Zidan
Come stop your crying It will be alright , just take my hand ... hold it tight ... I will protect you from all around you , I will be here don't you cry...
Terbilang tua namun terdengar menjanjikan, lagu yang membuatnya nyaman, aman dan membuatnya terpejam.
Awalnya ga ada niatan buat mendekatinya(PDKT) hanya sekedar menolong yang memang sudah menjadi tugas seorang anggota BEM yang kebetulan kebagian tugas buat jaga pos di stasiun, tentunya untuk menjemput MABA , melihat kerapihan dan barang yang harus dibawa. Bukannya nyiksa.. toh nanti barang yang mereka bawa tentunya untuk mereka juga , walau ada beberapa barang yang akan kami kumpulkan .
Sampai pada saat Zidan berada di dalam klinik kampus , memandangi seorang gadis yang tadi tumbang di stsiun tempat ia berjaga. Lelah karena menggendong siswi yang tadi pingsan Zidan pun merebahkan tubuhnya di kasur sebelah yang kebetulan kosong tidak lupa menarik tirai penghalang agar matahari yang menerobos dari jendela tidak mengenai siswi yang pingsan itu namun zidan merasa meniban sesuatu dibadannya yang ternyata name tag si gadis itu , ia pun mengambilnya dan mulai melihat name tag juga beberapa atribut yang tadi dibawanya , sampai dia mendengar kranjang kasur sebelahnya berdecit menandakan si gadis telah sadar Dia pun bangkit berdiri lalu menarik tirai tersebut dan menarik bangku yang berada paling dekat dengan dirinya .
'SRETTT..'
"udah enakan? Atau masih berasa pusing" tanya ku padanya ."Gu..em kepala saya masih sakit sedikit" lalu aku pun mengambil alat pengukur tensi, juga mengeluarkan stetoskop dari dalam kantung jaket almamater ku . saat alat pengukur tensi kutaruh di jari telunjuknya sepertinya wajar kalalu dia bisa sampai pingsan angkanya mencapai 150/90 'hmm.. dia juga bilang kalau dia fertigo dan asma jadi aku maklum kalau dia sampai pingsan' , "Lebih baik kamu istirahat dulu disini, saya akan memberitau pada ketua panitia " .
Aku pun keluar dari ruangan tersebut dan pergi menuju ruang auditorium yang dijadikan tempat untuk para panitia.
"DEON!.. WEII!" seru ku memanggil ketua senat dan yang menjadi kepala suku acara ospek tahun ini , aku pun sedikit berlari menuju tengah ruang auditorium yang dijadikan ruang panitia "oi..gimana, katanya tadi ada anak yang pingsan?" , "ia ini gue mau laporan mangkanya ke elo.. jadi gini kayaknya anak yang pingsan itu dikasih pengecualian untuk ga ikut kegiatan yang pake kekuatan fisik deh, soalnya anak yang ini kalau pun tetep kekeuh dia ngikut adanya pingsan lagi" lalu mngendikan dagunya menandakan untuk terus memebri kejelasan padanya " gini anak ini punya asma sama fertigo, ya kalau asma si pake inhaler atau obat asma juga kelar.. nah kalau fertigo itu lho ga pake ancang-ancang atau tanda-tanda kalau dia mau pingsan" papar ku dan kulihat dia hanya manggut-manggut ,"okei kalau itu lo yang ngomong gue ga akan nuntut anak yang pingsan itu ikut kegiatan ospek yang make kekuatan fisik, terus sekarang anaknya dimana?" tanyanya yang langsung ku jawab kalau dia masih di klinik kampus dan aku pun mengajaknya kesana untuk menunjukan yang mana yang kita maksud 'anak pingsan' tadi.
_--_
nah udah mulai muncul tokoh satu ini dan masih banyak tokoh lainnya hohoho... publishnya ngerunning di usahakan setiap satu bulannya aku publish 4-5 part baru karena kuota di awal bulan sangat lah sehat untuk kelangsungan.
hidup terimakasih juga untuk yg sudah menyempatkan membaca cerita ini dudu~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Ending
Romanceketika aku bertemu dengan mu dalam kabut hayal ku .. ketika Bulan ada pada puncak peraduannya .. ketika sebuah doa terucap dibawah langit malam sebagai altarnya.. dan semua menjadi nyata.. -Widitya Amalia- Saat aku tertarik padamu.. Saat merasa m...