus gimana jungkir balik sambil bilang wow gitu, kalo lo disuruh ikut olim mah wajar lo kan pinter. Kalo yang ikut siii ..."

"Sssttt udah ga usah ngomongin orang." Aku memotong perkataan Rani yang hendak menjelekkan salah satu teman sekelas kami yang yaah begitulah.

"Hehe maaf gue lupa biasa faktor lapar, lagian sii lo lama banget gue kan nungguin lo..!"

"Iyaa maaf kan namanya dipanggil guru biasa aja dong ga usah esmosi gitu."

"Yaudah yuk makan, selamat makaann."

Pengumuman bagi seluruh siswa sehubungan dengan akan diadakannya rapat guru maka siswa diperbolehkan pulang untuk belajar di rumah.

"Yeay~ main dulu yuk Zee."

"Boleh tapi ke gramed yaa."

"Oke Cinere or Depok?"

"Depok aja yang jauhan dikit wkwk."

***

"Lu nyari buku apa sih Zee?"

"Eh ah apa Ran?"

"Lu nyari buku apa judulnya apa biar gue bantu cari."

"Apa aja yang menurut gue seru."

"Kalo kaya gitu lama, gue udah laper nih lu juga kan udah beli 3 buku masa mau nambah lagi sih."

"Iya iya ini juga udah kok, gue mau ke kasir dulu ya."

"Ya udah sana cepetan ya gue tunggu deket eskalator."

"Semuanya jadi 256.000 kak."

Aku menyerahkan uangnya dan langsung mengambil belanjaanku.

Aku mencari Rina katanya nunggu di dekat eskalator tapi kok ga ada, sambil terus berjalan kepalaku terus mencari dimana sosok Rani.

Brukk. Oh my... kepalaku sakit sekali. Aku menabrak seseorang dan  semua bukuku dan orang tersebut berjatuhan.

"Maaf ya maaf saya ga ngeliat." Aku meminta maaf sambil terus memunguti bukuku.

"Gimana lo mau liat orang lo celangak-celingukan mulu, makanya kalo jalan tuh liat-liat."

"Iya maaf maaf saya kan udah minta maaf kenapa marrah maa rah." Aku terkejut ketika melihat orang yang ku tabrak.

"Ka Akbar, Zee lo kenapa?"

"Lo kemana sih Ran gue nyariin lo jadi gini kan, gue gak sengaja nabrak ka Akbar."

"Jadi Sakura temen lo Ran?"

"Eh iya ka."

"Hah yang sabar ya Ran, gue duluan Ran."

"Ih maksud dia apa ngomong kaya gitu ke lu Ran, lagian kok dia bisa kenal sama lo sih?"

"Masa lo gak tau sih, kan waktu itu gue udah pernah bilang kalo ka Akbar itu sepupu gue."

"Eh masa sih gue lupa..." 

"Yaudah yuk cari tempat makan."

***

"Hai, nama gue Raka."

Ia menjulurkan tangannya ke arahku tapi aku mengabaikan alhasil tangannya menggantung dihadapanku sampai akhirnya ia menurunkan tangannya karena merasa kalau aku tidak akan membalas jabatan tangannya.

"Sakura."

"Namanya secantik wajahnya."

Euwwh enek gue dengernya.

"Boleh minta nomornya?"

"Maaf saya ga bisa ngasih nomor ke orang yang gak dikenal."

"Tadikan kita udah kenalan. Ya udah lo temennya dia kan pasti lo punya nomornya dia. Berapa nomornya?"

"085785643xxx"

Ketika aku akan protes ke Rani tapi ternyata nomor yang Rani sebutkan bukanlah nomorku.

Setelah mereka pergi aku dan Rani saling tatap lalu tertawa.

"Hahaha tadi muka lu udah panik banget wkwk kocak."

"Hahahahaha."

***

"Halo maaf ini siapa ya?"

"Gue Akbar."

"A ada apa ya kak?"

"Buku lo sama buku gue ketuker pas jatuh tadi."

"Oh maaf ka saya ga tau saya belum ngecek lagi soalnya, besok saya anterin bukunya ke kelas kakak."

"Gue maunya sekarang karena gue butuhnya sekarang."

"Tapi ka ini udah malem dan saya ga boleh keluar rumah."

"Yaudah kirimin alamat lo nanti gue yang dateng ke rumah lo."

Tut tut. Sambungan telpon dimatikan. Ah kenapa ketuker segala sih. Lagian dia dapat nomor aku darimana lagi.

Rani. Pasti dari Rani.

***

"Ini kak bukunya."

"Oke thanks."

"Buku saya mana kak?"

"Besok gue lupa bawa tadi."

"Yaudah saya masuk ke rumah ya kak."

"Yaa masuk aja gak ada yang ngelarang lo masuk kok."

Arrggghh nyebelin banget sih nih orang. Mana katanya yang namanya Akbar itu pintar, ganteng, ramah and bla bla bla bla.

Nyatanya nyebelin banget.







15 Oktober 2016
Jangan lupa voment yaa guys  ^-^

Its Me (The Big Girl) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang