Di sinilah Samantha berada. Di kafe tongkrongannya biasa. Di kafe yang dia jadikan tempat untuk menumpahkan semua isi hatinya. Hanya dengan meminum kopi dan sesekali mengisap rokok elektriknya itu sudah membuatnya jauh lebih tenang dibandingkan di rumahnya sendiri. Samantha sudah mengenal rokok elektrik sejak kelas 9 SMP. Dimana pada saat itu, dia sangat stress karena masalah keluarga yang menekannya.
Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB. Akan tetapi, Samantha tidak peduli. Dia masih ingin disini, di kafe ini, sendirian. Beginilah kehidupan Samantha Tori, seorang remaja yang selalu mempunyai masalah di dalam keluarganya itu. Dimana dia merasa sangat terabaikan, terbuang, dan selalu tersakiti. Siska—Ibu Samantha, selalu memperlakukan anaknya semaunya, berbicara sekasar-kasarnya, dan sesekali menampar atau menyakiti anaknya sendiri. Yang hanya dapat dilakukan Samantha adalah menunduk dan berlari ke kamarnya untuk menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home Girl [BAHASA]
Teen FictionIni cerita tentang Samantha Tori. Seorang remaja keturunan Kanada yang orangtuanya tidak pernah menganggap dia sebagai anaknya. Sam lebih rela dipukul, ditampar, dan ditinju oleh ibunya sendiri. Dibandingkan dimaki dengan kata kata kasar yang bisa m...